part 46

302 14 2
                                    

skip senin.

pagi ini rizka menggunakan sedikip polesan make up pada wajahnya yang tampak pucat, tak lupa ia menggunakan liptint, agar tak terlalu kelihatan pucat, setelah sarapan , rizka langsung bergegas menuju sekolah dengan mobil nya, setelah sampai sekolah,rizka berpapasan dengan sekar dan juga reza, ketika melewati koridor sekolah, mata mereka sempat bertemu, namun rizka hanya memasang wajah datarnya.

skip kelas.

rizka meletakkan tasnya mulai menyumpalkan ear phone ke telinganya, mendengar lagu yang bisa membuatnya tenang, baru beberapa menit ia bersantai tibalah 2 sahabatnya itu.siapa lagi kalau bukan 2 r.

woi, galau mba?! teriak rani dan mendudukan bokongnya di kursinya, diikuti rina

rizka hanya menjawab dengan bergumam, sampai ada yang melepaskan paksa, ear phonenya, rizka langsung menatap sinis yang berani menganggunya, namun keberanian nya menciut ketika leo menatapnya datar.

ikut gue bentar...

kemana?

ikut aja, yuk...

leo menarik tangan rizka pelan, sampai keluar kelas, membuat rizka bingung dan hanya bisa menuruti leo, sampai berhenti di dekat kantin.

lo kenapa natap gue gitu sih, gue ada salah sama lo? atau hutang?

leo langsung mengarahkan handphone nya tepat didepan wajah rizka, rizka memperhatikan foto apa, lalu sedetik kemudian detak jantung rizka berdetak lebih cepat dari biasanya, rizka berusaha menetralkan wajahnya, dan untungnya ia bisa, namun bingung harus jawab apa.

ini scan tumor otak, lo tau kan nyokap gue dokter, dan nyokap bilang ini, hasil scan tumor otak, sekarang lo jelasin ke gue, sejak kapan lo sakit, gue nemuin ini di laci apartemen lo riz, gue mau lo jujur, jangan bohong...

hmm, lo nemu itu di laci apartemen gue?

iya, pasti ini punya lo kan...

oh itu, iya itu scan tumor otak tapi itu bukan gue yang sakit...

lo bohong...

ngapain gue bohong, itu gue diminta sembunyiin punya sepupu gue, dia ga mau ada yang tau, dia cuma percaya sama gue, mangkanya gue simpenin deh ke apartement gue aja...

kok gue ga percaya...

lo bego atau gimana sih, percuma aja lo juara 1 bertahan di kelas sementara hal gini aja ga tau, denger ya, kalau gue sakit separah itu pastinya gue udah operasi atau gak, minum obat ya kan?, nah ini gue ga minum obat apapun leonardo... ucap rizka meyakinkan.

yang rizka jelasin masuk akal sih, kalau dia sakit separah ini pasti dia udah operasi atau konsumsi obat buat tubuhnya, tapi ini engga sama sekali (batin leo)

lo ga bohongkan sama gue?

enggak leo...

terus kenapa lo sakit gitu di bali kemaren?

oh itu gw udah ke dokter, katanya gue kecapean waktu dibali, bukan masalah serius...

beneran ya ,lo ga bohong riz...

engga, lo sih goblok nya ga ketulungan, udah ah, ga penting, mending makan aja, ke kantin yuk,laper gw...

hmm, ya udah deh ayo...

semoga aja leo percaya, jangan sampai dia tau tentang ini (batin rizka)

rizka bersyukur karna leo sepenuhnya percaya akan semua yang telah ia jelaskan, rizka tidak ingin terlihat lemah, apalagi manja, ia kini berusaha menjadi mandiri, ia tidak ingin menyusahkan siapapun lagi, bahkan orantuanya, jika saja ada keluarganya yang tau, sudah pasti detik itu juga rizka di bawa ke singapore untuk menjalani operasi secepatnya.

setelah pulang dari kerja nya, rizka berniat ke vila laras, ia sangat ingin mengetahui beberapa hal sesaat sebelum ia pingsan saat di dufan.

sebelumnya rizka menelfon laras karna ia harus izin dulu sebelum ke rumah laras.

skip villa

setelah sampai di villa, laras menyambut rizka hangat, segera ia menyuruh rizka masuk dan menunggu.

rizka duduk aja dulu, anggap rumah sendiri, kakak mau buat minuman buat kamu dulu ya, tadi juga kakak udah masak, sekalian makan malam disini aja ya...

eh ga usah kak, rizka ga mau ngerepotin kakak...

jangan ngomong gitu deh, duduk aja, kalau mau liat liat juga boleh, oh iya maaf agak berantakan, kakak selesai ngurus kerjaan yang di london...

iya kak ga papa...

ya udah kakak tinggal ya...

iya...

setelah laras pergi, rizka tidak bisa hanya duduk menunggu saja, ia mulai menjelajahi vila laras yang cukup besar itu, rizka melihat ada beberapa foto laras dan suaminya, foto pernikahan, foto laras saat hari kelulusannya, setelah merasa bosan, rizka hendak duduk namun ia melihat banyak berkas yang berantakan,rizka berhenti, lalu berniat merapikan berkas penting laras, sudah pasti itu atas nama pasien nya yang di london.

saat merapikan beberapa berkas lagi mata rizka membaca setiap nama pasien laras, namun matanya terhenti ketika ia melihat ada nama nya "rizka putri" di map merah dan sangat beda dari berkas yang lain, rizka mulai penasaran ia mulai membuka lembar demi lembar, lalu rizka merasakan dadanya sesak, udara semakin menipis, saat matanya membaca bahwa tertulis disana, ia telah mengidap "Dissociative identity disorder (DID)" rizka tak begitu paham, namun ia terus membaca semuanya, semuanya bersangkutan dengan kecelakaan edgar 4 tahun silam.

ii ini ga mungkin, gue ga mungkin... rizka menutup mulutnya.

ketika ia mendengar suara laras yang memanggilnya di dapur rizka langsung menutup berkas itu lagi, dan menetralkan wajahnya, lalu menyusul laras.

ini makanannya udah selesai, maaf ya lama...

iya kak gapapa, BTW ika mau nanya ke kakak, sebenarnya apa yang udah terjadi waktu didufan ?ika sampai pingsan gitu, ika ga terlalu ingat, cuma ingat kita lagi makan bareng rina rani leo, trus selebihnya ika lupa...

hmm, mendingan kamu makan aja dulu, udah jam 21.00 nih kamu kan harus pulang cepat...

laras mengalihkan pembicaraan, ia bingung harus bilang apa, pada rizka untungnya rizka menurut saja, tanpa bertanya...

skip apartemen.

rizka menghempaskan tubuhnya di ranjan empuknya, dan tangan nya bergerak begitu lincah di macbook air nya, mencari tau apa yang telah ia lihat di vila laras tadi.

Dissociative identity disorder (DID) atau biasa yang disebut alter ego adalah seseorang yang memiliki kepribadian ganda dalam tubuhnya.

rizka membaca semua artikel tentang alter ego, setelah itu rizka langsung bersandar, ia merasakan seakan semua masalah kini malah bertambah bukannya berkurang.

gue kok gini banget ya, udahlah kena penyakit tumor otak ganas, ga tau bertahan sampai kapan, jauh dari keluarga, di asingkan dari keluarga sendiri, dan sekarang malah punya kepribadian ganda, berarti yang selama ini sering muncul setiap saat gue lagi kacau itu, bukan gue, tapi "dia", yang sering muncul di kaca itu bukan halusinasi gue, itu nyata, kenapa sih, gue baru tau tentang hal ini, bahkan udah 4 tahun, selama itu, kenapa kak laras ga cerita semuanya ke gue...

komplit penderitaan yang telah rizka terima, ia ingin menangis namun air matanya sudah tidak bisa lagi keluar, tidak tau harus apa, atau sebaiknya melanjutkan sisa hidupnya atau mengakhiri semuanya sekarang?





This is My Life!!! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang