Mobil Nana melaju membelah jalanan yang cukup ramai. Sesekali Nana berkaca sambil merapikan rambutnya. Sampai pada akhirnya Nana mengerem mobilnya mendadak, membuat Vera yang sedang memainkan ponselnya terlonjak kaget.
"Mama!!" teriak Vera yang kemudian memegangi dadanya. "Nana lo apa-apaan sih, bikin gue kaget tau gak." Sentak Vera sambil menatap tajam kearahnya.
"Maaf Ra gue gak sengaja, tadi gue gak liat ada orang mau nyebrang."
"Mangkanya kalo nyetir fokus ke jalanan aja. Untung gak ketabrak tuh orang."
"Iya iya maaf." Nana kembali melajukan mobilnya.
Kini Nana benar-benar fokus pada jalanan, tidak berani melirik kearah lain karna takut kejadian tadi terulang dan membuat Vera kembali mengomelinya.
"Oh iya-"
"Stttt..berisik! Jangan ngajak gue ngomong nanti gue gak fokus." Belum juga selesai bicara Nana sudah menyuruh Vera untuk diam.
"Lo tinggal dengerin gue ngomong, terus jawab apa susahnya? Gak harus fokus-fokus amat sih, lo lagi nyetir bukan lagi ujian."
"Oh oke, yaudah lanjut." Suruh Nana agar Vera kembali melanjutkan ucapannya.
"Kevin gimana kalo di kelas? Dia ada gak deketin cewek atau gangguin anak cewek gitu?" Vera berusaha mencari informasi tentang Kevin ketika berada dikelas.
"Sejauh ini sih nggak, jangankan deketin cewek gue liat dia ngobrol sama cewek aja gak pernah."
"Masa iya?"
"Iya serius gue. Dia tuh cuek sama cewek, meskipun dikelas banyak cewek yang gangguin dia tapi dia gak respon. Tapi anehnya sama lo nggak."
Vera menarik nafas lega, setidaknya Kevin jauh lebih baik dari laki-laki sebelumnya yang ia kenal. Namun Vera juga memikirkan hal yang sama dengan Nana, kalau Kevin bersikap dingin pada semua perempuan, mengapa tidak berlaku padanya. Kevin selalu bersikap hangat, tidak menunjukkan sikap dinginnya pada Vera.
"Ra gue boleh benerin rambut gue gak?" tanya Nana yang sudah tidak tahan ingin merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.
"Nggak!"
"Ih Vera mah, rambut gue kasian ini." Rengek Nana.
"Nggak boleh Nana Suryana. Udah lo fokus nyetir aja."
Mau tidak mau Nana menurut, dari pada Vera mengamuk.
Akhirnya mereka sudah sampai dirumah sakit, Nanapun memarkirkan mobilnya. Vera segera keluar dari mobil Nana, tidak sabar ingin segera bertemu dengan Kevin.
"Ayok buruan Na." Ucap Vera yang berjalan mendahului Nana.
"Santai aja sih Ra, kayak mau ketemu presiden aja lo."
"Ah bawel lo, yang cepet dong jalannya."
"Lah orang daritadi lo yang bawel." Seru Nana membuat Vera menghentikan langkahnya dan menatap tajam kearah Nana. "Eh iya gue bawel, ampun Ra. Ayok jalan lagi gue cepet kok jalannya." Nana memilih mengalah agar Vera tidak mengomelinya.
Vera kembali melangkahkan kakinya yang diikuti oleh Nana. Tak lama akhirnya mereka sampai diruangan Kevin dirawat. Vera mulai membuka pintu ruangan tersebut dan mendapati Kevin dan Liona yang sedang terduduk dikursi.
"Eh Vera, syukurlah kamu udah dateng. Kevin gak mau makan kalo bukan kamu yang suapin." Ujar Liona yang berdiri dari duduknya.
"Masa sih tan?"
"Iya, manja tuh Kevin."
"Dih udah gede pengen disuapin, manja lo Vin." Nana ikut angkat bicara dan langsung mendapat pelototan dari Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vera Life Story [Completed]
Teen FictionKonflik percintaan, persahabatan, keluarga semuanya ada disini. Perpisahan, perkelahian, kesalah fahaman hingga kehilangan. Yuk mampir baca dan jangan lupa untuk VOTE & COMMENT. Jangan hanya membaca part awal-awal saja. Kamu tidak akan tahu bagaiman...