Pt 71 | Who Am I (가장 큰 비밀)

717 104 44
                                    


"Apa gunanya berpura-pura menjadi orang lain jika kamu selalu hebat dengan caramu sendiri?"

***

Samsung Medical Center,
19:00KST.

Minhyuk, Yerim dan Jaejong sama-sama kelabakan ketika melihat Vaya sedang berjalan diekori oleh sekelompok orang yang tak lain adalah Seulgi, Profesor Choi dan dua perawat lainnya yang setia menenteng sebuah map. Bak seorang ketua gengster, gadis itu menyorotkan amarah pada tatapannya ketika berjalan. Dihentakkannya kaki ke lantai dengan rahang yang semakin lama semakin mengeras.

Suasana di sekitar mendadak aneh dengan aura kekesalan Vaya yang seolah menyedot atensi dalam lantai khusus rumah sakit ini.

Jaejong yang semula duduk di kursi ruang tunggu langsung beranjak disusul oleh Yerim yang sama sekali tak mengalihkan pandangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaejong yang semula duduk di kursi ruang tunggu langsung beranjak disusul oleh Yerim yang sama sekali tak mengalihkan pandangan.  Minhyuk pun yang tadi sedang memojok untuk menerima panggilan dari Bora ikut mendekat. "Apa yang dia lakukan di sini?" tanyanya entah pada siapa.

Jaejong mendesah, sedikit memijat pelipis yang terasa berdenyut. "Ah, ini salahku."

"Memang apa yang sudah kau lakukan?" sambung Yerim seraya menolehkan kepala.

"Aku memberitahu keadaan Giseok. Dia sepertinya sangat khawatir sampai tidak bisa menungguku."

"Astaga, Jaejong! Kau masih saja ceroboh."

Desisan kesal itu harus terhenti kala Vaya sampai di depan mereka, Jaksa Lee sedikit menundukan kepala karena Dia menatapnya tajam.

"Kau benar-benar mengatakan semuanya pada Profesor Choi?"

Minhyuk jelas terhenyak atas penuturan yang sama sekali 'tak diberi basa-basi itu. Ia menarik padang tepat ke belakang Vaya dimana ada seorang pria paruh baya yang sedang membuang muka. Astaga, sudah berapa kali ia katakan untuk pura-pura tidak tahu saja?!

Ya ampun, bahkan sekelas profesor saja tidak bisa dipercaya!

"Aku hanya tidak ingin ada kesalah pahaman lagi di antara kalian. Maafkan aku Nona. Tapi omong-omong, kenapa bisa kau sampai sini? Bagaimana dengan jadwalmu?"

Vaya membuang napas kasar menanggapi pertanyaan Minhyuk. Bisa-bisanya bertanya saat suasana panas begini!

"Tidak penting!" sahutnya ketus.

"Nona, apa aku berbuat salah padamu?"

"Kau masih bertanya?!"

Seulgi mengarahkan pandangan pada Minhyuk kemudian menggelengkan kepalanya seolah memberi tanda agar tidak mengatakan apa-apa lagi.

Ya ampun, kau bodoh sekali Lee Minhyuk.

#1 jam sebelumnya.

Vaya dan Seulgi datang dari arah pintu otomatis rumah sakit dengan pakaian yang sedikit mencolok.

1 Season in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang