pt 47 | Meet (만나다)

748 110 11
                                    

BeansBins Coffee Garosugil
11:00 KST

Vaya mengetukan jari diatas pahanya. Berusaha untuk tetap tenang walau dia sudah sangat terlambat dari waktu yang dijanjikan. Kini gadis bersweater hitam itu sedang berada didalam taksi karena Yoongi tidak bisa mengantarnya.

Memang sejak insiden dirinya tertidur di Genius Lab, dia sedikit bingung untuk berbicara pada Yoongi. Ada sedikit rasa takut karena Yoongi pasti akan memarahinya jika bertemu nanti.

Bagaimana tidak? Dia dengan seenaknya tidur saat Yoongi sedang bekerja keras. Selain itu, sebenarnya Vaya canggung. Gadis itu bingung harus beralasan seperti apa nanti, karena saat Vaya terbangun dia dikejutkan dengan Yoongi yang tertidur didekatnya. Itulah alasan kenapa sampai detik ini dia belum bicara pada pria pemilik Genius Lab.

Entah apa yang ada dilakukan Yoongi semalam, posisinya benar-benar terlihat tidak nyaman karena menggunakan tangan sebagai bantalan untuk tidur disofa yang diatasnya ada Vaya. Dan dia duduk melantai.

Apa semalaman Yoongi terjaga untuknya? Vaya juga tidak tahu.

Untuk membangunkannya pun Vaya merasa tak tega, Yoongi tertidur sangat pulas waktu itu. Jadi, yang bisa dia lakukan adalah menyelimutinya dengan selimut yang sebelumnya membungkus tubuhnya sendiri, mungkin semalam Yoongi yang menaruhnya. Yah, moment itu cukup manis karena mereka bergantian untuk memakai selimut yang sama.

Padahal niat awalnya Vaya hanya ingin memandanginya yang sedang fokus dengan layar monitor. Sungguh jika diingat lagi, mungkin pemandangan itu sama persis dengan beberapa adegan di video yang sering dilihatnya diponsel, hanya saja kali ini Vaya bisa melihat secara langsung.

Tapi, saat ia berbaring sebetulnya bukan karena rasa mengantuk atau ingin memandang Yoongi dengan posisi seperti itu, bukan. Tidak seperti itu. Ia hanya merasa sedikit pusing semalam, entah karena apa.

Bisa jadi, itu karena banyak yang ia pikirkan. Tentang Hyemi, Jisoo dan pamannya. Benar-benar menganggu. Ia tidak yakin akan hal ini, tapi jika dia melakukan sesuatu pasti akan ada yang terselamatkan. Hanya itu yang bisa pikirkan.

Sebelum pergi kesini, Vaya sempat menulis sebuah pesan diatas meja untuk Yoongi bahwa ia harus cepat pulang, bersiap menemui manager Kim.

Sekarang jam dipergelangan tangannya menunjukan pukul 11 siang, ya ampun dia bahkan telat hingga 1 jam lamanya.

Bagaimana ini?

Vaya berlari saat taksi sudah terparkir dekat dengan cafe yang sebelumnya nona Kim maksudkan.

Dan tanpa ragu, ia membuka pintu kaca yang bergantung kata "Open" disana, mencari dan meluaskan pandangan pada sesosok wanita yang katanya akan menggunakan topi berwarna putih.

"Nona, apa ada yang bisa aku bantu?"

Salah satu pelayan m enghampiri Vaya dengan sopannya

"Oh iya, aku memiliki janji dengan temanku. Katanya dia akan menggunakan topi berwarna putih. Apa ada pelanggan dengan topi putih?"

"Ah, jadi anda adalah teman dari mantan anggota Red Velvet itu?"

"Maaf?" Vaya melebarkan matanya, tak mengerti.

"Iya, nona Kim Minsoo. Hanya dia satu-satunya pelanggan yang mengenakan topi putih hari ini."

"Ah, bukan. Kau pasti salah." Vaya menggelengkan kepalanya, yakin. "Aku akan menemui Kim Seulgi." dia mengatakan namanya dengan sangat menekan membuat si pelayan sedikit heran.

"Nama temanku Seulgi bukan Minsoo." Tekan Vaya sekali lagi.

Pelayan itu mengusap dagu, "Tapi nona, kami tidak menerima pesanan atas nama nona Seulgi adapun dia menuliskannya dengan nona Kim dan aku mengenalnya, dia adalah Kim Minsoo bukan Kim Seulgi."

1 Season in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang