46 - Padang Rumput

66 3 0
                                    

Pagipun tiba, matahari kembali menampakkan sinarnya. Burung-burung berkicau seakan menyambut pagi yang cerah. Semua orang kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa, tapi tidak dengan Vera. Ia masih tertidur pulas diatas tempat tidurnya yang empuk.

Saat asik berpetualang dialam mimpi, Vera tak sadar kalau ia tertidur diujung tempat tidur. Saat akan membalikkan badannya tiba-tiba

Brukkk!

Ia terjatuh dan membuatnya terbangun sambil memegangi lututnya yang terasa ngilu. "Aduh lutut gue sakit." Ringis Vera yang mencoba berdiri dan terduduk ditempat tidur. Ia melirik jam yang ada diatas nakas. "Oh baru jam 9," ucapnya santai. Namun beberapa detik kemudian mata Vera terbelalak. "HAH JAM 9!" Pekik Vera, ia baru ingat kalau hari ini ia ada janji dengan Kevin. Saat hendak menuju kamar mandi seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu yang membuat Vera tergerak untuk membukanya. Saat pintu terbuka, menampilkan Santi yang berdiri sambil membawa segelas minuman.

"Kamu baru bangun ya?" tanya Santi yang melihat Vera masih dengan wajah bantal dan rambut yang berantakan.

"Hehe iya ma, abisnya aku ngantuk banget." Sahut Vera yang menggaruk kepala tak gatal.

"Yauda sana buru mandi, kamu udah ditungguin tuh sama Kevin." Ucap Santi yang membuat Vera membulatkan matanya.

"Hah? Kevin udah ada disini?"

"Iya dia udah nunggu kamu dari jam 8."

"Ih mama kenapa gak bangunin aku sih."

"Ya mama dari tadi ngetok-ngetok pintu kamar kamu, kamunya gak bangun-bangun."

"Yaudah aku mandi dulu." Ucap Vera yang segera berlari menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya. Dengan keahliannya itu, tak lama ia pun telah selesai mandi, lalu secepat mungkin memakai baju yang telah ia pilih kemarin.

Vera melihat pantulan dirinya dikaca, lalu ia mengambil bedak dan mengoleskannya pada wajah dengan sangat tipis. Ia tidak ingin terlalu berlebihan jika menggunakan make up. Sedikit mengoleskan lipglos agar tidak terlihat pucat. Kemudian ia mengambil minyak wangi dan menyemprotkannya keseluruh badan.

Setelah dirasa rapi, ia bergegas menemui Kevin yang sudah menunggu sedari tadi.

"Eh Vin maaf ya gue lama, hehe. Lo udah nunggu dari tadi ya." Ucap Vera yang menampakkan cengirannya ketika sudah berada diruang tamu.

"Udah dari tadi banget kali." Ujar Kevin yang membuat Vera merasa bersalah.

"Gue bener-bener minta maaf, gue-"

"Udah gapapa. Ayok kita jalan sekarang aja, mumpung belom siang banget." Ajak Kevin yang berdiri dari duduknya.

"Gue ambil tas dulu." Verapun melenggang menuju kamar untuk mengambil ponsel dan tas mainnya.

Setelah berpamitan pada Santi Verapun kembali menghampiri Kevin yang sudah memarkirkan motornya.

"Naik." Suruh Kevin yang dibalas anggukan oleh Vera.

Kevinpun melajukan motornya meninggalkan area rumah Vera. Diperjalanan ia sesekali memperhatikan Vera dari kaca spion. Sedangkan Vera hanya melihat kearah jalanan tak menyadari kalau sedari tadi Kevin memperhatikannya. "Rasanya gue gak sanggup buat ninggalin lo, Ra." Batin Kevin yang kembali fokus kearah jalanan.

Hari ini Kevin sengaja mengajak Vera untuk pergi bersamanya. Kapan lagi Kevin bisa menghabiskan waktu berdua bersama Vera. Karna sebentar lagi ia akan menghadapi ujian, dan itu artinya waktu untuk bersama Vera tinggal sedikit. Kevin harus membuat Vera bahagia sebelum ia pergi meninggalkannya.

Vera Life Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang