27 - Perselisihan

89 5 0
                                    

Vera sudah berada didalam kelasnya, duduk dikursinya dengan perasaan tidak tenang. Ia masih memikirkan apa yang akan Riki lakukan nanti, ia takut Riki akan mencelakai Kevin. Walaupun Kevin lebih tua darinya tapi Riki tidak terlihat takut sedikitpun.
"Kenapa harus ada manusia seperti Riki didunia ini." Batin Vera.

"Ra Vera woi ngelamun aja lo, masih pagi juga. Kenapa ada masalah apa?" tanya Mala yang menghampiri Vera. Karna memang baru ada beberapa siswa yang berada didalam kelas. Silvi dan Tiara juga belum datang.

"Eh gapapa kok, gak ada masalah apa-apa," Vera berusaha menutupi rasa cemasnya.

"Oh iya, gue mau cerita ke lo soal orang yang gue taksir yang pernah gue ceritain dulu." Mala mulai menceritakan sesuatu yang mengganjal dihatinya.

"Yaudah cerita, gue dengerin kok," Vera berusaha fokus pada apa yang Mala bicarakan.

"Jadi gini, gue suka sama Fikri udah lama banget, tapi Fikri malah keburu jadian sama Tiara. Gue berusaha lupain perasaan gue tapi gue gak bisa. Dan sekarang mereka udah putus, gue seneng dengernya karna jujur sampe sekarang gue masih suka sama dia." Jelas Mala dengan merendahkan nada suaranya takut kalau Tiara datang lalu mendengar obrolan mereka berdua.

"Kenapa lo harus suka sama Fikri sih? Mala Fikri itu mantan Tiara. Dan lo tau mereka putus secara gak baik-baik, lo ngerti kan apa maksud gue." Vera berusaha memberikan pengertian pada Mala namun sepertinya Mala keras kepala.

"Tapi Ra gue gak bisa boongin perasaan gue sendiri. Gue suka sama Fikri Ra gue sayang sama dia. Gue tau mereka putus karna Fikri yang mutusin Tiara itu artinya Fikri emang udah gak ada perasaan apa-apa sama Tiara, dan gue sah-sah aja dong kalo mau deket-deket sama Fikri. Iya kan?"

"Tapi gimana kalo Tiara masih punya perasaan sama Fikri? Pikirin perasaan Tiara juga Mala."

"Gue harus mikirin perasaan Tiara, Tiaranya sendiri mikirin perasaan gue gak? Gue udah cape ya kalo harus ngalah lagi. Gue gak akan lepasin Fikri gitu aja," ucap Mala meninggikan nada suaranya.

"Tapi Mal-"

"Pokoknya gue bakalan berjuang buat dapetin Fikri, gue sayang sama dia gue gak mau Fikri jadi milik orang lain, termasuk jadi milik temen gue sendiri gue gak terima!" Mala berdiri dari duduknya, ia terdiam saat pandangannya mengarah ke pintu kelas, mendapati Tiara yang sedang berdiri menatap kearahnya dengan mata memerah menahan air matanya agar tidak jatuh.

Sontak Tiara berlari menjauh dari mereka, Vera berusaha untuk mengejar Tiara. Namun Mala hanya terdiam tak ada niat untuk menjelaskan apapun pada Tiara.

Tiara berlari dengan mengusap air matanya yang sudah tidak terbendung lagi. Vera cukup kewalahan mengejar Tiara. Mengejar orang yang hatinya sedang tidak baik-baik saja. Percayalah larinya bisa melebihi pelari tercepat didunia.

"Tiara tunggu." Vera berusaha memanggil Tiara agar mau berhenti, tapi Tiara tetap saja berlari menuju belakang sekolah. Vera takut Tiara melakukan hal yang tidak-tidak.

"Tiara tunggu, gue mohon berenti. Gue cape Ara lo gak kasian sama gue," Vera berhenti sejenak, lalu kembali mengejar Tiara.

Akhirnya Tiara berhenti ditaman belakang sekolah, dan duduk disalah satu kursi yang ada disana. Tiara menangis sesenggukan, sesekali menyeka air matanya.

Vera datang dengan nafas yang tidak beraturan, kalau tahu tiara hanya akan duduk dan tidak melakukan apa-apa lebih baik ia jalan biasa saja tadi. Tapi ia benar-benar takut dengan keadaan Tiara yang sepertinya sangat kecewa mendengar pernyataan Mala.

Vera mendekati Tiara dan berusaha menenangkannya. Vera tidak tega melihat Tiara seperti sangat terpukul. Vera tahu Tiara masih sangat mencintai Fikri, dan mereka berpisah itu bukan karna kemauan Tiara. Fikri yang tiba-tiba meninggalkannya dengan alasan Tiara terlalu baik untuknya. Alasan yang sering diucapkan kaum laki-laki.

Vera Life Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang