pt 27 | Trap (덫)

1K 127 3
                                    

'Kebenaran tidak menentukan siapa pemenangnya, pemenanglah yang menentukan kebenaran.'

***

16 Maret 2018
Wings Resto
15:00 KST

Pria bermantel cukup tebal itu baru saja memasuki area restoran, ia menaikan syal dan masker pada wajahnya lalu bergegas menuju meja receptionis untuk mengkonfirmasi janjinya dengan salah satu chef sekaligus pemilik dari restoran klasik bergaya internasional ini.

"Tunggu sebentar, aku akan mengantarmu ke ruangan chef Kim setelah dia berganti pakaian." ujar salah satu pelayan ber-nametagkan Choi Mirae. Pria itu pun menganggukan kepala mengerti, sesekali ia kembali menurunkan topinya karena sadar ada beberapa kamera ponsel yang memotret keberadaannya, "Ini pasti sedikit menyulitkan untukmu. Mau menunggu sebentar di dapur?"

Pria itu terkekeh lalu menggeleng kuat sebagai jawaban, sedangkan Mirae hanya mengangguk paham.

"Eoh., aku rasa chef Kim sudah selesai." ucap Mirae yang baru saja membaca sebuah pesan di ponselnya, "Ayo, Ikuti aku.." titahnya pada si Pria.

Setelah melewati beberapa ruangan dan lorong, kini keduanya sudah sampai didepan sebuah pintu berwarna putih.

'Tok tok!'

"Jeoseonghamida.. Chef Kim, Ini aku." seru Mirae dari balik pintu.

"Eoh.. Ne.. Mirae-ssi.." sahut seorang wanita dari dalam ruangan.

"Tamu mu sudah sampai."

"Eoh.. Yaa, suruh dia masuk."

Mirae menatap sebentar kearah si pria lalu membuka pintu dan melenggang masuk yang tentu saja diikuti oleh pria itu dibelakangnya.

"Kim Seokjin-ssi?" sambut wanita yang kini tengah terduduk di sebuah meja bertuliskan Kim Nayoung.

Pria itu membuka semua benda yang sedari tadi menutupi wajahnya, mulai dari topi sampai syalnya, "Ne, ini aku. Kim Seokjin."

Nayoung tersenyum singkat, "Duduklah.." titahnya sembari menunjuk sofa putih dihadapannya, "Mirae-ssi. Tolong buatkan teh untuk kami."

Mirae menunduk singkat menanggapi permintaan Nayoung lalu bergegas menuju dapur, meninggalkan Jin dan Nayoung yang sudah duduk saling berhadapan.

"Sebelumnya aku sungguh minta maaf karena memintamu untuk datang kemari hari ini. Restoran sedang ramai jadi aku tidak bisa melayanimu disambungan telfon." ujar Nayoung dengan senyuman tak nyamannya.

"Ah, gwaenchanayo chef Kim, lagipula ini akan cepat selesai jika kita bertemu langsung seperti ini." sanggah Jin cepat.

Nayoung mengangguk-anggukan kepala kecil, "Ahiya, jadi ternyata kau adalah putra dari Nyonya Kim Seunghee? Sungguh aku tidak tau hal itu sebelumnya, aku benar-benar minta maaf atas kejadian tadi pagi."

Jin jadi terkekeh sendiri saat mengingat kejadian itu. Tepatnya saat ia memberi telfon pada ibunya yang masih terhubung dengan Nayoung, entah apa yang ada di benak Nayoung saat ia tahu siapa si penelfon dengan refleks ia berteriak heboh karena ternyata ibu Jin adalah salah satu chef idola Nayoung saat masih remaja.

"Tidak apa, eomma malah tersanjung karena chef hebat sepertimu mengenalnya dengan baik."

"Ah, benarkah?" ucap Nayoung sedikit salah tingkah.

Jin tersenyum singkat lalu mengangguk, "Jujur saja.. Jarang sekali ada yang mengingat karir eomma semenjak dia memutuskan untuk menikah."

"Benar juga. Aku tidak lagi mendengar kabar ibumu setelah aku membaca artikel tentang pernikahannya. Dulu, aku senang mengumpulkan majalah-majalah kecantikan dan saat aku menemukan wajah ibumu.. woah, dia benar-benar yang tercantik dari semua Miss Korea." aku Nayoung dengan senyuman lebarnya.

1 Season in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang