Vera memejamkan matanya saat tersengar suara pintu terbuka. Ia sudah pasrah jika harus mendapat hukuman dari pak Yono. Semua penghuni kelas segera berhamburan menuju kursinya masing-masing. Dan duduk rapi bersidekap bak anak SD. Namun tiba-tiba
"Tegang amat." Jono muncul dari balik pintu. Ternyata orang yang mengetuk-ngetuk pintu adalah Jono. Akhirnya Vera bisa bernafas lega, masih ada waktu untuk mengeringkan bukunya.
"Huuu..kampret lo ngagetin aja." Teriak para penghuni kelas, pagi-pagi sudah dibuat kaget oleh Jono.
"Santuy dong, muka lo biasa aja kali." Sahut Jono.
"Dasar jempol uler."
"Kutu aer."
"Daleman betmen."
"Ayam arab."
"Yhaaa."
Mereka kembali meneriaki Jono dengan sebutan aneh.
"Wah sialan lo pada." Tunjuk Jono pada siswa yang meneriakinya.
"Udah berisik woi gak usah ribut, masih pagi juga." Teriak Reno selaku ketua kelas, yang membuat semuanya terdiam. Kalau Reno sudah angkat bicara mereka tidak berani menyahuti. Karna kalau tidak menurutinya bisa-bisa berurusan dengan guru BK. Jika ada yang melanggar aturan, Reno pasti langsung melaporkannya ke guru BK.
"Gimana lo tadi udah ke kantor belom? Pak Yononya ada?" tanya Reno yang menyuruh Jono untuk memanggil pak Yono.
"Pak Yono gak masuk hari ini, lagi gak sehat katanya." Jelas Jono yang membuat seisi kelas bersorak.
"Nah cakep."
"Mantul."
"Alhamdulillah ya Allah pak Yono gak masuk."
Semua penghuni kelas bersorak gembira, keadaan kelas menjadi berisik. Membuat Reno kembali meneriakinya. "Berisikk!!," seketika kelas menjadi hening. "Terus guru piket nitipin tugas gak?"
"Nggak." Jawab Jono yang sontak membuat mereka kembali bersorak.
"Nah cakep lagi."
"Mantul banget."
"Alhamdulillah ya Allah ya Rabb."
Keadaan kelas menjadi bising sampai membuat Reno menggebrak meja. "Brisikk!!" sentak Reno yang membuat mereka bungkam. "Jangan berisik, dan jangan ada yang keluar kelas. Kalo sampe keluar tanpa sepengetahuan gue, bakalan berurusan sama guru BK." Ucap Reno dan mereka hanya mengangguk mengerti.
"Sejak kapan sih Reno jadi galak? Perasaan dulu gak gitu-gitu amat." Bisik Mala pada Tiara.
"Gak tau, lagi PMS kali." Jawab Tiara yang juga mengecilkan suaranya.
"Sstttt...jangan berisik, kedenger Reno mampus lo." Silvi mengingatkan keduanya.
Vera masih sibuk mengibas-ngibaskan bukunya yang basah. Sesekali meniupinya mengikuti saran dari Nana, siapa tahu berhasil.
"Ra lo lagi apa sih?" tanya Mala sambil mengubah posisi duduknya.
"Lagi ngeringin buku."
"Kok bisa sampe basah? Lo gak masukin ke tas bukunya?"
"Gue masukin ke tas, cuma gue lupa buat tutup balik tas gue terus pas tadi lari malah jatoh." Jelas Vera masih berusaha mengeringkan bukunya. Malapun berinisiatif untuk membantu Vera, ia mendekatkan wajahnya pada buku tersebut.
"Eh lo mau ngapain?" tanya Vera yang menjauhkan bukunya dari Mala.
"Gue mau bantu lo buat ngeringin bukunya." Ucap Mala yang kembali menegakkan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vera Life Story [Completed]
أدب المراهقينKonflik percintaan, persahabatan, keluarga semuanya ada disini. Perpisahan, perkelahian, kesalah fahaman hingga kehilangan. Yuk mampir baca dan jangan lupa untuk VOTE & COMMENT. Jangan hanya membaca part awal-awal saja. Kamu tidak akan tahu bagaiman...