pt 25 (1) | Hidden Message (숨겨진 메시지)

1K 140 15
                                    

'Terkadang, rahasia terbesar hanya dapat kamu katakan kepada orang asing.'

***

Hana yang terkejut setelah membaca pesan Giseok segera menyingkapkan selimutnya. Jantungnya terasa berpacu lebih cepat. Ia kembali membaca pesan yang dikirim oleh sahabatnya, Eom Giseok.

'Apa yang terjadi pada Giseok, Tuhan.' ucap Hana dalam hati. Dengan perasaan khawatir ia segera membalas pesan Giseok.

Hana

Kau ada dimana Seok? Kau baik-baik saja?

Send!

30 detik berlalu tapi tidak ada balasan dari Giseok.

Hana

Seok-ah, balas pesan ku. Apa yang bisa aku bantu? Aku berjanji akan membantu sebisa ku. Jangan membuat ku khawatir.

Send!

2 menit telah berlalu, Hana yang tidak sabar menunggu balasan dari Giseok segera mendial nomer Giseok.

"Ayo, angkat Seok-ah." gumam Hana.

Nomer itu terhubung tapi Giseok tidak mengangkatnya. Telpon itu terputus sendiri. Hana kemudian mencoba lagi hingga melakukan 5 kali panggilan namun semuanya berujung dengan telpon yang tidak terjawab.

Hana kemudian kembali mengirimkan beberapa pesan pada Giseok. Namun sayangnya, pesan itu tidak dibalas oleh Giseok. Bahkan dibaca saja tidak. Hana yang khawatir dengan Giseok hanya bisa berjalan bolak balik didalam kamar sambil merutuki Giseok.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dari luar, memberikan efek penerangan dari lampu diruang tengah.

"Eoh, Hana?? Kau belum tidur?"

"Eonni? Kau baru pulang?" Hana malah berbalik bertanya.

"Tidak, sudah dari tadi sebenarnya hanya saja aku habis menonton tivi dengan Mei."

Gadis lainnya pun muncul di pintu kamar.

"Oh, hai Hana. Apa aku dan Juliana membangunkan mu?" tanya Mei yang kini tengah menyalakan saklar lampu.

"Tidak eonni, aku baru saja menerima panggilan telepon." jawab Hana sedikit gugup.

"Apa itu ibu mu?" tanya Juliana lagi sambil sibuk mengeluarkan piyamanya.

"Eumm, i..iyaa. Dia hanya ingin tau apa aku baik-baik saja disini." ucap Hana berbohong.

"Baiklah, kalau begitu lebih baik sekarang kita tidur. Besok kita akan bersenang-senang." ujar Juliana sambil tersenyum.

"Yah~ dan lagi pula hari ini aku benar-benar lelah." timpal Mei-Yin.

"Apa semua berjalan baik-baik saja di studio?" Kini Hana yang bertanya.

Juliana mengangguk, "Semua baik-baik saja. Meski melelahkan tapi sangat menyenangkan. Bukan begitu Mei?"

"That's right, aku jadi bisa merasakan bagaimana sibuknya Bangtan juga Staf BigHit menyiapkan segalanya dengan terencana. Semuanya tidak mudah, itu sangat melelahkan." jelas Mei-Yin.

"... Tapi, mereka sangat bekerja keras dan berusaha melakukan yang terbaik." sahut Juliana.

"Aku jadi tambah mencintai mereka." celetuk Mei.

"Mencintai Bangtan atau mencintai Hoseok Oppa?" Goda Hana. "Ten...tu saja mereka semua." balas Mei.

"Kau terlihat gugup Mei saat menjawabnya."

1 Season in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang