Pt 66 | Hurt Road (아픈 길)

979 127 58
                                    

Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya.

-Fiersa Baesari.

*

Mencoba melupakan dan meninggalkan masalalu yang kelam, bukan berarti menghindarinya.. tapi bagaimana cara menghadapi dan menyembuhkan luka hati agar tidak menjadi sebuah trauma tapi menjadikannya sebagai sebuah pelajaran untuk masa depan agar tidak terulang kembali.

-ffmm2803

*

Samsung Medical Center
Gangnam-gu, Seoul, Korea Selatan.
19.57pm KST

Hari sudah semakin larut, senja di atas langit sudah mulai mempercantik warna jingganya dengan begitu indah. Lampu warna-warni menyala bergantian di setiap jendela gedung pencakar langit kota ini, membuat dua orang yang sedang asyik berdiam diri di dalam mobil itu menatap takjub.

 Lampu warna-warni menyala bergantian di setiap jendela gedung pencakar langit kota ini, membuat dua orang yang sedang asyik berdiam diri di dalam mobil itu menatap takjub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, cantiknya." Ungkap seorang gadis yang kini menyebar pandang ke luar jendela, matanya seolah bisa menembus lapisan bening rawan pecah itu. Sementara lelaki yang ada di kursi belakang hanya bisa tersenyum, lalu kembali dalam aktivitasnya sendiri.

"Giseok-ssi, sepertinya dua orang itu akan lama di dalam. Tadi Jaejong Oppa meninggalkan banyak cemilan untuk kita. Ayo makan bersama!"

Tanpa menunggu jawaban, si gadis yang biasa dipanggil Vaya itu berpindah tempat tanpa keluar dari mobil. Walau sempat kesusahan melewati celah diantara dua jok depan, namun tubuh mungil nan kurus itu berhasil mendudukan diri disamping Giseok.

'Ah, kalau ini mobil Yoongi Oppa pasti aku habis dimaki.' Batinnya bicara menggelikan.

Setelah sekelebat ingatan itu muncul, Vaya mengambil posisi duduk dengan benar lalu kembali berucap, "Nah Giseok ambil makananmu! Bukankah sedari siang kau belum menyentuh apa-apa selain gitar?"

Awalnya lelaki berseragam HanLim ini sempat merasakan canggung luar biasa dihadapan Vaya, namun setelah berbicara banyak selama perjalanan ke rumah sakit ia jadi lebih santai dan percaya diri. Lantas diambilnya sebungkus kimbap di dalam kantung plastik, "Terimakasih Noona."

Kemudian detik selanjutnya hanya hening dengan Giseok yang asik melahap nasi yang dibungkus nori berisi sayur bayam, telur, wortel, potongan daging sapi dan kepiting.

Kemudian detik selanjutnya hanya hening dengan Giseok yang asik melahap nasi yang dibungkus nori berisi sayur bayam, telur, wortel, potongan daging sapi dan kepiting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1 Season in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang