10 - Menghindar (2)

177 8 1
                                    

Bel masuk berbunyi Vera dan Tiara masih berada dikantin.

"Tiara buruan dah, beli minum aja lama bener." Teriak Vera karna Tiara belum kunjung selesai membeli air minum.

"Bentar ini ngantri." Jawab Tiara yang berdesakan dengan pembeli lain.

Karna hari ini hari pertama ulangan jadi banyak yang membeli peralatan untuk ulangan seperti pinsil dan penghapus.

"Buruan ish udah bel ini, nanti telat masuk kelas," Vera menghentakkan kakinya kelantai.

"Iya iya ni udah, ayok." Ajak Tiara dengan membawa satu botol air mineral.

Vera dan Tiara berlari menuju kelas. Untung saja belum ada guru yang masuk. Vera bisa bernafas lega sekarang.

"Untung aja belom ada guru, jadi aman." Vera menghirup nafas lega lalu menuju kursinya.

Tidak lama kemudian datang guru yang akan mengawasi ulangan hari ini. Pak Dirga guru yang memegang mata pelajaran sosiologi untuk anak IPS itu terkenal garang. Sudah terlihat dari cara ia menatap, bak harimau yang akan menerkam mangsanya.

"Selamat pagi anak-anak," sapa pak Dirga.

"Pagi pak." Jawab semua murid bersamaan.

"Tidak ada buku diatas meja, hanya ada papan ulangan dan alat tulis saja."

"Iya pak."

"Tidak ada yang mencontek, kalau ada yang tungak-tengok bapak ambil kertas ulangannya." Pak Dirga membagikan kertas ulangan Bahasa indonesia.

"Selamat mengerjakan." Ucap pak Dirga lalu duduk ketempatnya.

Semua murid mengerjakan ulangan dengan tertib. Terkecuali Mala dan Tiara, mereka sepertinya sedikit kesulitan mengerjakan soal.

"Ini nomer 5 apa isinya?" tanya Mala pada Tiara.

"Ya mana gue tau, gue baru isi nomer 3. Coba gue liat," Tiara melirik kertas ulangan Mala.

"Apaan orang gue juga belom. Gue lewat nyari yang gampang dulu."

"Ishh..Ra, Vera nomer 5 apaan isinya?" Mala menggoyang-goyangkan kursi Vera.

"Apa sih, diem ah gue lagi ngerjain. Ganggu aja lo." Vera sedikit memajukan kursinya.

"Vi nomer 5 apa isinya?" Mala menggoyangkan kursi Silvi.

"Kerjain sendiri anjir."

"Eh itu kamu ngapain, mau bapak ambil kertas ulangannya?" bentak pak Dirga sambil menunjuk kearah Mala.

"Eh nggak pak ini anu."

"Una anu una anu, alasan saja kamu. Sudah-sudah kerjakan sendiri."

"I-iya pak." Mala kembali mengerjakan soal dengan asal-asalan tentunya.

Mereka bertigapun hanya tertawa dalam diam, takut kalau tertawa keras dibentak oleh pak Dirga yang garangnya melebihi kak Ros.

"Yang sudah selesai kumpulkan kedepan dan segera keluar." Ujar pak Dirga sembari berkeliling mengawasi takut ada yang curang membuat contekan.

Beberapa siswa sudah selesai mengerjakan soalnya dan pergi keluar kelas.

"Gue udah nih, lo udah belom?" Vera sudah selesai mengerjakan ulangannya dan hendak menaruhnya kemeja pengawas.

"Belom satu lagi nih." Silvi berusaha mencari jawaban nomer terakhir.

"Nah udah nih, ayo kumpulin." Vera dan silvi menyimpan kertas ulangannya bersamaan.

Vera Life Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang