TELAT!?

8K 35 0
                                    

Rizka putri

Gadis remaja 16 tahun yang kini baru saja menginjak Senior High School, Ia satu sekolah dengan kakak nya Reza Putra Wisnu yang kini hampir di masa akhir sekolah Di SMA ternama di Jakarta.

"Rizka!!! bangun lo kesiangan, mau lo dihukum sama satpam sekolah yang botak dan galak itu?!" teriakan Reza mengagetkan Rizka yang masih tertidur pulas, walaupun Reza berteriak dari luar kamar tetap saja membuat cewek ini terkejut. Jika saja suara Reza seindah Zain Malik sudah pasti Rizka tidak keberatan, namun ini lebih mirip suara tikus.

Pagi ini seperti biasanya Rizka terbangun kesiangan saat akan ke sekolahnya bahkan tidak ada yang membangunkannya seperti biasanya, hanya teriakan Reza yang sangat amat merdu mengalahkan Ariana Grande. Tanpa basa basi lagi Rizka langsung menyambar handuk nya dan segera mandi serta bersiap dengan seragam sekolahnya.

Tak butuh waktu lama seperti biasanya Rizka siap hanya dalam waktu 15 menit, Berbeda dari dugaannya Saat ia turun tangga, melihat Mama Papa dan Kakak nya yang tengah sarapan santai, dan tidak terburu buru. Bisa ia yakini pasti Kakak nya itu menjailinya, membuat Rizka kesal dan berusaha mengabaikan Reza yang membuat nya terburu buru seperti tadi. Ternyata ia telah menjadi korban kejailan Reza untuk kesekian kalinya.

Rizka langsung berlari kemeja makan dan menyambar susu dan roti saja bahkan langsung pamit pada semua yg ada di sana wajah nya memperlihatkan raut kesal, dan dengan segera menyambar kunci mobilnya. "Mah, pah Ika (panggilan diri sendiri) berangkat dulu ya" ucap Rizka mencium punggung tangan Mona sang Ibu. "Loh rizka sarapan dulu sama-sama," tanya Mona menatap Putri bungsunya bingung.

Rizka menatap Mona sekilas. "Enggak ah, Ika udah telat lagian kenapa ga ada yang bangunin sih," sesekali ia menatap Reza yang tampak tak peduli. "Yeee siapa suruh lo tidur kaya kebo ga sadar diri gitu, masih untung kan gue bangunin," ucap Reza sambil menyantap roti miliknya dengan santai tanpa merasa bersalah sedikitpun. Hal itu sukses membuat Rizka semakin kesal.

Rizka memutar mata malas, "Apaan sih lo, gue emang ketiduran dan gue bukan kebo, mending lo tutup mulut bebek lo rapet-rapet sebelum gue potong tuh mulut lo," melihat itu Mona dan Wisnu hanya menarik nafas berat. "Udah lah Reza Rizka masih pagi jangan berantem, mending langsung berangkat aja, Rizka kamu ga sama kakak kamu aja?" tanya papa yang tetap berusaha tenang menghadapi 2 anak nya yang tidak pernah akur saat bersama, namun Wisnu tau Reza sangat menyayangi Rizka. "Ga mau pah, ngapain sama dia males banget," mendengar itu Reza menatap Rizka tajam ,"Rese lo ya."

Rizka mencium punggung tangan Wisnu "Biarin, ya udah ma pah Ika berangkat byee," Mona dan Wisnu hanya tersenyum kecil, "Iya hati hati," ucap keduanya. Rizka berlalu dan menyalakan mobil menuju sekolah.

"Ya udah Reza juga berangkat mah pah," Setelah selesai dengan sarapan nya Reza pun menyusul Rizka. "Iya hati hati jangan ngebut," ucap Mona.

Skip Sekolah.

Mobil Rizka dan Reza datang bersamaan, Rizka disambut 2 sahabat nya yang sudah menunggu. Rizka melihat kedatangan Reza , "Kak lo ngapain ngikutin gue?" tanya Rizka pede membuat Reza mual dengan tingkat kepercayaan diri adiknya ini. "Idih ngapain ngikutin lo ga penting, bye gue mau ke kelas, adek kebo kesayangan gue" ucap Reza mengacak acak rambut Rizka dan langsung pergi meninggalkan parkiran.

"Rese lo ya, woi kak!" Rizka kembali merapikan rambutnya yang tadinya rapi kini sedikit berantakan akibat ulah Reza. Rani dan Rina hanya menatap heran Rizka yang selalu bertengkar dengan kakak nya itu. Padahal Reza sangat populer, dia kapten basket, tampan, pintar dan sangat ramah pada semua orang tanpa terkecuali dan sudah pasti idaman semua siswi. Reza memang terkenal sangat jail jika sedang bersama Rizka adik satu-satu nya itu tapi di balik sikap jailnya, ia sangat menyayangi Rizka lebih dari apapun.

