Kalo emang dia ditakdirin buat kamu, mau sejauh apapun dia pergi dan sama siapapun itu, pasti dia bakalan balik lagi ke kamu.
🌻🌻🌻
Haripun berganti, pagi ini Vera sedang menunggu angkutan umum ditempat biasa. Namun lagi-lagi angkutan umum tidak ada yang lewat, membuat Vera mendengus kesal."Ish mana sih ni angkutan umum, satupun gak ada yang lewat. Gak tau apa ini udah siang banget, alamat kesiangan deh gue." Kesal Vera sambil terus mengedarkan pandangannya.
Tin! Tin!
Suara klakson motor cukup mengagetkan Vera. Iapun menoleh ke sumber suara dan mendapati papanya yang menghentikan motor tepat dihadapannya. Vera hanya menoleh sekilas lalu membuang pandangannya kesembarang arah.
"Ra, kamu belom berangkat?" tanya Santoso yang membuka kaca helmnya.
"Belom."
"Belom ada angkutan umun yang lewat ya?"
"Iya."
"Yaudah ayok papa anter. Kebetulan tempat kerja papa searah sama sekolah kamu."
"Gak usah, Vera bisa berangkat sendiri." Tolak Vera tanpa ada niat menatap papanya itu.
"Ini udah siang loh, nanti kamu kesiangan."
"Nanti juga ada angkutan umum lewat."
"Yakin kamu? Kalo kesiangan emang mau dihukum?"
Pertanyaan Santoso membuat Vera terdiam. Ia sebenarnya tidak yakin akan ada angkutan umum lewat sebelum jam 7, sekarang saja sudah jam 7 kurang 15 menit.
"Udah ayok bareng papa aja, dari pada kamu kesiangan." Ajak Santoso lagi dan akhirnya Verapun menerima ajakannya. Kini Santoso mulai menjalankan motornya.
"Cuma kali ini aja ya Vera terima ajakan papa. Ini juga terpaksa." Ucap Vera tanpa menoleh ke arah papanya. Santoso hanya tersenyum hambar mendengar ucapan putrinya itu.
Saat diperjalanan tak ada yang membuka suara. Apalagi Vera, ia enggan untuk berbicara dengan papanya. Karna mungkin ia belum bisa memaafkan kesalahan papanya dimasa lalu.
"Ra," panggil Santoso memecah keheningan diantara keduanya.
"Hm." Jawab Vera sekenanya.
"Papa minta maaf ya atas kesalahan papa dulu," ucap Santoso namun Vera hanya terdiam. "Ra, papa bener-bener nyesel udah ninggalin kamu dan mama mu."
"Udah lah pa, gak usah dibahas lagi. Udah terlanjur juga kan."
"Papa mohon sama kamu, maafin papa." Seru Santoso sambil fokus pada jalanan.
"Percuma pa, kata maaf aja gak akan bisa perbaiki semuanya. Gak akan bisa ngembaliin Jojo." Pernyataan Vera membuat Santoso bersedih. Karna memang putrinya seperti itu juga gara-gara dirinya sendiri.
"Papa sayang sama kamu dan mama mu Ra."
"Kalo papa sayang sama aku dan mama. Kenapa papa ninggalin kami waktu itu?" tanya Vera dengan sedikit meninggikan nada suaranya. Santoso hanya terdiam tak bisa menjawab pertanyaan Vera. "Papa gak sayang sama aku, papa gak sayang sama mama dan papa gak sayang sama Jojo."
"Ra papa sayang sama kalian. Papa emang salah, papa khilaf Ra. Tolong maafin papa." Seru Santoso, namun Vera tak ada niat untuk menyahutinya. Jauh didalam lubuk hati Vera, sebenarnya ia juga sangat menyayangi papanya. Ia merindukan papanya seperti dulu. Namun luka dihatinya tidak bisa sembuh begitu saja. Ia masih tidak bisa menerima papanya karna kesalahan yang sudah diperbuatnya waktu itu, sampai ia harus kehilangan Jojo adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vera Life Story [Completed]
Подростковая литератураKonflik percintaan, persahabatan, keluarga semuanya ada disini. Perpisahan, perkelahian, kesalah fahaman hingga kehilangan. Yuk mampir baca dan jangan lupa untuk VOTE & COMMENT. Jangan hanya membaca part awal-awal saja. Kamu tidak akan tahu bagaiman...