S43 : Indonesia Open

1.3K 61 23
                                    

Dealisa Raisani

Mas Rian dan Fajar sedang bermain di lapangan sekarang, kebetulan sekali bisa duduk di sebelah Via, istrinya Fajar. Sekarang sedang break babak 1. Mas Rian dan Fajar berhasil menang melawan Takeshi Kamura-Keigo Sonoda dari Jepang di set pertama dengan skor tipis 21-18

"Via" panggilku pada Via "Gue mau cerita"
"Eh? Ada apa? Kok kayanya serius banget"

Aku membuka HP, kembali membuka akun instagram yang ku buka tadi pagi dan menyerahkannya pada Via

"Gue udah baca. Gue udah lihat. Gue dikasih tau aa Fajar"
"Fajar udah tau?"
"Aa Fajar itu orang yang gak bisa lepas dari HP, dia sering cek2 sosmed, foto ini muncul di explore aa Fajar"
"Mas Rian tau gak ya?"
"Gue gak jamin aa Fajar gak cerita ya De. Lo tau sendiri mulut suami gue semurah apa"
"Gue gakmau ini jadi beban mas Rian dan bikin dia gak fokus Vi"
"Jombang udah terlalu sering baca2 kaya gini De, waktu performa dia menurun dulu juga habis2an dihujat, tapi dia bisa survive. Satu2nya hal yang bikin Rian gak fokus bukan karna baca komentar ini, tapi ketika dia tau kalo lo udah baca semuanya"
"Trus menurut lo gue harus gimana Via?"
"Lo mau jombang tetep fokus?"
"Iya"
"Pura2 gaktau dulu untuk sementara waktu. Berat gak?"
"Enggak kok"
"Gue rasa itu yang terbaik sekarang"

Aku mengangguk. Menikmati permainan mas Rian dan Fajar yang bagus hari ini. Smash Fajar juga kuat, defense mas Rian luar biasa. Mereka berhasil memenangkan game kedua dengan skor 21-15. Via mengajakku menghampiri mereka setelah press conference. Kami berdua menuju ke ruang tunggu. Via menuju ke Fajar, mengajak Fajar keluar sebentar entah kemana, akupun langsung menuju suamiku. Memeluknya erat. Dia juga memelukku erat sekali

"Mas mainnya bagus" kataku sambil mengusap kedua pipinya dengan kedua tanganku, dia menatapku kemudian mencium bibirku lama sekali, aku menikmatinya juga
"Sayang" panggilnya "Kamu udah baca komen2an di instagram yg lagi heboh sekarang kan? Kok kamu gak bilang?"

Aku kaget. Aku memilih diam

"Shofi marah2 sama aku. Telpon aku kemarin. Dia marah karna aku gak bisa jagain kamu"
"Mas aku gapapa kok"
"Gimana bisa gapapa?"
"Kan mas udah bilang kemarin kalo aku gak sengaja baca, cukup dibaca, gak perlu dimasukin ke hati"
"Maafin aku ya sayang"
"Ini konsekuensiku mas"

Mas Rian melepaskan pelukannya. Via dan Fajar masuk ke ruangan lagi

"Gue pernah ada di posisi lo De" kata Via mengelus pundakku "Mereka cuma belum tahu aja lo siapa, mereka kan belum tahu kalo kalian udah nikah, jadi ya kalo ada sesuatu diantara kalian kaya kemarin pada heboh"
"Jombang pasti akan selalu ada buat lo" kata Fajar juga mencoba menenangkan
"Makasih ya" kataku pada mereka

Setelah pertandingan selesai, kami berempat menuju ke pintu belakang istora. Melepas mas Rian dan Fajar menuju ke bus

"Hati2 pulangnya. Maaf gak bisa nganterin. Kalo udah sampe rumah kabarin. Besok semi final dateng ya sayang. Kasih energi buat aku"
"Iya mas" jawabku sambil salim mencium tangan kemudian mas Rian mencium keningku

Mas Rian dan Fajar masuk ke bus, meninggalkan aku dan Via berdua

👩🏻‍⚕️👩🏻‍⚕️👩🏻‍⚕️

Sabtu kemarin Mas Rian berhasil menang melawan pasangan Malaysia. Aku lupa namanya. Hari ini Final. Mas Rian akan main di partai terakhir. Sekitar jam 3 sore. Aku sudah sampai di istora jam 10 pagi. Menuju ke ruang tunggu yang tertulis nama mas Rian dan Fajar. Masih sepi. Tadi aku sudah bilang mas Rian, katanya masih di dalam bus. Perjalanan menuju ke sini. Via juga belum kelihatan. Aku memberanikan diri membuka instagram. Melihat akun instagram yang kemarin. Sudah mereda

Kisah Kemarin (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang