S17 : Usai Disini

966 69 5
                                    

Disini aku mulai pakai sudut pandang orang pertama ya. Nanti akan ada keterangan ini dari sudut pandang siapa :)

👩🏻‍⚕️👩🏻‍⚕️👩🏻‍⚕️

Dealisa Raisani

Sudah 4 hari sejak pesawat yang diawaki Bagas dikabarkan hilang kontak. Aku masih menunggu dengan sabar. Terus berharap Bagas ditemukan dengan selamat. Masih ada 16 penumpang belum ditemukan, termasuk pilot, co-pilot dan 2 pramugari. Terkadang ketika mengingat Bagas, aku masih meneteskan air mata. Aku sengaja tidak mengambil konsultasi hari ini dan memilih stand by di IGD. Aku keluar dan duduk di taman. Mencari udara segar. Aku membuka HP. Mencari chat Bagas di WA yang sudah mulai tertutup chat2 lain dan mulai mengetik beberapa pesan, berharap pesan2 itu segera dibalas Bagas

Bagas

Aku kesel sama kamu tau gak
Dichat gak dibales
Kamu tuh udah 4 hari ingkar janji
Katanya mau jemput aku
Tapi sampe sekarang gak dateng
Aku tuh nunggu kamu

Tiba2 ada yang memanggilku dari belakang

"Sa" panggil orang itu
"Rian?" Aku kaget. Kenapa bisa ada Rian disini?
"Kamu gimana?" Tanya Rian sambil duduk di sampingku
"Aku? Gapapa nih" jawabku sambil tersenyum, seadanya
"Aku denger kabar katanya Bagas..."
"Iya. Belum ada kabar lanjutan. Kemarin ada kabar ditemuin 5 mayat. Aku berharap itu bukan Bagas"
"Aku juga berharap Bagas bisa ditemukan selamat" kata Rian
"Kamu kesini ngapain?"
"Sengaja mau nemuin kamu"
"Bukannya masih di Swiss?"
"Kalah kemarin pas R32"
"Kok bisa? Kan habis menang All England?"
"Iya lagi gak fokus kemarin. Banyak error"
"Ohhh" jawabku

Mbak Shofi is calling you ....

"Dimana?
"Taman"
"OTW" kata Shofi

Shofi datang dari kejauhan menghampiriku dan Rian. Shofi sepertinya kaget ada Rian disini. Shofi hanya tersenyum pada Rian kemudian memandangku sambil menarik nafas. Aku mulai bertanya2 apa maksud tatapan Shofi

"Lo harus tau. Gue gakmau lo terlalu terpuruk. Hidup lo gak berhenti disini. Nih baca" kata Shofi sambil menyerahkan HPnya

Aku membaca artikel di HP Shofi dan disitu ada berita bahwa salah satu dari mayat yang ditemukan kemarin adalah Bagas. Bagaskara Yonandanu. Aku menunduk. Menahan tangisku. Tapi tidak bisa. Bahuku bergetar. Aku menangis

🏸🏸🏸

Rian Ardianto

Aku betul2 melihat Dea menangis di depanku sekarang. Dadaku sesak mendengar tangisan Dea. Entah apa berita yang dibawa temannya. Aku hanya berharap itu bukan kabar yang tidak ingin aku dengar

"Sabar. Tawakal. Jalan terbaik buat Bagas" kata teman Dea sambil memeluk Dea yang menangis sesenggukan. Aku menatap teman Dea. Temannya itu memberikan HPnya kepadaku. Aku membaca ada berita yang baru saja dirilis bahwa salah satu dari 5 mayat yang ditemukan kemarin teridentifikasi sebagai Co-pilot, Bagaskara Yonandanu. Aku menaruh HP teman Dea. Aku bingung harus bagaimana sekarang

"Rian boleh minta tolong?" Tanya teman Dea
"Eh iya kenapa?"
"Coba lo cari berita lain. Jenazah Bagas dimakamin dimana"

Aku langsung membuka HPnya. Mencari berita

"Di Jogja sih kalo disini. Nanti malem. Ini udah diberangkatin ke Jogja. Pake helikopter"
"Minta tolong lagi pake HP gue pesenin 2 tiket ke Jogja. Naik pesawat, sekarang atas nama gue sama Dea. Disitu udah langsung kepotong di CC gue kok. Sekalian hotelnya 1 malem sama tiket pesawat balik ke Jakarta besok pagi" kata temannya sambil masih memeluk Dea yang menangis di pelukannya

Kisah Kemarin (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang