Lampu jalan yang mulai menyala karna memang waktu sudah menunjukkan pukul 17:45. Vera dan Kevin mulai menaiki motornya untuk pulang.
"Aduh ini kita pulangnya kesorean bentar lagi mau malem," panik Vera ketika menaiki motor.
"Lo sih pake acara naik perosotan kayak bocah, jadi kesorean kan kita." Kevin mulai menjalankan motornya menyusuri jalanan.
"Loh kok nyalahin gue sih, pokoknya lo harus tanggung jawab anterin gue sampe rumah terus lo yang bilang sama mama pulangnya kesorean." Ujar Vera sok ngambek.
"Iya bawel." Kevin memilih untuk mengalah dari pada Vera terus mengomel sepanjang jalan.
"Oh iya, kan rumah lo pindah berarti sekolah lo juga pindah?"
"Iya gue mau pindah ke SMA GARUDA yang deket, udah diurus sih surat kepindahannya sama papa, jadi gue tinggal masuk aja besok."
"Wah sekolah kita samaan dong, lumayan bisa nebeng buat berangkat kesekolah hehe." Vera menunjukkan cengirannya.
"Boleh," Kevin menjeda ucapannya.
"Tapi gak gratis.""Yahh kok gitu sih," protes Vera.
"Lo harus buatin gue makanan tiap pagi, gue pengen lo yang masak gak boleh buatan mama lo."
"Gue masak telor aja gosong, gak mau gue gak bisa masak."
"Yaudah gue gak mau berangkat bareng lo." Ancam Kevin.
"Iya deh iya, nanti gue buatin makanan buat lo." Mau tidak mau Vera harus menuruti kemauan Kevin. Lumayan kan ia tidak harus mengeluarkan uang untuk ongkos kesekolah. Masalah membuat makanan ia bisa minta bantuan pada mamanya.
Kevin tersenyum kemenangan, disepanjang jalan senyumnya tak kunjung hilang. Untung tidak terlihat oleh Vera kalau Vera melihat mungkin Kevin sudah dikatai orang gila karna senyum-senyum sendiri.
Motor Kevin sudah sampai didepan rumah Vera. Kemudian mereka turun dari motor dan menuju masuk kedalam rumah.
"Tunggu dulu, gue takut." Vera mencekal tangan Kevin dan menghentikan langkahnya.
"Gak usah takut kan ada gue nanti gue yang jelasin ke orangtua lo." Ucap Kevin berusaha meyakinkan Vera.
Mereka melanjutkan langkahnya. Dan ternyata Santi sudah menunggu diruang tamu.
"Baru pulang Ra, dari mana aja?" tanya Santi ketika Vera mulai memasuki rumah.
"Ini ma tadi abis jalan-jalan ditaman." Jawab Vera sedikit menundukkan kepalanya takut Santi memarahinya.
"Permisi tante saya Kevin penghuni rumah sebelah yang baru. Saya tadi minta Vera buat nemenin saya jalan-jalan. Maaf ya tan pulangnya kemaleman." Kevin berusaha menjelaskan yang sebenarnya pada Santi.
"Oh kamu anak penghuni baru rumah itu. Iya gak apa-apa kalo perginya sama kamu, tante takutnya Vera kelayaban gak jelas, yaudah ayok mampir dulu biar tante bikinin minum." Tawar Santi mempersilahkan Kevin untuk duduk.
"Nggak usah tante Kevin mau langsung pulang aja, nanti kapan-kapan Kevin mampir kesini deh, deket ini tan."
"Oh yaudah, titip salam buat mama kamu ya."
"Iyaa tan, Kevin pulang dulu ya." Pamit Kevin.
"Ayok biar gue anter kedepan." Vera mengantarkan Kevin keluar.
"Makasih ya udah mau bilang sama mama, untung gue gak dimarahin."
"Iya sama-sama, makasih juga udah mau nemenin gue jalan-jalan. Kapan-kapan mau kan jalan sama gue lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vera Life Story [Completed]
Fiksi RemajaKonflik percintaan, persahabatan, keluarga semuanya ada disini. Perpisahan, perkelahian, kesalah fahaman hingga kehilangan. Yuk mampir baca dan jangan lupa untuk VOTE & COMMENT. Jangan hanya membaca part awal-awal saja. Kamu tidak akan tahu bagaiman...