Sepulang sekolah, Rizka langsung kembali kerumahnya dan ia sudah berencana pergi Shopping ke Mall bersama Rani dan Rina sahabatnya. Ketika Rizka sudah selesai berdandan, ia segera minta izin ke Mama dan Papa nya, namun tidak seperti biasanya ia di izinkan untuk pergi kali ini Mama dan Papanya meminta Rizka untuk tidak pergi dulu.
"Mah Pah Ika berangkat dulu ya mau ke Mall" ucap Rizka pada Mama nya yang juga sudah terlihat rapi. "Eh tunggu dulu, kamu ikut sama Mama Papa dan kak Reza yuk" ucap Mama tersenyum kecil yang membuat Rizka bingung. "Loh mau kemana emangnya? tapi Ika udah janjian sama temen-temen Mah" tolak Rizka, seharusnya Mona mengerti maksud omongan Rizka namun kali ini Mona memaksa.
"Udah lah sekali ini aja libur dulu ke mall nya, kebetulan kamu udah selesai dandan kita langsung pergi yuk," ajak Mona tak mau kalah karna ia sudah menanti nanti saat seperti ini ia yakin Rizka pasti akan menyukai ini pikir Mona. "Ih kemana sih ika ga mau ah," namun Rizka masih bersikeras untuk menolak ajakan Mona. "Ayo dong sayang, Mama sama Papa ada kejutan buat kamu" ucap Mona sengaja membuat Rizka penasaran, "Kejutan apa emangnya, gaboleh disini aja?" tanya Rizka lagi membuat Mona tersenyum. "Ikut aja yuk" paksa Mona lagi, dan tanpa membantah akhirnya Rizka mengiyakan. "Hufh ok fine" ucap Rizka malas, "langsung ke mobil ya, Reza udah nunggu tuh dari tadi" ucap Mona "Iya."
Skip mobil
"Kak kita mau kemana?" tanya Rizka penasaran, bagaimana tidak sedari tadi dia bertanya-tanya kemana tujuan mereka namun tidak ada yang mau memberitahunya, Rizka bertanya pada Reza berharap mendapat jawaban. "Ga usah bawel ikut aja, ntar juga lo tau," bukannya mendapat jawaban namun sama saja dengan kedua orang tuanya, alhasil Rizka memilih bungkam hingga sampai di tujuan.
Rizka memilih diam dan menikmati perjalanan yang terasa membosankan ini, dan berfikir apakah kejutan yang akan di beri Mama Papa nya, Mobil yang sering Rizka minta pada Papa atau diberi Handphone keluaran terbaru yang sering ia bicarakan pada Mama, Rizka hanya menduga duga saja namun kenyataannya berbeda. Beberapa jam kemudian mereka tiba di tempat tujuannya,tidak sesuai dengan ekspektasi Rizka yang tinggi, ia malah tiba di rumah kecil yang penuh dengan anak anak, lebih tepatnya panti asuhan.
"Loh, kok kesini pah?" ekspetasinya hancur sudah, dulu Mama dan Papanya hanya mengatakan banyak alasan pada Rizka tentang mobil dan handphone impiannya, lalu untuk apa datang ke sini? "Masuk ke dalam yuk" ajak Papa pada Rizka. "Ga mau males," tolak Rizka kesal sambil melipat tangannya di dada, "kebo bawel ayo masuk," akhirnya Reza menarik Rizka.
Saat mereka tiba di dalam, Sudah ada seorang wanita paruh baya bersama seorang gadis yang seumuran dengan Rizka di sebelahnya, Mona langsung memeluk anak itu begitupun Wisnu, sementara Reza masih merangkul Rizka yang tampak heran dengan suasana aneh ini.
"Loh siapa dia, ngapain mama papa meluk dia?," batin Rizka bertanya-tanya, "Sayang Rizka sini nak," panggil Mona dan Rizka menghampiri Mona kini ia berhadapan dengan gadis seumuranya itu, Rizka menatap gadis itu dengan tatapan tidak senang. "Dia siapa mah?" tanya Rizka tak mau basa basi lagi. "Jadi nama dia Sekar, dia seumuran sama kamu, Sekar udah ga punya siapa-siapa lagi orang tuanya itu sahabat Mama , dia tinggal sendirian jadi Mama sama Papa mengadopsinya, kamu punya saudara lagi sayang," ucap Mona tersenyum senang menunggu jawaban Rizka.
"Apa-apaan sih Mama Papa kenapa baru kasih tau aku? kenapa ga bilang dri awal? pendapat ika emang ga pernah penting buat kalian!," ucap Rizka kasar membuat pias wajah Mona dan Wisnu berubah, Sekar menjabat tangan Reza yang tersenyum tulus padanya, tampak semuanya senang dengan Sekar kecuali Rizka. Sekar mengulurkan tangannya kepada Rizka namun tak di sambut baik Rizka.
"Ga boleh gitu dek, dia bagian dari keluarga kita sekarang," Reza mencoba bicara dengan lembut pada Rizka berharap Rizka tidak bertingkah menyebalkan pada Sekar. "Apaan sih kak! gue mau pulang banyak tugas, ayo mah pah," ucap Rizka meninggalkan tempat itu sementara Reza memutar mata malas "Alesan lo basi banget" Reza tau adik bungsunya yang satu itu, tidak mungkin Rizka mengerjakan tugas jika tidak disekolah.
Mona hanya memperhatikan Rizka tidak menyangka Rizka tidak akan senang dengan kedatangan Sekar seperti ini sejujurnya ia juga merasa tidak enak pada Sekar yang terlihat takut pada Rizka, "Hmm ya udah, sekar kamu beresin barang kamu ya nak," ucap Mona mengusap pipi Sekar penuh perhatian. "Ii.. Iya tante..." ucap Sekar gugup dan mengambil beberapa barangnya.
Rizka langsung naik mobil lebih dulu dengan wajah khasnya ketika marah, Reza yakin pasti akan susah membuat Rizka mengerti dan bisa menerima keluarga baru. Rizka keras kepala dan manja terkadang Reza kesal pada sikap orangtuanya yang suka memanjakan Rizka memberi semua yang adiknya mau dari kecil hingga kini tak peduli walaupun sampai mulutnya berbusa namun Mama dan Papa tetap memanjakan Rizka beginilah sikap nya itu kini.
Sepanjang perjalanan hanya kesunyian yang terdengar, Rizka yang mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil sambil mendengar lagu yang bisa membuatnya tenang.
Kediamana keluarga Wisnu.
"Ayo sekar masuk, ini rumah kamu juga sekarang" ajak Mona pada Sekar. "Iya tante," ucap Sekar sembari memperhatikan rumah mewah ini. Rizka tidak memperdulikan Sekar si gadis desa dengan pakaian yang lusuh, yang kini jadi keluarga barunya. Semuanya kini duduk berkumpul di ruang tamu, Begitupun Rizka yang masih sibuk dengan handphone nya.
"Karna sekarang Sekar jadi anak mama, jangan panggil tante lagi ya sayang panggil Mama dan Papa aja, kalau Reza panggil kakak aja ya kalau sama Rizka kan seumuran" senyum mama tidak pudar sedikitpun, rizka yang memperhatikan itu, yakin bahwa mama benar benar senang dengan kedatangan keluarga baru. "Iya tan... Eh ma..."
"Iya sekar kamu adik ku juga sekarang, jadi jangan malu-malu ya disini anggap rumah kamu juga, " ucap Reza lalu disambut senang Sekar. Wisnu sedari tadi tidak mendengar Rizka bicara sedikitpun, "Rizka kamu ga ngobrol sama sekar dari tadi? Kalian seumuran loh," tanya Wisnu. "Ika ke kamar dulu" ucap Rizka berlalu meninggalkan seluruh keluarganya kecuali Sekar sampai kapan pun Rizka tidak akan menganggap Sekar saudarinya. "Lohh Rizka!" teriak Mama dan Papa namun Rizka hanya mendiamkan panggilan itu.
