pt 46 | Find (발견)

775 102 9
                                    

26 Maret 2018
BigHit Entertainment
13:15 KST

Hoseok dan Mei-yin mengambil istirahat sejenak setelah letih menari. Ini sudah hari ketiga latihan sebelum audisi dimulai dan semakin hari, Hoseok semakin terkagum dengan sosok yang kini sedang mengisi air di gelasnya.

"Studioku masih dipakai oleh Jimin. Kita istirahat disini saja, bagaimana?"

"Tidak masalah," Mei-yin menenggak minumannya lalu berjalan menuju laki-laki yang masih sibuk mengelap dahi dengan handuk. "Minum dulu."

Satu gelas hadir dihadapan Hoseok, membuatnya tersenyum, "Xie-xie."

Mei-yin terkekeh lalu mendudukan diri disamping Hoseok, "Ye ... "

"Ah Mei-yin, bagaimana menurutmu tentang gerakannya? Apa masih terasa sulit atau canggung?"

"Tidak juga," Mei-yin nembenarkan ikatan rambutnya yang sedikit melonggar, "lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan gerakannya. Kita pasti bisa mengalahkan pasangan yang lain 'kan Oppa?"

"Tentu saja!" Hoseok berseru, "apa yang kau khawatirkan selagi bersama si tuan Harapan?"

Mei-yin tertawa karena Hoseok sudah menunjukan wajah lucunya. Setiap hari pria itu selalu seperti ini, membawa suasana jadi menyenangkan. Yah walaupun itu semua bisa berubah saat ia mulai melatihnya untuk menari.

Aura J-hope BTS begitu kuat terasa di dalam studio. Bahkan saat pertama kali Mei-yin dilatih olehnya, ia sampai gugup setengah mati.

Tapi sebetulnya, Hoseok selalu mempunyai cara agar Mei-yin lebih nyaman saat bersamanya. Sampai melakukan hal konyol pun tidak masalah, asal wanita itu tertawa atau tersenyum. Menjadi seorang idol sekaligus pelindungnya selama seminggu ini membuat adrenalin Hoseok terpacu menjadi pria yang lebih baik dibanding member lain.

Ia sendiri lebih ingin jika Mei-yin menganggapnya sebagai seorang pria.

Iya, seorang pria normal yang bisa saja sewaktu-waktu menjatuhkan hatinya pada wanita. Ia tidak ingin menjadi sekadar idola yang harus dihormati atau dikagumi visual dan bakatnya saja.

Hoseok ingin menjadi pria biasa dimata Xia Mei-yin.

Apa itu bisa?

"Oppa, Ayo berkunjung ke studio Jungkook!"

Suara itu memecah lamunan Hoseok, "eo-eoh.. mau apa kesana?"

"Mengajak mereka makan siang. Aku sudah lapar."

Refleks, Hoseok menghembuskan nafasnya. Bukan karena lelah, tapi karena Mei-yin selalu seperti ini.

"Bisakah kita pergi makan berdua saja?"

***

Basement BigHit Ent
14:00 KST

Vaya menutup pintu mobil Yoongi dengan pandangan sibuk menatapi layar ponsel, memang seusai pergi menemui animator ia terus saja mengirim pesan pada seseorang.

"Sudah 'ku bilang simpan dulu ponselmu. Haruskah sefokus itu?" teguran dari Yoongi sama sekali tidak mendapat respon yang baik dari Vaya. Bukannya menurut, gadis itu justru sibuk mengangkat telfon.

"Ne, Annyeong haseyo Nona Kim.
Ya benar aku adalah Vaya dari BigHit. Aku mendapatkan nomermu dari kartu nama yang kau berikan saat aku berkunjung ke Klinik bersama teman-temanku. Kau ingat?"

" ... "

"Ah begini, aku ingin bertemu denganmu untuk membicarakan sesuatu. Apa kau ada waktu luang?"

1 Season in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang