S18 : Memilih

1.1K 85 7
                                    

Dealisa Raisani

Aku sudah selesai konsultasi hari ini. Aku duduk di ruanganku, aku melihat jam tangan. Sudah pukul 15.30. Sebentar lagi pulang sekalian sholat Ashar lah, pikirku. Mbak Shofi masuk ke ruangan

"Nih" kata Shofi memberi goodie bag
"Apa ini?"
"Dress bridesmaids punya lo" kata Shofi
"Nikah juga akhirnya pasangan uwuuuu" kataku menggodanya
"Ngejek lo"

Pintu ruangan kami diketuk. Suster Yulia disana

"Kenapa yul?" Tanya Shofi
"dr.Dea ada yang nyari"
"Haah? Siapa?" tanyaku
"Lo janjian sama siapa?" Tanya Shofi
"Gak ada" jawabku
"Siapa?"
"Gak boleh dikasih tau katanya"
"Sok misterius banget deh. Siapa lagi ini" kataku kemudian keluar ruangan

Aku menuju ke depan lobby jaga Spesialis Anak

"Fajar?" Tanyaku. Fajar Alfian, tak perlu dijelaskan dia siapa kan?
"Woy" katanya (masih) sok asyik
"Ada perlu apa jar?" Tanyaku
"Gue turut berduka cita ya" kata Fajar, yang aku tau ini pasti berhubungan dengan Bagas
"Gapapa Jar. Udah gapapa banget kok gue" kataku "Kenapa kesini?"
"Mau ngasih undangan nih"
"Hah? Undangan?"
"Undangan nikahan gue"
"Buat gue?" Tanyaku sambil menunjuk diriku sendiri
"Iya"
"Gak salah?"
"Enggak. Sekalian"
"Sekalian apa?"
"Meluruskan....."
"Hmmm?"
"Kalo Saktia alias Via tuh tunangan gue. Bukan istrinya Jombang"

Aku shock. Membelalakkan mata. Mungkin mulutku menganga sekarang. Aku melihat undangan itu, dan benar. Ada foto Fajar dan Saktia disana

"Kok bisa?" Tanyaku refleks
"Lah kok malah nanya gitu? Ya bisalah. Dari awal sebelum Faris dirawat kesini, gue udah mau nikah sama dia" Fajar menjelaskan "Jangankan istri. Gebetan aja si Jombang gak ada. Jombang tuh masih jomblo. Jomblo akut. Sumpah gak bohong. Semenjak putus dari lo, dia gak pernah pacaran sama siapapun. Gue bilang ya. Dia masih cinta sama lo. Gue gak bohong"

Aku diam. Mencerna kalimat Fajar

"Jar" kataku
"Kenapa?"
"Gue harus gimana dong?"
"Apanya?"
"Gue malu ih udah suudzon sama Saktia sama Rian" kataku "Maaf ya Jar gue gak tau"
"Hahahahaha. Lagian lo lucu. Kenapa bisa mikir Saktia istrinya Jombang?"
"Ya gimana. Awal dia dateng sama Faris. Lo bayangin di umur Rian sekarang, dia dateng ke rumah sakit, bawa2 anak kecil, jadi walinya, ya gue pikir bokapnya lah. Trus gak lama dateng cewek lari2, panik, nanyain keadaan Faris. Gimana gue gak mikir dia istrinya Rian coba kan?"

Fajar tertawa puas. Sampai memegangi perut

"Ih lo mah ngeselin malah ketawa"
"Habisnya lo lucu. Polos amat" kata Fajar "Kayanya jombang yang harus jelasin kenapa Saktia bisa nyampe sini deh"
"Trus gue harus gimana dong?"
"Apanya?"
"Ya minta maafnya ke Rian sama Saktia"
"Saktia mah gampang. Toh dia juga gak tau jalan pikiran lo. Jombang nih yang harus lo minta maafin. Dosa lo sama jombang" kata Fajar
"Lo malah nakut2in gue lagi" kata Dea
"Nih gue kasih tau. Jombang besok schedulenya pergi sama gue. Sore. Gue mau jalan sama Saktia nyari seserahan. Dan jombang ikut biar yang ketiga bukan setan. Mau jadi yang keempat gak?" Tanya Fajar

Aku berpikir keras. Toh ada Saktia sekalian disana. Sekalian bisa minta maaf sama dua-duanya langsung

"Oke deal. Gue pulang jam 4"
"Pas. Habis gue latihan sore" kata Fajar "Yaudah gue duluan ya"

🏸🏸🏸

Rian Ardianto

Fajar menghilang setelah latihan sore. Entah kemana. Kevin jelas pergi dengan teman2 artisnya itu. Aku dan Ginting main PES di lobby asrama putra. Ada Apri, Reza dan Jorji disini tapi mereka sibuk sama HP masing2. Tiba2 Fajar datang dari luar

Kisah Kemarin (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang