S46 : Kembali ke Rutinitas

770 61 10
                                    

Dealisa Raisani

Hari Kamis, hari kedua kami di Bali. Kemarin kami sudah ke Kintamani dan Bedugul. Kami menyewa mobil pribadi selama kami di Bali. Sudah sore, kami sedang dalam perjalanan menuju ke villa kami di daerah Legian. Malam ini kami memutuskan untuk dinner di pantai Jimbaran. Aku sudah memesan di salah satu resto disana, jam 7 malam

"Capek gak?" Tanya mas Rian
"Lumayan mas. Hari ini padet kita jalan2nya"
"Gapapa. Besok kan jadwal kita di hotel aja tuh. Bookingan hotel di Ubud udah aman?"
"Udah mas. Tadi udah check in online kok. Soalnya kan kita sampe Ubud habis dr Jimbaran lumayan malem"
"Oke sayang"

Mas Rian menyetir mobil santai. Didukung jalanan yang tidak macet jadi mas Rian tidak ngebut dan kami bisa menikmati perjalanan. Sambil ngobrol2 ringan, kami sampai di villa jam 5 sore. Aku membereskan kamar sampai tiba2 ada tangan melingkar di pinggangku. Siapa lagi kalau bukan suamiku. Mas Rian menaruh kepalanya dipundak kiriku

"Makasih ya sayang" katanya
"Buat apa?"
"Udah nerima aku jadi suami kamu. Aku beruntung banget punya kamu yang luar biasa"
"Maksih juga ya mas, udah jadiin aku istrimu dari banyaknya wanita2 yang mendambakan kamu"

Mas Rian membalik tubuhku. Mendekapku erat dalam pelukannya. Aku membalas memeluk juga. Mas Rian melepaskan pelukannya. Menatapku lekat, mencium keningku lama, mencium kedua pipiku lama, menarik jilbabku. Dan terjadilah

👩🏻‍⚕️👩🏻‍⚕️👩🏻‍⚕️

Kami sudah sampai di depan resto di daerah Jimbaran. Mas Rian membukakan pintu mobil kemudian menggandeng tanganku menuju ke arah pantai

 Mas Rian membukakan pintu mobil kemudian menggandeng tanganku menuju ke arah pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menikmati angin pantai di malam hari. Ditemani suamiku sekarang. Mas Rian duduk di sampingku

"Mas" panggilku
"Apa sayang?" Jawabnya sambil merangkulku
"Gak pengen pulang rasanya"
"Kenapa?"
"Kalo pulan, nanti kita pasti lebih sering jauh2an"

Dia tersenyum dan mengusap kepalaku

"Kenapa? Takut kangen?" Tanyanya
"Iya. Kangen banget"  jawabku sambil bergelayut di lengannya dan menaruh kepala dibahunya
"Sabar ya sayang. Nyari rupiah buat masa depan kita"
"Iya. Konsekuensi"
"Padahal aku juga sering ditiggal tuh"
"Meskipun ditinggal kan aku malemnya pasti pulang mas. Kalo kamu kan enggak"

Mas Rian tertawa dan mencium kepalaku. Tiba2 ada sekelompok musisi menghampiri kami. Menyanyikan sebuah lagu. Lagu yang sangat aku sukai. Dari salah satu band favoritku

Selesai menyanyikan lagu itu. Mereka meninggalkan kami berdua

"Buat kamu" kata mas Rian sambil menyerahkan sebuah kotak perhiasan
"Apa ini?" Tanyaku
"Buka aja"

Kisah Kemarin (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang