Pt 75 | What's Wrong? (뭐가 문제 야?)

398 81 35
                                    

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari.

Terkadang hal-hal menyulitkan datang seperti sebuah cekikan yang melilit leher.

Sekali saja aku bertanya pada Tuhan, "Apa benar aku akan baik-baik saja jika terus menerus begini?

***

Jacheon Forest
07.00am KST

Hari ini semua orang memulai pagi dengan serangkaian pekerjaan melelahkan karena Bangtan dan ARMY akan melakukan pengambilan gambar untuk musik video terbaru. Beberapa orang sibuk merapihkan setting tempat mulai dari lighting sampai tata letak kamera, beberapa orang juga sibuk untuk menata berbagai makanan di atas meja.

Riuh mulai terdengar seiring dengan naiknya matahari dari ufuk timur. Suara peralatan syuting pun beradu dengan kicauan burung yang kian menambah suasana menjadi super sibuk namun tetap menyenangkan.

"Oh, mereka datang! Ayo bersiap!"

Salah satu staf tata rias berteriak kemudian berlari menuju tenda tertutup yang tak jauh dari lokasi pengambilan gambar utama.

Sekitar 7 VAN berwana hitam dan putih terparkir rapih di area beraspal, sementara untuk menuju lokasi, setidaknya mereka harus berjalan sekitar 200 meter.

"Aku tidak percaya kita kembali ke tempat ini setelah kejadian besar," kata seorang pria yang mengenakan kaca mata berbingkai hitam sembari memeluk sebuah boneka anjing kuning.

"Yah Jimin-ssi, jaga ucapanmu!" tegur si leader.

Gadis berkaos putih polos yang berjalan di samping Jimin mulai menimbali, "Emm, aku harap hari ini kita bisa menyelesaikannya dengan cepat," katanya sembari menghela napas karena sepanjang perjalanan hanya membaca script.

Dari segi visual, Ratana lebih baik dari Vaya yang memiliki wajah bengkak. Ia bahkan harus mengompres kantung mata dengan kain yang diberi es. Jika Ratana mengeluh, Vaya yang kerepotan itu masih sempat meregangkan otot-otot wajah sembari melangkahkan kaki menuju tenda untuk berganti pakaian dan melakukan riasan.

"[ARMY] Hana - Juliana - Ratana -Vaya. [Staf] Manager Kim Seulgi with team."

Helaan napas jengah baru mengudara ketika baru sampai di depan pintu karena lagi dan lagi ia ditangani oleh Seulgi.

"Vaya-ssi, kau tidak apa-apa? Kau tidak bisa tidur, ya? Wajahmu sangat bengkak. Duduklah dulu, aku ambilkan minuman hangat."

Tentu saja yang paling panik adalah Shinhye, staf penanggung jawab untuk visual Vaya.

Gadis itu mengangguk dan berjalan masuk sendiri kemudian duduk di kursi yang depannya ada meja rias disertai cermin yang memantulkan bayangan dirinya. Sementara itu di sisi lain, Juliana, Ratana, Hana bersama Seokjin dan Taehyung langsung diarahkan untuk melakukan pengambilan gambar konten eksklusif yang nantinya akan dimasukan ke serangkaian klip Memories BTS.

Vaya memijat pelipisnya karena sedikit merasa pusing; kemarin ia melewatkan jam makan siang, sore dan malam karena terlalu sibuk mengurusi Giseok. Namun sampai pagi ini, belum ada kabar apa-apa mengenai anak itu.

Tiba-tiba secangkir teh panas hadir di hadapannya, ia pikir tangan itu milik Shinhye nyatanya kuku cantik berwarna merah muda itu datang dari Manager Kim Seulgi.

Melirik sebentar, Vaya langsung menggenggam gelas dengan kedua tangan dan Seulgi mulai mengambil kursi untuk duduk di sampingnya. Seulgi menatap sebentar keponakkan atasannya kemudian berkata pelan, "Maaf."

1 Season in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang