MURID BARU?

3.3K 13 4
                                    

Setelah berjam-jam di taman menenangkan pikirannya, Rizka memilih untuk pulang karna sudah malam. Namun ketika sampai rumah ia malah disuguhkan pemandangan yang sangat dibencinya, tampak semua nya makan malam bersama termasuk Sekar yang dengan santainya mengambil tempat Rizka di sebelah Reza. "Rizka sini lo makan malem bareng, lo pasti belum makan dari tadi," ajak Reza pada adiknya itu yang entah dari mana. "gue ga selera makan, " ucap Rizka menolak, bagaimana dia mau makan kedatangan orang asing membuatnya kehilangan selera makan.

Tepat ketika Rizka ingin naik tangga ke kamarnya ia bertemu ART (asisten rumah tangga). "Bi nanti anter makan malam ke kamar aku ya" cara bicaranya sangat berbeda saat bicara dengan Reza tadi. "Ia non bibi siapin dulu ya," baru akan melanjutkan langkahnya suara Wisnu menghentikannya, "nak kenapa ga gabung aja disini sama kami?" tanya Wisnu, pada Putri bungsunya itu. Rizka memilih diam melanjutkan langkah nya ke kamar tanpa menghiraukan Papanya yang berbicara, namun ketika sampai di kamar, sudah menumpuk barang Sekar di ranjangnya tepat saat itu juga bibi datang membawa makanannya. Rizka langsung meminta bibi untuk memindahkan barang sekar keluar kamarnya.

"Bi tolong ya pindahin semua barang-barang ini keluar kemana aja asal jangan di kamarku nyampah banget!" ucap Rizka menerima piring yang dibawakan bibi tadi. "Tapi non kata nyonya sama tuan biarin aja disini" Bibi kini bingung harus melakukan apa, "bi , ini kamar aku bukan kamar dia, jadi bibi pindahin aja bilangg sama mereka ini aku yang minta, pindahin aja kegudang sekalian, tempat dia lebih cocok disana," Rizka menikmati makanannya sembari menyalakan TV.

"iya deh non bibi beresin dulu," ketika bibi memindahkan barang sekar, Mona dan Wisnu langsung bertanya pada bibi. "loh bi, ini kan sudah saya bilang jangan dipindahin,ini kenapa masih dipindahin?" tanya Mona, "ini saya di paksa non Rizka nyonya, si non ga mau ada barang Sekar di kamarnya," ucap bibi menjelaskan Mona hanya menarik nafas berat, "ya udah pindahin ke kamar tamu aja dulu bi,biar saya tanya sama rizka langsung," pinta Wisnu, "iya tuan."

Ketika Rizka tengah makan sambil menyaksikan drama favoritnya ia di kagetkan karna tiba-tiba kamarnya dibuka paksa oleh Papanya, mata Rizka langsung menatap Wisnu dengan pandangan tak bisa di artikan. "Kenapa kamu pindahin lagi barang Sekar?!" tanya Wisnu marah. "kan papa udah tau aku gamau bagi kamar sama dia, kan masih banyak kamar kosong ngapain harus kamar Ika ?" Rizka hanya menjawab dengan santai seakan itu bukan hal penting yang perlu d permasalahkan.

"Tapi kamu harus mau berbagi nak.." mona masih mencoba sabar untuk menghadapi anak nya yang keras kepala ini, "aku ngantuk mah pah mau tidur capek, good night kalian istirahat juga." Rizka langsung menutup pintu kamarnya, kini ia tidak ingin mendengar ceramah dari siapapun. apalagi kedua orangtuanya.

Skip pagi

Rizka bersiap berangkat sekolah tetapi ia memilih bangun lebih pagi agar bisa sarapan dengan tenang, tepat saat selesai makan ia melihat Reza Mama Papa ,dan Sekar yang sudah rapi juga. "Tumben lo bangun pagi banget,sarapan sendiri lagi, ga ngajak gue?" tanya Reza memilih dudu dan menikmati sarapan pagi nya. "Gue udah selesai lo makan aja sendiri, mah Ika berangkat ya," ucap Rizka berpamitan pada Mona dan Wisnu "tapi kamu ga sama Reza aja?" tanya Mona, "engga" jawab Rizka singkat."ya udah hati-hati," Mona mengusap rambut Rizka pelan, "iya mah, pah kak Reza gue berangkat duluan" pamitnya, "iya hati hati lo, eh ga pamit sama sekar?" tanya Reza dengan mulut penuh makanan, "gak."

skip sekolah.

ketika jam pelajaran berlangsung,seperti biasanya Rizka Rina, Rani hanya sibuk bermain handphone tanpa peduli pada guru di depan yang menjelaskan materi, sampai perhatiannya teralihkan saat wali kelasnya datang. "permisi anak-anak maaf ibu ganggu waktu belajar kalian,hari ini kita kedatangan murid baru."

"loh ada murid baru siapa ya, menurut lo berdua siapa?" tanya Rizka, "ga tau deh ga penting" ucap Rani santai tanpa merasa penasaran sedikitpun. "iya ga penting" timpa Rina, sementara Rizka masih penasaran. "silahkan masuk nak" ucap wali kelas.

Seketika mata Rizka membulat anak baru nya ternyata Sekar ia masih menatap tidak percaya penderitaannya semakin bertambah, seakan orang tuanya tidak puas menyiksa nya. Rizka tau persis kelas lain masih banyak yang kekurangan murid tapi kenapa harus kelas Rizka, ia tau orang tuanya akan melakukan segala hal untuk membuat Sekar sekelas dengan diri nya. Semua mata sekelas memperhatikan Sekar ia memang gadis yang manis bahkan sangat lembut. Mata Sekar pun terbelalak ketika bertemu mata sinis Rizka, Sekar langsung menunduk tak berani melihat Rizka.

"Silahkan perkenalkan diri kamu nak," ucap wali kelas pada Sekar, "halo perkenalkan nama saya Sekar Rahma biasa dipanggil Sekar, senang kenal sama kalian semua." Ucapnya mengalihkan pandangan dari Rizka, "hai Sekar " sapa sekelas serentak, kecuali Rizka Rina dan Rani yang tidak peduli sedikitpun, "baiklah sekarang kamu bisa duduk di bangku kosong nomor 3 itu" ucap ibu wali kelas, "iya bu terimakasih," Sekar menuju bangku kosong yang sudah diberitahu tadi. "Baiklah silahkan lanjut belajarnya terimakasih pak," Rani dan Rina langsung bertanya pada Rizka, yang masih melongo tak percaya bahwa sekar kini sekelas dengannya.

"Riz,lumayan tuh murid barunya" ucap Rani menyimpan kembali ponselnya. "iya cakep juga tapi cupu, cakepan gue sih sebenernya," ucap Rina pede membuat Rani menatapnya geli. "pede banget lo 11 12 sama beruk gitu ga usah sok kecakepan deh" Rina yang mendengar itu tak terima, "bego muka kita sama berarti lo juga mirip beruk?" tanya Rina membuat Rani tertawa kecil mendengar omongan adik kembarnya itu. Berbeda dengan Rizka tak menghiraukan panggilan sahabatnya.

''Woi! lo denger ga gue ngomong?" teriak Rani membuat Rizka tersadar, ''iya gue denger ga usah teriak juga" ia memperhatikan Sekar setiap gerakan gadis itu, ''lagian dari tadi bengong aja."

Bel telah berbunyi menandakan waktunya istirahat, mata Rizka tak henti hentinya menatap Sekar, 'Riz,ayo kantin keburu rame'' ajak Rina merapikan mejanya yang berantakan,''iya nih gue juga laper'' ucap Rani.

''kalian duluan aja ntar gue nyusul,'' ucap Rizka pada 2 sahabatnya itu. Dan di iyakan 2R. ''Ya udah gue sama Rani duluan,'' Rina dan Rani meninggalkan Rizka. ''Oke" setelah Rina dan Rani menghilang dari pandangannya Rizka langsung mendekati meja sekar yang tengah sendirian, karna kini semua orang sedang di kantin. Rizka mencengkram lengan sekar kuat. ''Sekar'' suara Rizka sangat pelan namun perlakuannya berbeda dengan suaranya membuat Sekar meringis pelan, ''aduh sakit Riz'' Sekar mencoba memberontak namun tenaganya kalah jauh.

''Gue kasih tau ya sama lo jangan pernah bilang ke siapapun di sekolah ini bahkan dikelas ini, kalau lo tinggal sama gue dan kak Reza, apalagi sampai ada yang tau lo anak adopsi nyokap bokap gue, awas aja lo sampai berani macem-macem ,anggap kita orang asing yang ga pernah kenal sama sekali ngerti ga lo?" ucap Rizka berbisik tepat ditelinga Sekar, ''i- iiy- iya ngerti..'' ucap sekar gugup,''bagus" Rizka meninggalkan Sekar yang malang sendirian tanpa peduli rasa sakit yang sekar terima darinya. Setelah itu Rizka langsung menyusul Rani dan Rina di kantin yang ternyata sudah ada Leo, Reza dan temannya yang lain. Reza menatap heran Rizka yg baru sampai di kantin dan menarik Rizka menjauh agar tak ada yang mendengar percakapan mereka.

''dari mana aja lo, tumben lama?'' tanya Reza penuh curiga, karna ia khawatir Rizka akan macam-macam pada Sekar tanpa se pengetahuannya. ''dari toilet emang kenapa?'' jawab Rizka dengan santai nya. ''lo udah tau kan Sekar sekolah disini juga dan kata nyokap Sekar sekelas sama lo, jangan macem-macem lo sama dia.'' Reza memberi peringatan pada adiknya itu. ''Apaan sih lo lebay jadi kakak, dia udah gede kali bukan bocah yang harus di lindungin, dan dia juga bukan ade lo" ucap Rizka menatap Reza tidak suka.

''lo sama dia udah jadi ade gue sekarang, jadi ini urusan gue juga'' ucap Reza tegas, ''udahlah! gue ga mau bahas dia ga penting, gue laper jangan ganggu gue, kalau lo khawatir sama ade lo, susul dia di kelas!!'' ucap Rizka mendapati kini Reza pun seperti kedua orang tuanya yang lebih perhatian pada Sekar membuatnya semakin membenci gadis itu. ''eh Rizka, bukan itu maksud gue'' ingin Reza menjelaskan namun Rizka tidak akan mau mendengarnya. ''lo gausah peduli sama gue, mendingan urus ade lo yang tersayang i hate you!!'' Rizka langsung meninggalkan Reza dan menyusul teman-temannya dan Leo. sementara Reza hanya memperhatikan Rizka yang mulai menjauh dari pandangan.

09 Januari 2019

This is My Life!!! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang