S28 : Bersyukur

903 72 12
                                    

Rian Ardianto

Aku menyetir mobil agak lebih kencang dari biasanya, sungguh kepalaku rasanya berat sekali. Setelah masuk gerbang dan parkir, aku segera menuju kamar. Rebahan diatas kasur. Banyak sekali pikiran berkecambuk. Semua jadi satu. Dari beberapa turnamen kemarin yang hasilnya kurang memuaskan, fisik yang dalam kondisi kurang sehat, dan ditambah masalah perjodohan Dea. Ingin rasanya telpon Mama dan cerita. Tapi takut justru membebani Mama. Akhirnya coba telpon Fajar

"Assalamualaikum" jawab Fajar dari ujung telpon
"Dimana jay?"
"Di rumah atuhlah mas jom. Naon?"
"Galau gue Jay"
"Why?"
"Istri lo kemana?"
"Ada ini di samping gue"
"Jauhan dulu sama istri lo"
"Dihh ogah. Orang gue lagi pelukan ini"
"Anjir. Bisa gak lo gak ngomong kaya gitu sekarang?"
"Makanya buruan noh nikah sama Dea"
"Jay. Gue butuh ketemu lo"
"Masih kurang seharian tadi latihan bareng?"
"Jay serius nih"
"Oke gue ke asrama sekarang. Sama Via" kata Fajar kemudian telpon ditutup

Aku masih malas2an di kasur. Sampai kemudian ada chat dari Fajar

Alfian

Jom. Gue di parkiran. Buru. Di luar aja

Aku segera mengambil jaket kemudian menuju ke parkiran. Benar saja mobil Fajar disana, masih dalam keadaan menyala. Oke aku segera masuk ke jok belakang

"Woy jombi" kata Fajar kemudian mengarahkan mobil keluar dari asrama
"Oy mas jom" kata Via
"Ya halo halo" jawabku sekenanya
"Udah makan lo jom?" Tanya Fajar
"Udah tadi"
"Yahh gue kira lo belum makan, gue ajak keluar gitu niatnya"
"Gapapa. Lo berdua makan aja. Nanti gue minum. Gue cuma butuh temen cerita jay" kataku

Fajar mengarahkan mobilnya menuju ke warung makan langganan kami yang tidak jauh dari pelatnas

"Kenapa mas jom?" Tanya Via
"Gue galau abis beberapa hari ini" kataku
"Kenapa?" Sambung Fajar
"Dea udah dilamar orang" jawabku
"HAAAAHHH?" Via dan Fajar kaget
"Kok bisa?" Tanya Via
"Iya tiba2 ada cowok dateng ke rumah Dea. Pas banget waktu itu gue juga udah dateng ke rumahnya di Jogja"
"Udah sempet masuk rumahnya lo?" Tanya Fajar
"Belum. Baru di depannya"
"Kok tau ada lamaran?"
"Rame Jay di dalem. Trus akhirnya waktu kemarin Dea pulang dia beneran bilang ada yang ngelamar"
"Anjay jom" kata Fajar dengan muka sedih, betul2 sedih
"Tapi gue sama Dea gak akan nyerah" kataku

Tiba2 ada video call masuk dari Dea

"Bentar. Dari Dea" kataku pada Fajar dan Via, mereka mengangguk

Aku agak menjauhi Fajar dan Via

"Assalamualaikum" kataku
"Waalaikumsalam" jawab Dea "Lagi dimana? Belum nyampe?"
"Udah tadi udah nyampe asrama. Trus keluar lagi sama Fajar sama Via. Kamu gak istirahat?"
"Bentar lagi. Eh, ini ada yang mau kenalan katanya"

Tiba2 muncul muka Bapak dan Ibu Dea di layar

"Eh. Assalamualaikum Om, Tante"
"MasyaAllah. Kok muncul orang tidak terduga. Gimana kabarnya mas Rian?" Tanya Bapak tiba2
"Em. Iya om. Alhamdulillah baik. Om gimana?" Kataku
"Alhamdulilah baik juga" jawab Bapak
"Mana mana Ibu mau lihat mas Rian" kata Ibu "Ya Allah gantengnya mas Rian sekarang"
"Enggak kok Tante biasa aja. Hehehe. Tante gimana kabarnya? Baik?"
"Alhamdulillah sehat mas Rian" jawab Ibu
"Mas Rian besok hari sabtu libur latihan?" Tanya Bapak
"Enggak om. Tapi latihan pagi aja. Setengah hari"
"Kesini ya. Ke apartemennya Sasa. Ajakin Bapak sama Ibu jalan2 di Jakarta. Sasa kan gak punya kendaraan" kata Bapak
"Siap om. Habis latihan nanti langsung kesana" jawabku
"Oke. Nih Sa. Ngobrol dulu situ. Bapak sama Ibu mau istirahat. Capek baru dateng" kata Bapak sambil menyerahkan HP pada Dea
"Gimana bisa?" Tanyaku kebingungan pada Dea
"Besok aja aku jelasin. Besok malem aku anterin makanan. Aku mau masak buat kamu. Yang bergizi. Biar gak jajan terus, gak sehat, kalo disuruh makan di asrama bosen katanya karna terlalu sehat" kata Dea, sambil tersenyum sumringah, jauh berbeda dengan mukanya tadi sore yang terus menerus cemberut
"Tunggu dulu. Positif kan?" Tanyaku, kemudian agak ambigu jadi ku revisi "Gak gak. Maksudku Bapak sama Ibu udah tau? Trus yang kemarin? Kok positif gini responnya beliau berdua?"
"Udah aku jelasin besok. Salam ya buat Fajar sama Via. Aku mau tidur. Capek habis 2x operasi"
"Yaudah istirahat. Aku tunggu besok di asrama"

Kisah Kemarin (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang