pt 54 | Offering (헌금)

819 112 15
                                    

6 Agustus 2018
Genius Lab

Vaya adalah kelemahan bagi seorang Min Yoongi. Tak perduli sudah berapa kali mereka bertengar, berteriak, memaki dan meledek satu sama lain. Tapi memang hanya Vayalah yang selalu berhasil merebut perhatiannya, menyedot berbagai perasaan yang ada didalam diri pria itu. Sedingin apapun Yoongi dimata orang lain, semenyebalkan apapun ucapannya memang hanya Vaya yang mampu mengendalikan sosoknya. Ya, seperti sekarang ini contohnya.

"Kenapa tiba-tiba ingin mengisi majalah Vogue padahal sebelumnya kau mati-matian menolak tawaran mereka?" Tanya Yoongi tegas setelah beberapa kalimat terlontar dari gadis yang hari ini tiba-tiba saja memaksanya berbicara sebelum melakukan rapat khusus bersama para manager.

"Yah hanya saja.." Vaya menatap kukunya yang baru saja dipotong serta beri kutek bening, sehingga itu terlihat sangat cantik mengkilap, "Kita akan dibayar mahal untuk itu kan?"

Yoongi terkekeh singkat, "Jangan becanda padaku. Aku bisa saja memberimu angka lebih dari apa yang ditawarkan majalah Vogue, mau berapa kali lipat? Dua? Tiga? Aku bisa membayarmu."

Cih, terdengar sombong sekali kata-katanya itu sampai-sampai Vaya ingin mencakar habis seluruh wajahnya.

Ya memang hari ini adalah hari dimana pihak BigHit akan memberi putusan pada Vogue tentang pengisian wajah Vaya dan Yoongi dalam edisi Hot News Of the Weeks.

"Apa itu artinya aku harus berpose dihadapanmu juga?" Tanyanya yang masih mengangkat kepala pada Yoongi.

"Kau sungguh lucu." Balasnya berdecak, ia seperti tahu ada yang tidak beres dari otak gadis ini, "Katakan padaku, sebenarnya apa alasanmu hingga kau berubah pikiran?"

Vaya menurunkan bahu seraya menarik napas sejenak, "Yaah aku hanya lelah dan ingin istirahat. Bukankah kita bisa menawarkan kesepakatan pada Bona Eonni?"

Yoongi mengerutkan dahi tak mengerti sementara Vaya sudah menyunggingkan sebuah senyuman.

"Oppa, kau tahu persis wajah kita berdua sangat diinginkan oleh majalah Vogue. Bahkan BigHit bergantung pada putusan kita, kau tidak ingin memanfaatkan kesempatan ini?"

Senyuman smrik timbul dari wajah Yoongi-- pintar. Satu kata itu benar-benar menggambarkan Vaya dibenaknya.

"Lagipula, Bona Eonni bilang kita bisa minta apa saja. Jadi Oppa juga bisa melakukan apa yang aku lakukan."

Pria yang duduk dikursi putar itu lantas beranjak dan berjalan mendekat pada gadis yang masih diam disofa dekat sebuah Keyboard. Ia sangat tahu bahwa Vaya tidak pernah sepolos itu, "Katakan, apa yang kau inginkan?"

Vaya malah mengangkat bahu, lalu menyeringai penuh kemenangan dengan segala ide gila yang terlintas didalam otaknya.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1 Season in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang