pt 53 | Make a Plan (계획을 세우다)

715 118 17
                                    

Dorm ARMY
00:00KST

Tak terasa cerita demi cerita sudah Vaya jabarkan, sedangkan Hyemi memang menganggap semua ini jauh lebih baik terlebih jika Vayalah yang mengatakan semua kebenaran kisahnya pada para ARMY yang kini sedang memperhatikannya dengan tatapan penuh rasa tak percaya. 

Apa Hyemi terkejut karena Vaya tahu semuanya? Jelas. Tapi dia sadar, kalau selama ini Seokjin pasti tidak akan bisa menahan itu sendirian. Hyemi bahkan tidak marah ataupun kecewa karena pria itu memberitahu Vaya, lagipula Vaya yang mendesaknya. Vaya yang sudah menemukan bukti sendiri. Kalau begitu ceritanya, sudah jelas Seokjin tidak bisa mengelak. Mungkin yang membuat Hyemi kecewa adalah hari dimana pria itu memberitahu Vaya, saat itu ia mengira Seokjin membocorkan rahasia Yoongi tanpa berpikir bahwa bisa saja rahasianyalah yang terbongkar.

Ia juga tidak tahu darimana datangnya perasaan ikhlas dan pasrah dalam dirinya. Hyemi hanya berusaha paham, bahwa waktu tidak akan pernah membiarkan segalanya dibawah kendali seorang manusia. Tuhan pasti telah menggariskan kisah yang lebih menarik untuk umatnya.

Hyemi yakin Seokjin sendiri pasti memiliki alasan mengapa menceritakan semua itu pada gadis yang masih terlihat menggebu disetiap kalimat yang ia ucapkan, menjelaskan begitu detail bagaimana selama ini keluarga Jung menderita akibat kesaksiaan Hyemi atas kasus Jisoo 4 tahun silam.

"Maafkan aku Hyemi Eonni, tapi aku memang sudah tahu segalanya tentangmu." Ungkap Vaya setelah selesai bercerit.

Hyemi hanya membalas dengan senyuman tipis, bahkan saking tipisnya itu tidak tampak seperti sebuah senyuman. "Aku mengerti Vaya. Jujur, aku sudah memiliki rencana untuk menceritakan semuanya pada kalian. Aku hanya terkejut jika caranya harus seperti ini."

Hana yang sedari tadi diam pun hanya mampu menatap Hyemi dengan penuh rasa bersalah. "Aku merasa buruk sekali karena mencurigaimu selama ini Eonni, aku benar-benar minta maaf dan ikut bersedih atas apa yang sudah menimpa keluargamu." Tuturnya dengan tulus, "Ini sungguh memalukan dan melukai hatiku. Aku tidak tahu jika kau harus menghadapi hal itu sendirian."

"Aku juga minta maaf Eonni, aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku tadi. Dan aku benar-benar minta maaf atas perlakuan ku kepada mu selama ini." Imbuh Ratana penuh sesal.

Hyemi hanya bisa mengangguk-anggukan kepala, "Tidak apa-apa Hana, Ratana. Itu bukan masalah besar lagi bagiku."

"Aku sangat menyesal, Hyemi. Maafkan aku." Tambah Mei-yin.

"Sungguh tidak apa. Lagipula bukan hanya kalian yang beranggapan seperti itu, jika aku memposisikan diri sebagai orang lain pasti aku akan membenci Jung Hyemi." Hyemi lagi-lagi tersenyum, "Tidak ada bukti yang mendukungnya, jadi akan sulit jika hanya mempercayai sebuah perkataan. Ditambah dengan semua orang menyudutkan tanpa tahu bagaimana kejadian yang sebenarnya. Aku berterima kasih karena setidaknya kali ini kalian mempercayai ucapan Vaya."

Mei-yin memilih untuk beranjak dari posisinya, menempatkan diri disamping Hyemi untuk sekedar mengusap pelan bahu gadis yang kini sudah membendung air mata.

"Aku akan katakan sekarang pada kalian, bahwa sebenarnya semua itu juga sulit untukku..." Ucapannya terjeda untuk sekedar menarik nafas sejenak. Rasa sesak sudah sangat memenuhi dadanya sekarang.

"... Menahan dan menanggung masalahku sendirian, itu sangat sulit. Seperti tidak ada yang menggapai tanganku saat aku butuh pertolongan. Tapi aku detik berikutnya aku sadar, bukan mereka tidak mau tapi lebih tepatnya mereka 'tidak bisa'. Jadi aku rasa jika lebih baik Jisoo membawaku saja biar hanya aku yang menjadi pelampiasannya."

"Hyemi-ya.." Lirih Mei-yin sambil terus saja mengusap bahu gadis yang menjadi pasangan Kim Seokjin itu.

"Tapi ternyata tidak semudah itu.." Hyemi sudah tidak bisa jika tidak meloloskan air matanya ketika ia teringat Ayah, Ibu dan tentu saja adiknya-- Jung Hyeji.

1 Season in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang