Acarapun sudah selesai, semua siswa siap untuk kembali kerumahnya masing-masing. Vera dan Silvi kini sudah berada dipinggir jalan untuk menunggu angkutan umum. Mereka akan mencari sesuatu untuk Kevin. Vera ingin sekali memberikan sesuatu pada Kevin dan berharap Kevin akan senang dengan apa yang ia berikan.
Tak lama angkutan umum datang, merekapun segera menaikinya. Disepanjang jalan Vera masih memikirkan apa yang akan ia beli untuk diberikan pada Kevin. Ia takut Kevin tidak menyukainya.
Kini mereka sudah sampai disebuah toko yang menjual berbagai macam barang.
"Ini dia tokonya, gue sering beli barang-barang disini. Lengkap kok apa yang lo cari pasti ada. Soalnya tokonya luas banget, kualitasnya juga bagus dan harganya terjangkau." Jelas Silvi yang sudah pernah berbelanja ditoko tersebut. "Yaudah yok masuk." Ajak Silvi yang dibalas anggukan oleh Vera.
Setelah sampai didalam toko, Vera melihat begitu banyak barang-barang yang dijual disana. Mulai dari aksesoris, boneka, hiasan-hiasan dan perlengkapan rumahpun tersedia.
"Gue baru tau ada toko selengkap ini disini." Seru Vera sambil melihat-lihat isi toko tersebut.
"Yaudah sekarang lo mau beli apa buat kak Kevin?"
"Apa ya.." Vera mengetuk-ngetuk dagunya bingung. "Gue gatau harus beli apa."
"Terserah lo, banyak pilihan noh."
"Gue kasih boneka aja gimana?"
"Iya boneka warna merah muda bagus tuh."
"Eh nggak deh." Vera kembali mencari sesuatu yang cocok untuk Kevin.
"Sepatu aja kali ya? Eh tapi gue gatau ukuran sepatu Kevin. Ish Vi, bantuin gue dong. Gue harus kasih Kevin apa?"
"Duh ribet ya ni anak, tinggal pilih doang juga susah. Yaudah lo beliin jam tangan aja, biar dia inget sama lo setiap waktu."
"Boleh juga tuh. Yaudah bantu gue pilihin ya, hehe." Vera menampakkan cengirannya.
"Iyaiya bawel."
Akhirnya Vera memutuskan untuk membeli jam tangan. Besar harapan Vera Kevin mau menerimanya dan menyukai jam tersebut.
Verapun sudah menemukan apa yang ia cari. Sesuatu yang akan ia berikan pada Kevin sudah ada digenggamannya dengan dikemas dalam kotak berwarna coklat.
"Makasih ya Vi lo udh mau nemenin dan bantu gue buat beli ini." Ucap Vera sambil mengangkat kotak tersebut.
"Iya sama-sama Ra. Yaudah yok kita pulang." Ajak Silvi dan dibalas anggukan oleh Vera.
***
Setelah sampai dirumah, Vera berniat untuk langsung memberikan sesuatu yang baru saja ia beli untuk Kevin. Vera ingin memberinya kenang-kenangan dan saat Kevin memakainya berharap Kevin akan selalu mengingatnya.
Tak lupa menyimpan tas dan mengganti pakaian. Vera segera berjalan menuju rumah Kevin. Meskipun sedikit gugup ia memberanikan diri untuk menemuinya.
Saat sudah sampai didepan rumah Kevin, iapun mengetuk pintu dengan sangat hati-hati dan sesekali menarik nafas panjang untuk menetralkan detak jantungnya. Sebenarnya tujuan utama Vera menemui Kevin adalah untuk meminta maaf atas sikapnya belakangan ini dan akan menanyakan soal Kevin yang juga seperti menjauhinya.
Setelah menekan bel, beberapa detik kemudian seseorang membukakan pintu. Ternyata yang muncul adalah Liona mamanya Kevin.
"Sore tante." Sapa Vera sambil tersenyum ramah.
"Iya sore Vera, ada apa ya?"
"Vera mau ketemu Kevin tante, Kevinnya ada?"
"Ohh, Kevinnya gak ada dirumah Ra. Dia ijin pergi satu jam yang lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vera Life Story [Completed]
Fiksi RemajaKonflik percintaan, persahabatan, keluarga semuanya ada disini. Perpisahan, perkelahian, kesalah fahaman hingga kehilangan. Yuk mampir baca dan jangan lupa untuk VOTE & COMMENT. Jangan hanya membaca part awal-awal saja. Kamu tidak akan tahu bagaiman...