24 - Broken

105 7 0
                                    

Kevin melajukan motornya meninggalkan area sekolah. Ia masih memikirkan soal Riki, takut kalau Riki akan berbuat yang tidak-tidak. Orang seperti Riki pasti tidak akan menyerah untuk mendapatkan apa yang dia mau.

"Vin gue laper, beli makan dulu yok." Ajak Vera yang sudah menahan lapar dari pelajaran terakhir.

"Ayok, mau makan apa?" tanya Kevin yang memelankan motornya.

"Mau makan mie ayam yang ada dipinggir jalan aja, gak usah yang mahal-mahal."

"Kenapa mau makan dipinggir jalan? gue bisa kok ajak lo makan direstoran mahal kalo lo mau." Tanya Kevin sambil melirik Vera dikaca spion.

"Gue gak mau, sayang uang lo mending ditabung. Gue makan dipinggir jalan aja udah seneng kalo itu sama lo." Vera mengembangkan senyumnya.

"Receh anjir."

"Ih gue serius." Vera memukul pelan pundak Kevin.

"Biasanya cowok yang suka gombal, lah ini cewek."

"Biarin dong."

"Iya deh. Berenti didepan ya, ada yang jual mie ayam tuh." Kevin meninjuk penjual mie ayam yang berada dipinggir jalan.

"Oke deh." Jawab Vera semangat.

Kevin meminggirkan motornya disamping gerobak mie ayam. Untung hanya Kevin dan Vera yang datang jadi mereka tidak perlu lama-lama mengantri.

"Bang mie ayamnya dua ya, makan disini." Ucap Kevin pada penjual mie ayam dan dibalas anggukan oleh sipenjual.

Vera duduk dikursi yang sudah tersedia diikui oleh Kevin yang duduk disebelahnya.

"Emang lo suka ya makan dipinggir jalan kayak gini?" Kevin membuka suara.

"Suka." Vera mengangguk mengiyakan.

"Biasanya kan cewek tuh makan direstoran mahal terus foto-foto makanannya dipost deh disosmed, biar keliatan anak gaul gitu."

"Gue gak kayak gitu, gue lebih seneng makan dipinggir jalan gini lebih enak menurut gue, lebih hemat juga tentunya."

Tak lama pesanan mereka datang, si penjual menyodorkan dua mangkuk mie ayam.

"Selamat makan mas, neng." Penjual tersebut tersenyum ramah pada keduanya.

"Iya makasih bang." Jawab Vera yang juga tersenyum ramah.

Vera fokus mengaduk mie ayamnya ia hendak akan memasukkan saus namun baru akan mengambilnya saus tersebut sudah diambil duluan oleh Kevin.

"Eitts, lo lupa gak boleh makan pedes?" Ucap Kevin mengingatkan.

"Eh iya," Vera menggaruk kepala tak gatal. "Abisnya kalo makan mie ayam gak pake pedes gak enak."

"Pokoknya lo gak boleh makan pedes nanti perut lo sakit lagi. Udah gitu aja kalo mau pake kecap." Ujar Kevin yang memasukkan saus ke mangkuk mie ayamnya.

"Yah Kevin mah." Vera mencebikkan bibirnya.

"Udah nurut sama gue."

Mau tidak mau Vera menuruti perintah Kevin. Ia juga tidak mau kalau harus bolak-balik kamar mandi lagi.

Mereka memakan mie ayamnya dengan khidmat. Namun Vera teringat akan sesuatu, ia ingin sekali menanyakannya pada Kevin.

"Vin gue mau nanya deh," Vera menghentikan aktivitas makannya.

"Apa?" jawab Kevin yang masih melahap mie ayamnya.

"Lo kok tadi bilang kalo lo pacar gue, bukan cuma ke Kak Sonia tapi ke Riki juga. Maksudnya apa ya?" Pertanyaan Vera sontak membuat Kevin menghentikan aktivitas makannya. Ia bingung harus menjawab apa.

Vera Life Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang