Matahari mulai menampakkan sinarnya. Vera terbangun dari tidurnya dan bergegas untuk bersiap-siap pergi kesekolah.
"Ma Vera berangkat ya." Ucap Vera yang sudah memakai sepatunya diteras rumah.
"Hati-hati ya sayang." Teriak Santi dari dalam rumah.
Verapun mulai melangkahkan kakinya. Hari ini ia harus kembali naik angkutan umum karna Kevin masih berada dirumah sakit. Untung saja saat sampai dijalan raya angkutan umum lewat tepat saat ia sampai dipinggir jalan, jadi ia tidak harus lama menunggu.
Disepanjang jalan pikirannya berkecamuk. Ia teringat akan Jojo, memikirkan bagaimana caranya membawa Jojo kembali kerumah. Vera mengedarkan pandangannya kearah jalanan berharap bisa menemukan Jojo.
Beberapa menit perjalanan akhirnya Vera sudah sampai disekolah. Ia berjalan gontai menuju kelasnya.
Seseorang datang dari arah belakang dan menepuk kedua pundak Vera cukup keras.
"Doorrrrrr!!"
"Mamaa!" Teriak Vera terkejut.
Vera membalikkan badannya menatap orang tersebut dengan tatapan tajamnya.
"NANA SURYANA! Sialan lo ngagetin gue. Masi pagi udah ngagetin orang, untung gue gak kejang-kejang ditempat." Teriak Vera beberapa detik kemudian dan Nana hanya menutup telinganya, tidak tahan mendengar suara cempreng Vera.
"Berisik woi, suara lo bisa dipelanin dikit gak. Kedenger sampe langit ketujuh tau." Sahut Nana kembali meneriaki Vera.
"Lo juga sama aja njeng."
"Ya masi kencengan suara lo, dasar toa."
"Terserah lo deh." Ucap Vera lalu kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Nana.
"Lah malah pergi, padahal gue mau kasih ini dari Kevin." Nana mengeluarkan selembar kertas yang dilipat rapi. "Surat apaan ini ya, mana gue gak boleh liat lagi. Ah palingan surat cinta. Aneh nih si Kevin jaman udah modern masih aja pake surat-suratan." Seru Nana yang kemudian pergi menuju kelasnya.
***
Vera duduk dikursinya sambil menutup wajahnya menggunakan kedua tangan. Ia merasa sangat tidak semangat sekali untuk belajar hari ini. Tak lama Silvi, Tiara, dan Mala datang bersamaan.
"Verraaaa!" Teriak Tiara yang mulai memasuki kelas.
Vera sontak merubah raut wajahnya, memaksakan senyumnya agar teman-temannya tidak mengetahui kalau sebenarnya ia sedang tidak baik-baik saja.
"Selamat pagi Veraku sayang." Ucap Tiara sambil menyimpan tasnya. Kini mereka sudah duduk dikursinya masing-masing.
"Iya pagi." Sahut Vera sambil merekahkan senyumnya.
"Ra lo udah makan?" tanya Tiara.
"Kenapa emang? Lo mau ajak gue makan?" Vera balik bertanya.
"Nggak sih cuma nanya doang." Jawab Tiara dan Vera hanya memutar bola mata malas.
"Yee somplak lo." Mala menoyor pelan kepala Tiara.
"Gak usah noyor kepala gue bisa kali. Dosa lo nyet." Kesal Tiara.
"Lo nya bloon sih."
"Lo kok ngatain gue," Tiara mencebikkan bibirnya.
"Bodoamat!"
"Udah jangan ribut. Masih pagi juga udah cek-cok." Silvi melerai keduanya.
"Ya abisnya Mala-"
"Udah diem!" Seru Silvi memotong ucapan Tiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vera Life Story [Completed]
Fiksi RemajaKonflik percintaan, persahabatan, keluarga semuanya ada disini. Perpisahan, perkelahian, kesalah fahaman hingga kehilangan. Yuk mampir baca dan jangan lupa untuk VOTE & COMMENT. Jangan hanya membaca part awal-awal saja. Kamu tidak akan tahu bagaiman...