Happy reading gais!
♥♥♥
Alia menghela napas pelan, jarum pendek sudah menunjukkan pukul 18:30. Dan Galang belum kembali menjemputnya setelah meminta izin ada urusan mendadak.
"Ntar malam kita pake baju couple yaa, Gil." Alia tersenyum malu setelah mengucapkannya.
"Iya, kan kemarin udah dipesan sama mamanya Asya. Jadi aman aja." Galang mengangguk setuju.
"Dekorasi pestanya udah beres kan, Lia?" Tanya Galang lagi seraya menyesap jus jeruknya.
Alia mengangguk semangat, "Kata mama udah 95%. Pasti bagus banget deh dekorasinya."
"Bagus dong, itu pasti."
"Eh, sebentar." Galang mengambil ponselnya yang bergetar di saku celananya.
Satu panggilan masuk dari mamanya Alia, pasti berhubungan dengan dekorasi pestanya. Galang tampak serius sekali berbicara di telpon, walaupun lelaki itu agak sedikit menjauh tapi Alia masih bisa melihat wajahnya.
"Lia, aku pulang dulu ya? Ada urusan mendadak nih." Pamit Galang seraya memakai ranselnya.
"Yaudah, aku pulang juga deh. Mau siap-siap buat nanti malam."
"Eh, kamu disini aja dulu. Aku ngga bakal lama kok." Galang berusaha menahan Alia agar tidak pergi.
"Ngga apa-apa. Aku naik gojek aja." Alia tersenyum tipis.
"Aku sebentar aja, beneran. Nanti aku kesini lagi buat jemput kamu. Lagian tempatnya dekat kok dari sini."
"Oh gitu? Yaudah aku ikut aja sekalian, gimana? Kamu keberatan ngga?"
"Ngga sih, tapi aku harus kesana sendiri. Aku janji ngga bakalan lama. Oke?" Galang tersenyum seraya mengelus tangan pacarnya itu.
"Oke, aku tunggu ya." Alia tersenyum tipis seraya melambaikan tangannya.
Memang sih, baru setengah jam gadis berkuncir kuda itu duduk disini. Tapi lama-lama 'kan membosankan. Kenapa ngga sekalian aja Alianya diantar pulang? Kan beres tuh? Eh eh, tapi kan mau buat surprise.
Sesampainya di halaman rumah Alia, Galang sibuk berlari kesana kemari demi segera menyiapkan acara surprise yang sudah ia rencanakan. Mulai dari menyuruh Ricko dan Azkia untuk merapikan beberapa makanan dan minuman, menyuruh Asya dan Gilang meletakkan balon disudut ruangan, menyuruh Rifan untuk merapikan beberapa topi kerucut sebagai tanda pesta, dan menyuruh Alisa untuk menyusun kue ulang tahun berwarna cokelat itu di meja.
Galang melirik arloji hitam miliknya, jarum pendeknya sudah menunjukkan pukul 19:00. Sudah satu jam lamanya ia meninggalkan gadis itu di cafe. Dengan cepat, ia mengambil kunci mobilnya yang berada disaku hoodienya.
Semoga saja Alia tidak marah dan merusak acara surprisenya.
Author be like: Lah gimana sih, kan mau buat Alia ngambek dulu. Namanya juga surprise😌.
***
Setelah acara berberes-beres telah usai, kini keenam remaja itu sudah berganti pakaian. Bahkan mereka sudah memakai topi kerucutnya. Rata-rata mereka duduk secara berpasangan, walaupun ada yang berdiri. Raut wajah mereka tampak lelah, tapi ini akan terbayar jika Alia merasa senang nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
G I S Y A
Teen FictionTeruslah tersenyum karena dirimu sendiri, karena aku hadir hanya sebagai pelengkap kebahagiaanmu. Meski semesta kadang tidak berpihak kepadamu. Dan yakinlah Tuhan punya rencana terbaik untuk hidupmu. Tertanda, Gilang. Ini bukan cerita tentang si bad...