pt 48 | The Audition (오디션)

823 112 6
                                    

1 Agustus 2018
Teather Myeongdong
10:00 KST

Aktivitas dibalik panggung sangat padat dan riuh, semua sudah sibuk dengan persiapannya masing-masing mulai dari kostum hingga riasan.

Untuk pertama kalinya, seluruh member terpisah dalam kedua hal itu. Memang rasanya sedikit aneh karena mereka terbiasa ada diruangan yang sama seperti melakukan riasan bersama, peregangan bersama, melakukan meditasi bersama bahkan makan makanan bersama disatu ruangan sebelum naik panggung. Tapi tentu saja kali ini berbeda, mereka melakukan itu bersama pasangan masing-masing.

Bohong jika tidak ada rasa penasaran dengan ruangan samping. Jimin bahkan sudah mengirimi beratus-ratus pesan di grup. Seperti, "Apa saja yang sudah kalian persiapkan?"
"Apakah kalian bisa tampil dengan baik hari ini?"
"Apa diruangan kalian ACnya dingin? Ada cemilan tidak?"

Jungkook bahkan sampai menonaktifkan ponselnya akibat ulah Jimin itu. Tapi sebenarnya, dalam hal ini mereka cukup bertindak profesional untuk tidak ikut campur dengan urusan para member. Bisa terbilang, dalam seminggu terakhir mereka tidak banyak bicara satu sama lain. Terlebih Taehyung, dia menjadi sosok yang pendiam yang hanya fokus pada audisinya bersama Hana. Ah tidak, mungkin dia menjadi pendiam sejak pertemuannya dengan Minsoo beberapa hari yang lalu. Dia terlihat menjauhi semua member.

Hari itu, Vaya benar-benar meninggalkan Minsoo bersama mereka. Memberikan ruang untuk ketiganya bicara didalam mobil Minsoo yang memang terlihat lebih besar dibanding mobil pribadi Taehyung.

Entah apa yang dirasakan pria yang sekarang sedang sibuk memakai topi baret. Ia menatap diri dipantulan kaca, seolah sedang berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri tentang apa yang telah ia lakukan. Taehyung sampai detik ini belum memberitahu Jimin tentang keberadaan Minsoo, ia juga merahasiakan kisah Hana dan Giseok dihadapan semua orang. Bahkan kini dia berniat mundur dengan semua rencana yang sebelumnya sudah dirancang.

Hal itu terus saja membuatnya merasa bersalah kepada Hana. Walau Hana sendiri sempat memberitahunya agar bersikap santai karena ia yakin Giseok mampu bertahan dengan segala ceramah yang diberikan Minsoo. Tapi Taehyung tetap tidak bisa. Pikirannya masih terusik, hatinya masih tidak terima jika membiarkan Giseok didalam sana untuk waktu yang lebih lama. Taehyung hanya merasa keadaannya akan semakin buruk.

"Oppa, kau sudah siap?" Lamunan Taehyung harus berhenti saat sadar Hana sudah disampingnya, dia tampil cantik dengan make up yang natural.

"Sudah, kita tinggal berganti pakaian saja 'kan?"

Hana mengangguk, "Masih tersisa 30 menit lagi. Mau makan sesuatu? Oppa tidak sarapan tadi."

"Tidak usah, aku sudah minum vitamin yang diberikan guru Go. Aku rasa aku baik-baik saja."

Taehyung menunjukan senyuman yang begitu tersirat sampai Hana sulit mengartikannya. Sebetulnya, ia juga merasa aneh kenapa sekarang justru Taehyunglah yang lebih mengkhawatitkan Giseok dibanding dirinya. Atau memang pria itu menyembunyikan hal lain yang tidak dia ketahui? Ah, Hana juga tidak paham. Otaknya belum sampai situ untuk memikirkan hal yang jauh.

Sejak hari dimana Taehyung mengajaknya mengobrol dengan Minsoo, pria itu selalu saja melamun seperti menanggung banyak pikiran yang sulit dirapihkan.

"Oppa yakin dengan audisi ini?" Pertanyaan menusuk itu langsung memberhentikan tangan Taehyung yang sedang memilih cincin untuk ia kenakan, "Apa maksudmu?"

"Apa yakin bisa fokus saat tampil nanti? Oppa, aku tidak bisa mengenalimu akhir-akhir ini. Kau sungguh-sungguh berubah."

Taehyung membuang nafas lalu mengambil posisi menghadap Hana. Perlahan ia meraih tangan gadis itu, "Kau percaya padaku 'kan?"

1 Season in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang