Happy reading guysz!:)
Jangan dengerin apa kata orang, ini hidup lo. Lo juga yang jalanin, jadi ngga usah didenger, ntar jadi ribet.
-Asya Wahyuningrum———
Dua minggu setelah itu, banyak terjadi kejadian yang cukup membuat jantung berdebar-debar. Bahkan membuat satu sekolah heboh, para siswi pun berteriak histeris ketika mengetahuinya.
GALANG DAN ALIA JADIAN!🎉 FANS GALANG BERTERIAK HISTERIS. ADA YANG SETUJU?
RIFAN DAN ALISA JADIAN? OMAYGAT!😨 GUE MEWAKILI FANBASE RIFAN TURUT BAHAGIA, SEMOGA LANGGENG!:")
TERUS GILANG SAMA ASYA KAPAN? MASYAALLAH, AING UDAH NGGA SABAR!! SUSUL GIL, SUSUL. NYATAKAN SEKARANG!!!
Keempat lelaki berinisial G dan R itu sukses mengernyit. Bagaimana bisa berita jadian itu tersebar satu sekolah? Bahkan para siswi yang kebanyakan mengidolakan mereka NIAT membuat pernyataan seperti itu. Ah, mau taruh dimana muka mereka sekarang?
Ricko mengelus dadanya pelan, "Untung aja, nama gue ngga ada disana."
"Apanya yang ngga ada, Rick? Noh, di pojokan." Rifan menyahut.
"Mana?" tanya Ricko tak percaya.
Ketiganya kompak menunjuk kearah tulisan besar, berukuran 30, Times New Roman, dan di bolt pula. MasyaAllah kan?
RICKO DAN AZKIA JADIAN? GPP RICK, KAMI SELAKU FANBASE LO IKHLAS LO BAHAGIA SAMA YANG LAIN. SMG LANGGENG SAMPE KAKEK NENEK, TRUS JGN LUPA KASIH UNDANGAN KALO KALIAN NIKAH.
"ASTAGFIRULLAH!" Ricko menepuk dahinya pelan.
"Ter-niat." Galang berdecak sambil geleng-geleng kepala.
Alia dan Asya saling tatap. Isu dirinya dan Galang telah jadian sudah tersebar satu sekolah. Sebenarnya bukan dikatakan sebagai isu lagi, karena itu adalah NYATA.
Gadis berkuncir kuda itu menggigit bagian bawah bibirnya. Pasti ia akan menjadi buah bibir dan itu sudah terlihat dari para murid dikelasnya yang selalu tersenyum menggoda ketika berpapasan dengannya.
"Gue harus gimana?" Alia akhirnya bersuara, walaupun dengan pelan.
"Hmm."
"Saran dong, Sya. Bukan dehaman yang gue butuh." Alia menghela nafas jengah.
"Jangan dengerin apa kata orang lain, ini hubungan lo, lo juga yang jalanin. Ya, terserah apa kata orang. Ngga usah didenger, ntar jadi ribet."
Alia sukses mengangkat kedua alisnya, apakah yang ada dihadapannya benar-benar seorang Asya Wahyuningrum? Mengapa ucapannya panjang sekali? Biasanya juga ngga segitu. Begitu batin Alia berkata. Dengan lempengnya gadis berkuncir kuda itu mengangguk.
Terdengar suara helaan nafas dari seorang Alisa yang tengah melirik satu sama lain dengan Azkia—pacarnya Ricko, eaaakk.
Skip.
"Udah, Lisa. Kenyataannya lo emang baru aja jadian sama Rifan. Santai aja, awalnya emang gitu, risih diceritain sana sini. Tapi lama kelamaan mereka bakal capek sendiri kok." Azkia tersenyum diakhir kalimatnya.
"Hm—bener sih apa kata lo. Ngomong-ngomong, ke kantin yuk. Samperin Asya sama Alia."
"Sebentar, gue ambil uang dulu. Yuk jalan."
Selama perjalanan menuju kantin, koridor sangat ramai. Ditambah lagi, mereka berlomba-lomba untuk segera menuju mading utama. Biasalah lambe Pancasila emang suka ditempel disana. Salah satunya adalah berita jadiannya keenam sejoli yang cukup terkenal dikalangan para murid.
KAMU SEDANG MEMBACA
G I S Y A
Teen FictionTeruslah tersenyum karena dirimu sendiri, karena aku hadir hanya sebagai pelengkap kebahagiaanmu. Meski semesta kadang tidak berpihak kepadamu. Dan yakinlah Tuhan punya rencana terbaik untuk hidupmu. Tertanda, Gilang. Ini bukan cerita tentang si bad...