Sebelum istirahat Vera sudah harus keluar kelas. Keberuntungan sepertinya sedang berpihak padanya, guru mata pelajaran yang bersangkutan tidak dapat hadir kali ini. Jadi Vera dapat keluar kelas sebelum bel berbunyi, ia segera menyelesaikan tugasnya dan segera menuju kelas Kevin. Menunggu Kevin keluar dari kelasnya dan mengikuti kemana Kevin akan pergi.
"Lo mau kemana buru-buru amat?" tanya Tiara yang heran melihat Vera membereskan bukunya.
"Gue ada urusan bentar. Gak usah nyariin gue, nanti juga gue balik lagi. Gue pergi dulu ya." Belum sempat Tiara bertanya, Vera sudah pergi keluar kelas.
Vera berjalan menuju kelas Kevin, sebelum bel berbunyi ia harus sudah sampai disana. Kalau tidak ia akan kehilangan jejak Kevin, rencana untuk mengikutinya akan gagal, itu tidak bisa dibiarkan. Vera mempercepat langkahnya karna beberapa menit lagi bel istirahat berbunyi.
Sesampainya didekat kelas Kevin, Vera bersembunyi disalah satu tiang yang ada disana. Ia mememperhatikan kelas Kevin dari jarak cukup jauh. Gawat kalau Kevin mengetahuinya, pasti Kevin tidak akan mengizinkan Vera untuk mengikutinya.
Tidak lama bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas begitupun dengan Kevin. Vera melihat Kevin berjalan meninggalkan kelas, ia segera mengikuti Kevin dari belakang. Ia tidak tahu Kevin akan pergi kemana yang ia tahu Kevin pasti akan menemui Riki.
Baru beberapa langkah Vera berjalan, brakk! Ia tertabrak oleh seorang siswa yang sedang berlari. Membuat Vera terjatuh dan mengomeli siswa yang menabraknya.
"Aduh kalo lari liat kedepan dong ada orang atau nggak, jadi nabrak gue kan." Kesal Vera sambil membersihkan roknya.
"Eh maaf gue gak sengaja." Ucapnya lalu kembali berlari.
"Eh lo maen pergi gitu aja gak sopan, dasar kakak kelas durhaka. Tanggung jawab kek beliin gue minum atau apa gitu." Teriak Vera pada orang tersebut yang Vera ketahui dia adalah kakak kelasnya. Tapi Vera tak ada rasa takut sedikitpun untuk mengomelinya.
"Ya ampun Kevin, aduh Kevin kemana tadi. Arrgghh gara-gara Kakak kelas nyebelin gue jadi kehilangan jejak Kevin." Vera menghentak-hentakkan kakinya kelantai.
Sekarang Vera bingung harus mencari Kevin kemana, ia benar-benar khawatir takut kalau Riki nekat mencelakai Kevin.
Vera memutuskan untuk berkeliling sekolah, mau tidak mau ia harus melakukannya. Jangan sampai Vera tidak menemukan Kevin. Kalau sampai terjadi apa-apa dengan Kevin, Vera bersumpah tidak akan memaafkan Riki sampai kapanpun.
"Aduh Vin lo dimana sih, gue harus nyari kemana lagi coba?" keluh Vera karna sudah kesana kemari mencari Kevin. Kantin, toilet, kelas Riki bahkan hampir semua kelas ia datangi tapi belum juga menemukan keberadaan Kevin.
"Eh lo liat Kevin gak?" tanya Vera pada siswa yang lewat. Tak mungkin kalau mereka tidak tahu pada Kevin. Semua siswa disini pasti mengenalinya.
"Nggak."
"Kalo Riki lo liat gak?"
"Nggak juga."
"Oh yaudah deh makasih." Vera kembali melanjutkan langkahnya untuk mencari Kevin.
Merasa sudah lelah sekali berjalan, Vera memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu. Ia menuju kantin dan membeli sebotol air minum. Dengan perasaan tidak tenang, Vera duduk disalah satu kursi dikantin. Matanya mengedar keseluruh penjuru kantin siapa tahu ia melihat keberadaan Kevin atau Riki.
Saat meneguk air minumnya Vera dikagetkan oleh Silvi yang berteriak memanggil namanya.
"Vera Vera aduh gue cariin kemana-mana taunya lo disini," ujar Silvi dengan wajah panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vera Life Story [Completed]
Novela JuvenilKonflik percintaan, persahabatan, keluarga semuanya ada disini. Perpisahan, perkelahian, kesalah fahaman hingga kehilangan. Yuk mampir baca dan jangan lupa untuk VOTE & COMMENT. Jangan hanya membaca part awal-awal saja. Kamu tidak akan tahu bagaiman...