F1 : Atlet

1.8K 87 0
                                    

"Sa. Kamu mau pulang?" Tanya Zahra, teman sebangku Dea. Panggilannya Dea, tapi orang terdekatnya memanggil Sasa, Dealisa jadi Dea dan Sasa
"Mau ke klub Za" kata Dea sambil membereskan buku2nya
"Mau latihan?" Tanya Zahra
"Iya"
"Tak anter wae po?" (Aku anter aja ya?)
"Gak usah. Aku bareng Rian"
"Yowes yen bareng seniormu di klub" (Yaudah kalo bareng seniormu di klub)
"Heem. Duluan Za. Dadaaah" kata Dea sambil melambaikan tangan dan menuju ke depan sekolah.

Rian sudah menunggu di depan gerbang sekolah

"Suwemen" kata Rian melihat Dea dari kejauhan (Lama banget)
"Sabar sih. Wong gawanku akeh, yo ditoto2 sek" kata Dea (Sabar sih. Orang bawaanku banyak. Ya ditata dulu)
"Ayo cepet. Selak telat" kata Rian sambil menarik tangan Dea menuju motornya yang terparkir agak jauh dari gerbang (Keburu telat)

Namanya Rian. Rian ini pasangan ganda campurannya di klub dan pasangannya di dunia nyata alias mereka pacaran. Tapi mereka masih menyembunyikan hubungan mereka. Backstreet niatnya. Oh ya, mereka satu klub badminton tapi beda SMA. Awalnya Rian main di ganda putra tapi merangkap ke ganda campuran berpasangan dengan Dea. Dea juga main rangkap di tunggal putri dan ganda campuran. Setelah 15 menit naik motor mereka tiba di klub

"Thank you. Aku masuk duluan" kata Dea sambil menaruh helm di spion kiri
"Sa tunggu" kata Rian
"Apa?" Dea menoleh ke belakang
"Itu rambutmu berantakan" kata Rian sambil membetulkan rambut Dea yang agak berantakan "Kamu tuh jangan cuek sama penampilan sendiri"
"Kenapa? Gak suka aku slebor? Bye" kata Dea kemudian memukul lengan Rian dan berlari menuju gor. Rian menghembuskan nafasnya kasar. Mau sampai kapan dia seperti ini?

Mereka latihan terakhir sebelum lusa turnamen di gor UNY. Rian dan Dea latihan melawan Ganis dan Raihan. Setelah 4 jam latihan, mereka selesai dan duduk di ujung lapangan. Dea menyandar ke tembok tribun. Rian duduk di sebelahnya. Memberikan handuk tangan kepada Dea

"Nih" kata Rian
"Makasih kak" kata Dea kemudian mengusap keringatnya dengan handuk pemberian Rian
"Sa" kata Rian lagi
"Kenapa?" Dea menoleh
"Gapapa" kata Rian sambil tersenyum
"Apaansi gak jelas banget"

Rian tidak menjawab dan menyembunyikan senyumnya

🏸🏸🏸

Turnamen sudah memasuki babak semifinal. Dea dan Rian main hari ini sebagai pasangan ganda campuran. Mereka berdua juga diturunkan di tunggal putri dan ganda putra. Rian sudah menang 2 game tadi

Rian/Anugerah (Jaya Abadi YK) 21 21
Farhan/Toni (Tangkas SMG) 13 17

Saatnya Dea main sebagai tunggal putri. Dea masuk ke lapangan membawa tas raketnya. Pak Gunawan, pelatihnya menyusul Dea

"Rally aja. Stamina lawanmu kurang kuat dilihat dari pertandingan kemarin" kata pak Gun
"Siap pak" jawab Dea sambil minum air mineral sebentar kemudian masuk lapangan untuk warm up

Sorak sorai teman2 Dea menyemangati Dea siang ini. Setelah selesai pemanasan Dea melirik ke arah teman2nya yang masih heboh meneriakkan nama Dea. Dea tersenyum kemudian pertandingan dimulai. Sesuai arahan pak Gun, Dea mengajak lawan main rally, dan hasilnya Dea dengan mudah memenangkan babak pertama

Dealisa (Jaya Abadi YK) 21
Ratu G (Maja YK) 12

Game kedua begitu sengit. Entah kenapa Dea kehilangan konsentrasi di poin2 terakhir padahal dia sudah unggul 19-16 tadi, tapi berhasil disusul

Dealisa (Jaya Abadi YK) 21 19
Ratu G (Maja YK) 12 21

Ratu berhasil mengajak Dea main rubber game. Sorakan dari teman2 Dea makin kencang. Menambah semangat Dea untuk segera memenangkan pertandingan. Dea berkonsentrasi penuh dan hasilnya dia menang dengan mudah di set ketiga karna lawan sudah kelelahan

Kisah Kemarin (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang