Hari ini adalah hari kelulusan bagi anak
kelas 3. Begitu halnya yang dirasakan oleh Vera Angelina seorang siswi kelas 3 SMP yang lulus meskipun dengan nilai yang pas-pasan.
"Yang penting lulus." Begitu fikir vera."Yee..akhirnya gue lulus, gak sia-sia belajar siang malem sampe lupa ngasih makan si Justin." Justin adalah nama anak ayam kesayangan Vera yang ia temukan didalam got ketika pulang sekolah.
Vera sangat bahagia, saking bahagianya ia sampai melompat-lompat kesana kemari. Selain kebahagiaan suasana haru juga menyelimuti acara perpisahan yang diadakan digedung sekolah SMP Triyaksa.
"Gak kerasa ya kita udah lulus, perasaan baru juga kemaren masuk. Oh ya, lo mau lanjut sekolah dimana?" tanya Vera pada sahabatnya, Lusy.
"Kayak rencana awal, gue mau sekoah di Jogja, sambil pindah rumah juga ke rumah nenek." Seru Lusy yang merasa tidak tega melihat perubahan wajah sahabatnya itu.
"Lo jadi pindah?" tanya Vera memastikan. Lusy hanya mengangguk pelan. "Emang lo gak bisa tetep di Jakarta? Kenapa harus pindah?" tanya Vera lagi.
"Ya gue pengennya tetep tinggal disini. Tapi gue juga gak bisa bantah orang tua gue kan."
"Iya juga sih. Yaudah kalo gitu, lo baik-baik ya disana. Jangan sampe lupa sama gue." Ucap Vera sambil menatap sahabatnya itu.
"Iya lah gue gak akan lupa sama lo. Lo kan sahabat gue yang paling baik." Seru Lusy lalu menampakkan senyumnya.
"Gue jadi sedih deh, gue takut gak bisa ketemu lo lagi." Kini tatapan Vera berubah menjadi sendu.
"Lo tenang aja Ra, gue cuma pindah kota bukan pindah planet. Kita masih bisa ketemu kok." Lusy menepuk pelan pundak Vera.
"Beneran?"
"Iya beneran. Nanti kalo gue udah pindah, gue bakalan sempetin buat ke Jakarta ketemu sama lo. Tapi gantian, lo juga harus ke Jogja."
"Oke, nanti ajak gue keliling-keliling Jogja ya."
"Oke deh." Lusy mengangkat kedua jari jempolnya.
"Lus, makasih ya selama ini lo udah baik banget sama gue. Gue bersyukur punya sahabat kayak lo. Gue gak yakin bisa dapetin sahabat sebaik lo lagi."
"Jangan pesimis gitu dong Ra. Lo pasti bakalan dapetin sahabat yang lebih baik dari gue." Lusy berusaha meyakinkan Vera.
"Gue takut mereka gak mau nerima gue. Tau sendiri kan, gue bukan anak orang kaya." Vera menundukkan wajahnya.
"Lo gak usah takut Ra, pasti ada kok yang mau temenan sama lo dengan tulus. Lo orang baik, pasti mereka bakalan suka sama lo, karna kebaikan lo." Ucap lusy sambil memegang kedua bahu Vera. Yang kemudian mereka saling berpelukan.
"Gue pasti bakalan kangen banget sama lo."
"Gue juga pasti bakalan kangen sama lo, Ra."
"Jangan lupa kasih kabar ya."
"Iya, gue pasti kabarin lo."
Kini mereka sudah melepaskan pelukannya. Mereka saling tatap untuk beberapa saat.
"Selamat tinggal Ra, semoga lo bahagia disini." Ucap Lusy sambil tersenyum kearah Vera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vera Life Story [Completed]
Teen FictionKonflik percintaan, persahabatan, keluarga semuanya ada disini. Perpisahan, perkelahian, kesalah fahaman hingga kehilangan. Yuk mampir baca dan jangan lupa untuk VOTE & COMMENT. Jangan hanya membaca part awal-awal saja. Kamu tidak akan tahu bagaiman...