8 - Trauma

203 12 2
                                    

Sesampainya Vera didepan rumah ia mendengar suara yang sudah tidak asing didalam rumahnya. Vera segera membuka sepatunya dan lari masuk bak dikejar hantu.

"Tante Donaaa!" teriak Vera sambil memeluk tantenya.

"Eh Vera sayang, kamu baru pulang?" Dona membalas pelukan Vera.

"Iya, tante kapan dateng? Kok gak bilang. Aku kangen tau," tanya Vera setelah melepas pelukannya.

Mereka pun terkekeh melihat kelakuan Vera. Manja kalau sudah didepan tante dan omnya.

"Tante lumayan udah lama sih datengnya, tante kesini cuma mampir aja kebetulan abis dari rumah temen tante," Dona mengelus pucuk kepala Vera lembut.

"Tante sendirian aja? Om Dodi mana? Aku mau minta dibeliin coklat yang banyak, udah lama kan om Dodi gak beliin aku coklat lagi," ujar Vera sambil mencebikkan bibirnya.

"Om Dodi lagi sibuk sayang, nanti kapan-kapan tante ajak om Dodi kesini deh," Dona berusaha meyakinkan Vera.

"Hmm iya deh gapapa, berarti sekarang beli coklatnya sama tante ya," Vera menatap tantenya dengan penuh semangat.

"Yaudah ayok, tapi kamu ganti baju dulu sana." Suruh Dona.

"Oke siap, tunggu ya." Vera segera berlari ke kamarnya untuk mengganti baju.

"Duh maafin kelakuan Vera ya, dia emang gitu manja kalo udah ada kamu." Ucap Santi sambil menepuk tangan Dona pelan.

"Gapapa kok kak, aku seneng malah kalo Vera kayak gitu, lucu. Aku jadi pengen cepet punya anak."

"Sabar, bentar lagi pasti dikasih keturunan. Banyak-banyak berdoa aja ya." Seru Santi dan hanya dibalas anggukan oleh Dona sambil tersenyum miris. Karna pasalnya Dona belum memiliki keturunan setelah 1 tahun menikah.

Dona adalah adik Santi mamanya Vera. Vera sangat menyayangi Dona, sifat manjanya muncul kalau sudah didepan Dona dan Dodi omnya.

Jika mereka kerumah Vera, pasti membawakan coklat kesukaan Vera. Karna kali ini Dodi tidak datang, mau tidak mau Dona harus membelikan Vera coklat.

"Aku udah siaapp." Vera datang dengan senyum yang mengembang.

"Ayok tan buruan, nanti keburu ujan." Ujar Vera tak sabar sambil menarik-narik tangan Dona.

"Iya sabar sayang, yaudah kak aku sama Vera beli coklat dulu ya." Dona berdiri dari duduknya karna Vera terus saja menarik tangannya.

"Kalian hati-hati ya, Vera awas kamu jangan nyusahin tantemu." Ucap mamanya mengingatkan.

"Iya mamaku sayang." Mereka pun pergi meninggalkan Santi sendiri dirumah. Karna suaminya belum pulang bekerja, dan Jojo jam segini dia pasti tidak ada dirumah. Pulang sekolah hanya mengganti pakaian lalu langsung pergi main.

Vera dan Dona harus berjalan kaki dulu untuk sampai kepinggir jalan. Karna memang rumah Vera masuk gang kecil sehingga mobil tidak dapat masuk.

"Tante bawa mobil?" tanya Vera disela perjalanan.

"Iya, tante bawa mobil om kamu."

"Ohh pantesan aku gak ngenalin mobilnya, kan biasanya kalo kesini pake mobil tante."

Mereka sampai dipinggir jalan dan mulai menaiki mobil. Bisa dibilang tantenya itu orang kaya, tapi keluarga Vera sendiri biasa-biasa saja. Mungkin karna suami tantenya itu bekerja dikantoran sedangkan Papa Vera hanya karyawan biasa, itupun gajinya tidak seberapa.

"Kita mau beli coklat dimana?" Dona mulai menjalankan mobilnya.

"Diminimarket deket sekolahku aja tan." Vera sepertinya sudah tidak sabar untuk membeli coklat kesukaannya.

Vera Life Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang