Waktu menunjukkan pukul 07:30, Kevin hendak pergi keluar untuk membeli beberapa buah yang akan ia beri pada Vera. Karna sampai sekarang ia masih merasa bersalah. Ia takut lutut Vera bertambah parah dan yang lebih mengerikkan bagaimakan jika harus diamputasi. Pikiran Kevin mulai ngawur.
Kevin mengenakan jaket hitamnya dan mengambil kunci motor. Melihat Kevin seperti akan pergi keluar membuat Liona bertanya padanya.
"Kamu mau kemana kak?"
"Oh ini ma aku mau beli buah-buahan buat jenguk Vera."
"Loh Vera sakit? Sakit apa?" tanya Liona yang baru mengetahuinya.
"Jadi gini, aku tadi becandain Vera terus aku lari dia ngejar aku, eh dia malah kesandung terus lututnya luka." Jelas Kevin yang lupa untuk memberitahu Liona.
"Kamu ada-ada aja, yaudah sana buru beli buahnya terus jenguk Vera sambil minta maaf ya kamu, jangan sampe diulangi lagi." Ujar Liona menasehati dan dibalas anggukan pelan oleh Kevin.
"Kevin jalan dulu ya ma." Pamit Kevin dan berjalan keluar rumah.
"Iya hati-hati sayang bawa motornya jangan
ngebut-ngebut.""Iya ma." Teriak Kevin yang sudah berada diluar rumahnya.
Kevin melajukan motornya meninggalkan area rumah. Tidak lama ia sudah sampai ditempat yang ia tuju. Kevin melihat beberapa buah yang tertata rapi, dari buah jeruk, apel, hingga lemon. Ia menatap buah-buahan dihadapannya, merasa bingung akan membeli buah apa untuk diberikan pada Vera. Terlebih ia tidak tahu apa buah kesukaan Vera.
"Gue beli buah apa ya?" Kevin menggaruk kepala tak gatal.
"Beli jeruk aja deh," Kevin hendak melangkahkan kakinya, namun ia kembali terdiam.
"Nanti kalo Vera gak suka jeruk gimana, sia-sia dong gue beli." Ia kembali berfikir, menerka-nerka buah yang Vera suka. Ia melirik buah apel merah yang terlihat begitu menggiurkan.
"Nah apel." Kevin melangkahkan kakinya hendak akan menghampiri buah apel tersebut, namun lagi-lagi ia mengurungkan niatnya.
"Tapi Vera suka gak ya sama apel." Ia mengetuk-ngetuk dagunya, masih merasa bingung akan membeli buah yang mana. Kevin mengedarkan kembali pandangannya mencari buah yang kira-kira Vera suka. Pandangannya tertuju pada salah satu buah yang mempunyai warna yang cerah, terlihat segar dan ia berfikir mungkin itu buah yang disukai Vera.
Kevin menghampiri buah tersebut. "Nah ini buah seger banget, pasti Vera suka. Gue beli ini aja deh." Ia memutuskan untuk membeli buah yang yang sangat terlihat menggiurkan, tak tanggung-tanggung ia membeli 2 kilo buah tersebut dan langsung pergi menuju rumah Vera setelah membayarnya. Ia kembali melajukan motornya tidak sabar untuk menemui Vera. Ia sudah membayangkan wajah kaget Vera melihat kedatangannya dengan membawa buah yang menurutnya Vera akan menyukainya.
Kevin sengaja tidak memberi tahu Vera kalau ia akan datang untuk menjenguk. Karna takut kalau ia memberitahunya Vera tidak akan mengizinkannya. Vera tidak ingin merepotkan siapapun apa lagi Kevin datang kerumahnya hanya untuk menjenguk dan membawakan buah-buahan.
Motor Kevin sudah berada didepan rumah Vera, ia memarkirkan motornya dan turun dengan membawa buah-buahan yang telah ia beli.
Tok! Tok! Tok! Kevin mengetuk pintu, tidak lama Santi datang membukakan pintu dan Kevin langsung menunjukkan senyum terbaiknya.
"Eh Kevin."
"Selamat malam tante, Veranya ada?"
"Iya malam, ada didalam ayok masuk." Santi masuk kedalam dan diikuti oleh Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vera Life Story [Completed]
Novela JuvenilKonflik percintaan, persahabatan, keluarga semuanya ada disini. Perpisahan, perkelahian, kesalah fahaman hingga kehilangan. Yuk mampir baca dan jangan lupa untuk VOTE & COMMENT. Jangan hanya membaca part awal-awal saja. Kamu tidak akan tahu bagaiman...