Skip Kamar
"Apaan coba gini, tiba tiba ada orang asing disini, gue ga mau!" ucap Rizka mengusap wajahnya dengan kasar, tiba-tiba pintu kamar Rizka terbuka dan sudah berdiri Sekar, Mama, Papa dan Reza serta membawa barang-barang Sekar. "Loh kalian ngapain di kamar ika?" tanya Rizka bingung, "karna Sekar belum ada kamar jadi mama suruh dia di sini aja sekamar sama kamu ya sayang, bagi kamar dulu ya" ucap Mama lemah lembut. Sekar hanya menunduk setiap melihat rizka, bagaimana tidak Rizka memberi tatapan tajam yang menusuk pada sekar. Rizka langsung bangkit dari duduknya dan mendekati mereka. "Mah Pah, aku ga akan pernah mau berbagi kamar sama orang asing apa lagi sama dia!! lo lebih cocok tidur dikamar khusus pembantu!" ucap Rizka penuh penekanan, tanpa memikirkan bagaimana perasaan Sekar.
"Eh lo ga boleh gitu, berbagi aja gamau pelit amat!," Reza tidak pernah suka jika Rizka bicara merendahkan seseorang seperti ini seakan bukan Rizka yang ia kenal. "Diem lo! Gue ga ngomong sama lo!" jawab Rizka ketus tidak seperti biasanya. "Rizka kamu ga boleh kasar gitu sama kakak kamu!" suara Mona yang biasanya lembut kini meninggi. "I don't care, and lo cewe kampung jangan harap gue mau sekamar sama lo, ngerti lo!" ucap Rizka lagi. "Rizka!" kini suara Wisnu yang meninggi. "Baru aja nih cewe kampung dateng, sikap kalian udah beda gini sama aku, gimana ntar!!"
secepatnya Rizka berlalu meninggalkan semua orang di kamarnya ia tak peduli Mama nya yang berteriak memanggilnya dikamar, Rizka memilih pergi ke taman dekat perumahannya dan menenangkan dirinya, bahkan cuaca nya sangat mendung namun rizka tidak memperdulikan nya hatinya benar benar kacau saat ini. Pertama kalinya ia marah pada kedua orang tua nya dan Reza karna Sekar.
Sementara itu keadaan dirumah. "Sekar ga usah dengar kata-kata Rizka tadi ya nak, dia emang gitu sama orang baru,kamu tidur disini aja ga usah dengerin dia," ucap Mona menenangkan, "maaf ma karna Sekar Rizka marah," Sekar tertunduk membuat semua tak tega padanya, "engga kok si rizka emang begitu dia anaknya jutek, gua abangnya aja sering digituin dia,kan ma pa" ucap Reza berusaha menghibur Sekar.
"Iya nak, kamu istirahat aja ya, kalau ada perlu panggil aja mama,papa, atau kak reza kalau kamu laper panggil aja bibi di dapur ya nak," ucap Wisnu pada Sekar. "Kalau Rizka pulang gimana?" tanya Sekar lagi "biar papa yang urus ok?" lalu Sekar hanya mengiyakan, "hhmm ya udah Reza balik ke kamar. "Semuanya kembali ke kamar masing masing, tanpa peduli kemana perginya Rizka.
08 Januari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
This is My Life!!! (COMPLETED)
Teen FictionTell me... new family, what's the first time you think? cinta,kebahagiaan,kasih sayang,keluarga,harta semuanya udah lo miliki,tapi saat dia datang, semua yang lo milikin perlahan" hilang, dan jadi milik dia, masa lalu yang begitu kelam telah lama hi...