"Rani, Rina ayo ke kelas, ngapain lo berdua liat gue segitu nya?" tanya Rizka pada ke dua sahabatnya itu. "Lagian lo aneh, punya saudara paling populer di sekolah idaman semua cewe pula, masih aja berantem, lo tuh beruntung punya dia, Gue aja mau punya kakak cakepnya ngalahin Zain Malik kaya gitu," ucap Rani. "Betul tuh kata Rani lo harusnya bangga, Eh tapi gantengan Zain lah dari pada kak Reza" ucap Rina menggaruk pipinya yang tidak gatal. "Bodo amat terserah lo berdua ngomong apa, gue kesel liat dia nyari masalah mulu sama gue, ayo buruan ke kelas." Ucap Rizka mendahului langkahnya, "Huffhh ya udah yok." Lalu di ikuti 2 kembar itu.

Skip Kelas.

Rizka langsung melempar tas nya yang sangat ringan karna semua buku di letakkan nya di bawah meja, alasannya karna males bawa tas berat. Dan saat baru duduk di bangkunya sambil memainkan handphone nya tiba-tiba saja Leo kekasih Rizka menghampiri meja Rizka dan mengajaknya ke kantin untuk sarapan.

"Riz, kantin yuk," ajak Leo menarik lengan Rizka pelan, "Ngapain gue males jalan" ucap Rizka tanpa menoleh Leo sedikit pun dan memilih fokus dengan handphone nya. "Males mulu alesan lo ayo buruan makan pasti lo belum makan kan yuk," Leo kembali menarik lengan Rizka hingga akhirnya Rizka menyerah."Iya sabar, guys gue ke kantin ya" ucap Rizka pada 2 sahabatnya "Iya," ucap Rina dan Rani bersamaan.

Skip kantin

Setelah memesan dan saat makanan mereka tiba, Rizka langsung melahap nya dengan cepat begitu pun Leo. Leo adalah kekasih Rizka, mereka pacaran sudah 3 tahun, Leo cowok yang sangat sabar dan pengertian. Bisa dibilang banyak yang iri pada Rizka karna ia selalu dikelilingi cowo tampan dan memiliki sahabat yang sangat setia padanya, namun kekurangannya ialah Rizka dan 2 sahabatnya terkenal menyebalkan melakukan semua hal semaunya, orang- orang lebih baik menghindar dari mereka dari pada mencari masalah. Berbanding terbalik dengan Rizka yang keras kepala dan jutek, mereka saling melengkapi kekurangan masing-masing.

Saat asik makan dan berbincang. Tiba -tiba saja Reza datang dan kembali mengganggu adik nya itu. "Tadi kenapa ga sarapan dirumah, malah di kantin." ucap Reza yang sudah duduk di sebelah Rizka, membuat cewek itu menatapnya kesal, "lo bisa ga, sehari ngga usah ganggu gue, nyebelin banget jadi kakak," ucap Rizka menggerutu. "Itu udah tugas gue, ganggu lo." Reza merebut piring milik Rizka dan melahapnya seakan tidak makan selama 2 minggu.

"Itu makanan gue, kak Reza balikin!" Rizka mencoba merebut piring yang diambil Reza. "Coba dikit aja, pelit lo, leo jaga kebo gue ya jangan sampe lepas kalau lepas bahaya," ucap Reza membuat Leo tersenyum kecil memperhatikan pertengkaran adik kakak ini. "Hehe iya kak, pasti."

"Udah lah, sana lo jangan ganggu gue ya, kakak gue yang paling ganteng, baik hati please" ucap Rizka dengan nada lembut, karna ia tau jika tidak seperti ini Reza tidak akan meninggalkannya. "Nah gitu dong kan bagus kalau gini sama kakak lo yang ganteng ini, ya udah gue balik dulu bye." Reza meninggalkan Rizka dan Leo, dan langsung kembali ke kelasnya.

"Kasian tau kak Reza di jutekin mulu sama lo." ucap Leo kembali melanjutkan makan, "siapa suruh ganggu gue mulu, lo tau gak pagi ini dia ngerjain gue, katanya udah kesiangan ya gue buru buru mandi ga sempet dandan bentar makanya muka gue keliatan pucet" ucap Rizka lagi.

"Mau lo pake make up atau engga juga tetep cantik." ucap Leo jujur, "sejak kapan lo jago gombal gini, siapa yang ngajarin, atau lo udah keseringan gombalin banyak cewek diluar sana ya? oh gapapa lanjut aja, gue juga bisa nyari cowo kok," belum sempat menjawab Rizka malah menjawab pertanyaannya sendiri membuat Leo mendengus kesal.

"Noh liat noh kebiasaan lo, mana berani gue deketin cewe, pawang gue aja seremnya kaya begini, yang ada nih ya tiap ada cewek yang mau deketin gue langsung otomatis mundur waktu tau gue cowoknya Rizka Putri adik dari Reza Putra, yang gue bilang fakta loh ya." ucap leo panjang lebar disertai drama. membuat Rizka tertawa geli, "lebay lo ga segitunya juga kali" ucap Rizka kembali menyantap makanannya.

"lo ga sadar ya, lo sama 2 sahabat lo itu orang yang paling dihindari sama banyak orang sejak kita SMP sampai SMA sekarang, makanya orang-orang pada kaga berani deketin gue." Rizka yang mendengar omong kosong leo tidak menanggapi sedikit pun ia lebih memilih menghabiskan makanannya sebelum bel masuk berbunyi dari pada mendengar ocehan tidak penting dari seorang Leo yang penuh drama.

08 Januari 2019

This is My Life!!! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang