21 - Kakak Kelas

109 7 4
                                    

Hari ini cuacanya cukup terik membuat Vera kepanasan, bukan hanya Vera tapi semua orang yang sedang berada diluar. Entah kenapa hari ini matahari terasa sangat panas.

Vera dan Kevin sudah berada dijalan untuk menuju kesekolah. Motor Kevin membelah jalanan yang cukup ramai. Namun Kevin berhenti ketika ada seorang nenek yang akan menyebrang.

"Lah ngapain berenti?" Vera bingung ketika Kevin menghentikan motornya dipinggir jalan.

"Tunggu bentar." Kevin turun dari motor dan menghampiri nenek tersebut. Vera hanya memperhatikan kemana arah Kevin pergi. Kevin memegangi seorang nenek dan membantunya untuk menyebrang.

"Sini nek biar saya bantu." Kevin tersenyum ramah dan nenek tersebut mengangguk mengiyakan.

"Terimakasih ya nak."

"Iya sama-sama nek, hati-hati ya." Ujar Kevin ketika sudah sampai disebrang jalan.

Kevinpun kembali ke motornya, Vera tertegun dengan apa yang Kevin lakukan. Ternyata Kevin peduli pada orang lain bahkan pada orang yang tidak ia kenal.

"Ayok jalan lagi." Kevin menaiki motornya dan memakai helm hendak akan melanjutkan perjalanan. Tapi ia merasa Vera masih diam tak kunjung menaiki motor.

"Ayok naik, lo mau gue tinggal?" seru Kevin saat melihat Vera hanya diam memandanginya.

"Eh iya." Vera segera menaiki motor dan terus mengembangkan senyumnya.

Kevin kembali melajukan motornya dengan kecepatan cukup tinggi sontak membuat Vera melingkarkan tangannya dipinggang Kevin.

"Kebiasaan deh." Vera memukul pundak Kevin.

"Hehe maaf maaf." Kekeh Kevin, Vera hanya memutar bola mata malas.

"Lo ternyata baik juga ya." Puji Vera kembali mengembangkan senyumnya.

Kevin membuka kaca helm, "Emang sebelumnya lo ngira gue jahat?"

"Nggak gitu, walaupun nyebelin tapi lo suka nolong orang, gue salut deh."

Kevin sedikit memelankan motornya.
"Iya dong, selain ganteng gue juga baik. Pria idaman banget kan gue."

"Dih muji sendiri."

"Udah ngaku aja sih kalo lo juga sependapat sama gue."

"Nggak." Elak Vera.

"Ah lo tinggal bilang iya gengsi amat."

"Apasih, udah buruan gak usah banyak omong nanti telat." Vera berusaha mengalihkan pembicaraan, karna memang sebenarnya ia juga sependapat dengannya. Selain mempunyai wajah yang tampan Kevin juga mempunyai hati yang baik dan Vera menyukai itu.

***

Motor Kevin memasuki area sekolah, ia memarkirkan motornya dan turun dari motor dengan banyak pasang mata yang memperhatikan mereka.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas, lagi-lagi kaum perempuan berteriak menyambut kedatangan Kevin.

"Pagi Kevin."
"Kevin lo hari ini ganteng banget."
"Vin bagi WA dong."
"Kevin jadi cowok gue yak."
"Kevin nikahin gue!!"

Dan masih banyak lagi teriakan tidak jelas dari para kaum perempuan yang menyukainya. Namun Kevin sendiri mengabaikan ucapan mereka. Sudah jadi makanan sehari-hari bagi Kevin menghadapi orang-orang yang seperti itu dan Vera juga sepertinya sudah mulai terbiasa dengan hal itu.

Mereka berhenti dipertigaan jalan yang dimana arah menuju kelas mereka berlawanan. Yap, kelas mereka lumayan berjauhan.

"Nanti pulang sekolah gue jemput ke kelas lo lagi." Ujar Kevin yang dibalas anggukan oleh Vera.

Vera Life Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang