Ruangan bercatkan biru langit dengan lampu tumbler yang terpasang didinding dan beberapa foto palaroid yang tergantung disana.
Vera sudah berada dikamarnya dan sudah mengganti seragamnya. Setelah makan siang dengan makanan kesukaannya.
Vera mengambil benda pipih yang ada diatas meja belajarnya dan berbaring ditempat tidur. Ia membuka aplikasi whatsappnya.
Muncul notifikasi dari grup "Menyon Squad" grup yang dibuat oleh Tiara.
"Haii haiii😍 pada kemana nih sepi amat, masi idup kan kalian woee." Sapa Tiara yang sudah beberapa menit yang lalu tidak ada yg membalas.
Jari Vera tergerak untuk membalas pesan temannya yang diabaikan.
"Apaan dah," balas Vera singkat.
"Ini yang lain pada kemana. Cuma satu ekor yg muncul."
"Dikira gue hewan apa😈 lagian ini grup namanya Menyon Squad, gak ada yang lain apa yang lebih bagus."
"Itu udah yang paling bagus beib."
"Serah lo deh."
"Ah abang jahat sama dedek😔"
"Najiss."
Vera beralih membuka Instagramnya sekedar membaca kata-kata atau melihat vidio musikalisasi puisi.
Sedang asik membaca kata-kata, muncul notifikasi chat dari Riki. Namun Vera mengabaikannya, tidak penting juga menurut Vera.
Riki mengirimkan pesan lagi pada Vera, membuat Vera berdecak kesal.
"Ish apaan sih ni orang, ganggu aja."
Vera tetap mengabaikan pesan Riki, tidak dilihat apa lagi dibaca. Riki terus mengirim pesan pada Vera, tidak ada kapoknya memang.
"Mau nya apasih, mau gue bales? Gak akan pernah." Ucap Vera dengan nada kesal.
Riki terus saja mengirimkan pesan pada Vera, yang membuat Vera geram. Dan terpaksa ia membaca pesan dari Riki.
"Selamat siang Ra."
"Lo lagi apa?"
"Ra bales dong."
"Ra lo gak kasian sama gue chatnya lo diemin?"
"Ra bales dong, pegel nih ngetik tapi gak dibales."
"Ra lo marah sama gue?"
"Gue minta maaf Ra."
"Ra bales dong."
Vera hanya membaca pesan dari dan tidak ada niat sedikitpun untuk membalasnya. Toh nanti juga capek sendiri.
Ia memilih untuk menutup aplikasi whatsapp-nya, bisa-bisa darah tinggi lama-lama baca pesan dari Riki.
Vera merasa bosan, ia beranjak dari tempat tidurnya dan melihat keluar jendela. Ia melihat mobil yang membawa barang-barang perabotan rumah yang terparkir didepan rumah yang ada disamping rumahnya.
"Loh itu mobil mau kemana ya, kok berenti didepan rumah kosong?" setau Vera rumah itu sudah lama tidak ada yang menempati.
Memang sekarang mobil sudah dapat masuk ke halaman rumah Vera, sudah dibangun jalan berkat usul warga yang sulit membawa kendaraan mobilnya masuk ke wilayah rumahnya.
Karna penasaran Vera keluar kamar hendak akan menanyakan pada mamanya.
"Ma! mama dimana?" tanya Vera mencari-cari mamanya.
"Dikamar mandi sayang lagi nyuci loyang kue."
Vera menghampiri mamanya yang sedang sibuk mencuci loyang kue.
"Ma itu kok ada mobil yang bawa barang-barang parkir didepan rumah kosong?"
"Oh iya itu mau ada yang pindahan, ini mama mau bikin kue buat dikasih ke tetangga baru kita."
"Loh mama udah tau kalo mau ada yang pindahan?" heran Vera.
"Iya mama tau dari papa kamu, papa sih katanya tau dari pak RT semalem, kalo hari ini rumah yang ada disebelah rumah kita bakalan ada yang isi." Vera hanya ber-oh ria.
"Yaudah kamu bantu mama siapin bahan-bahan buat bikin kue."
"Iyaa ma." Vera beranjak mengambil bahan-bahan untuk membuat kue dilemari.
Santi memasukkan bahan-bahan kedalam wadah dan mulai membuat adonan kue menggunakan Mixer.
"Mau bikin kue apa ma?" tanya Vera sambil mengolesi loyang dengan mentega.
"Mama mau bikin kue bolu aja yang gampang," Lagi-lagi Vera hanya ber-oh ria.
"Bantuin mama masukin adonan kue ke loyang." Santi memberikan wadah yang berisi adonan kue untuk dituangkan kedalam loyang.
Vera mengambilnya dan mulai memasukkannya kedalam loyang yang sudah dibersihkan oleh Santi tadi.
"Udah nih ma."
"Yauda masukin kedalem oven."
Vera memasukan loyang kedalam oven dengan hati-hati. Santi membuat 2 loyang kue. Satu untuk ia berikan pada tetangga barunya dan satunya lagi untuk keluarganya tentunya.
Kue buatan Santi terbilang enak, tetangganya sering menanyakan resep kue buatannya kenapa bisa seenak itu. Padahal tidak ada bahan khusus yang ia gunakan untuk membuat kue, yang penting takarannya pas dan dioven dengan suhu yang tepat.
Tinggal menunggu kuenya matang. Vera kembali ke kamarnya dan memutuskan untuk mendengarkan lagu kesukaannya.
***
Sekian dulu gaisss.
Oke jangan lupa tinggalkan jejak😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Vera Life Story [Completed]
Teen FictionKonflik percintaan, persahabatan, keluarga semuanya ada disini. Perpisahan, perkelahian, kesalah fahaman hingga kehilangan. Yuk mampir baca dan jangan lupa untuk VOTE & COMMENT. Jangan hanya membaca part awal-awal saja. Kamu tidak akan tahu bagaiman...