Dea sampai apartemen jam 9 malam. Diantar Teguh dan Shofi. Setelah mengantar Dea, Shofi pulang ke rumah orangtuanya di Bogor. Dea di apart sendirian. Dea membuka instagram. Scroll update2 dari kawan2nya. Dea agak lama melihat satu video. Anak2 sedang main bulutangkis yang di upload oleh Nina. Karenina Anggraeni. Teman satu klubnya dulu, mereka sama2 di tunggal putri. Ada rasa rindu yang tiba2 muncul dalam hati kecil Dea. Rindu latihan bersama kawan2nya, bercanda dan bercengkrama bersama. Sekelebat ingatan tentang kawan2 klubnya terlintas di pikiran Dea.
Deg
Dada Dea menjadi sesak. Karna ingatan tentang Rian kembali muncul. Rian adalah alasan terbesar Dea melupakan semua hal tentang badminton. Karna badminton selalu mengingatkannya pada Rian. Dea meneteskan air mata. Menangis mengeluarkan segala gundah hatinya. Dalam hatinya ada rasa rindu yang sama sekali tidak tersampaikan. Tangisnya pecah
"Apa aku salah kalo aku masih punya perasaan yang sama seperti dulu?" Tanyanya dalam hati dan tangisnya menjadi2
•••
Dea sudah siap pergi. Galih sudah menunggu di lobby. Segera Dea masuk taksi bersama Galih
"Lo kenapa? Kok matanya bengkak? Habis nangis?"
"Enggak. Kecapekan aja mungkin. Gak bisa tidur semalem"
"Mau ke dokter nanti?"
"Apaan deh lebay banget" kata DeaSetelah sampai di Senayan mereka turun dari mobil dan mengantri masuk tribun. Galih sudah memesan 2 tiket VIP kemarin. Mereka masuk dan duduk di baris kedua dari depan. Pertandingan dimulai jam 13.00. 15 menit lagi jam 13.00
"Gue sholat dulu. Lo?" kata Galih
"Lagi libur. Kenapa gak dari tadi sebelum masuk?"
"Mastiin dapet tempat duduk dulu"Galih keluar dari tribun yang sudah sesak dengan banyaknya penonton. Pukul 13.00 MC mulai membuka pertandingan. Nama pemain yang akan main di babak pertama akan diumumkan. Ada anak perempuan yang Dea taksir masih kuliah semester2 awal duduk di sebelahnya
"Yang pertama main Rian kan?" tanyanya pada temannya disebelah
"Di jadwalnya sih gitu"
"Duh gak sabar liat cowok ganteng kesayangan gue main"Dea agak kaget mendengar nama "Rian" tapi di dalam hati Dea berkata "banyak kok nama Rian". MC mulai lantang memanggil nama pemain
"Pertandingan Final pertama Indonesia Open Superseries mempertandingkan ganda putra Han Chengkai/Zhou Haodong, China melawan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Indonesia"
Deg
Dea kaget. Seketika dia langsung melihat ke arah pemain keluar dari ruang tunggu. Dan benar saja dia adalah Rian. Rian mantan pacarnya. Rian masih dengan wajah seriusnya ketika masuk lapangan. Tidak bisa dipungkiri pesona Rian memang makin terpancar. Rian sudah masuk di pelatnas sekarang. Impian terbesarnya sudah tercapai. Pertandingan sudah dimulai dan Galih sudah kembali. Galih sangat menikmati pertandingannya. Dea melihat cara bermain Rian. Sudah sungguh jauh sangat berbeda. Pukulan2nya bertenaga dan penempatan bolanya lebih bagus dari sebelumnya. Permainan makin seru karna terjadi kejar2an angka diantara kedua pasangan. Ketika mendapat poin Rian dan pasangannya berteriak kencang. Interval pertama dipegang pemain China
Alfian F/Ardianto M R 9
Han Chengkai/Zhou Haodong 11Rian dan pasangannya istirahat di tepi lapangan. Pelatihnya datang memberi beberapa arahan. Rian terlihat serius mendengarkan arahan pelatihnya dan beberapa kali berkata entah apa pada pasangannya
"Serius banget liatnya" kata Galih
"Eh iya bagus banget mainnya mereka"
"Lo terpesona cara mainnya apa terpesona sama orangnya?"
"Ehh?"Galih hanya tersenyum kemudian menikmati permainan yang berjalan sangat seru. Kali ini setelah interval Rian banyak melakukan error sendiri. Pukulan2nya kurang terarah sehingga menyebabkan poin untuk lawan. Set pertama Rian dan pasangannya kalah
Alfian F/Ardianto M R 17
Han Chengkai/Zhou Haodong 21Rian menepi dan mendengarkan instruksi dari pelatihnya
"Duhhh ganteng banget emang si Rian ini" kata cewek2 di sebelahnya lagi. Entah kenapa mendengar itu Dea sedikit risih. Tapi dia beristighfar dan memantapkan hatinya "Lo bukan siapa2nya Rian Sa. Jadi gak usah berlagak memiliki"
"RIAAAANNN RIAAAAANN" teriak beberapa orang di belakang DeaDea menoleh belakang. Semuanya perempuan
"Wah gila. Ganas juga fansnya Rian" gumam Dea kemudian melihat ke arah lapangan, memandangi Rian dan pasangannya yang sibuk mendengarkan instruksi pelatih
"De ini minum" kata Galih sambil menawarkan air mineral ke Dea, Dea segera minum air mineral pemberian Galih sambil tetap tidak mengalihkan pandangan dari lapangan "Itu yang Rian mainnya bagus sebenernya, sayangnya tadi gaktau kenapa banyak errornya ya?"
"Mmm?" Dea agak kaget karna dia masih sibuk melihat ke arah Rian
"Iya gue ngasih tau lo, kan lo udah gak ngikutin badminton jadi gue ngasih tau"
"Oh iya iya" Dea menjawab padahal dia tidak dengar apa yang dibicarakan Galih tadiSetelah istirahat, game kedua dimulai. Rian dan pasangannya berhasil memenangkan game kedua
Alfian F/Ardianto M R 17 21
Han Chengkai/Zhou Haodong 21 18Pertandingan dilanjutkan dengan rubber game. Pertandingan babak ketiga berjalan sangat sengit. Defense lawan luar biasa, susah dimatikan. Beberapa kali Rian dan pasangannya pontang panting menyelamatkan bola. Ketika Rian dan pasangannya berhasil membawa bola, istora langsung bersorak heboh. Meskipun harus lari kesana kemari, Rian dan pasangannya begitu tenang menghadapi game ke3, tidak seperti game pertama tadi. Match point sudah berada di tangan Rian. Rian fokus serve dan ternyata lawan tidak bisa mengembalikan serve Rian
Alfian F/Ardianto M R 17 21 25
Han Chengkai/Zhou Haodong 21 18 23Rian sujud syukur kemudian memeluk pasangannya dan berlari menuju pelatihnya dan memeluk. Setelah itu dia bertepuk tangan atas antusias penonton yang mendukung dia. Rian dan pasangannya menuju ke wasit dan lawan untuk bersalaman. Setelah itu mereka membereskan peralatan mereka ke dalam tas raket. Sebelum meninggalkan lapangan menuju podium Rian sempat melambaikan tangan ke arah Dea. Arah belakang Dea lebih tepatnya karna mereka histeris sejak tadi
"RIAAAAN RIAAAAN ADUHHHH GANTENG" teriak seorang perempuan dari belakang
"DIA DADAH DADAH KE GUE GUYS" kata yang lainnya
"EH KE GUE YAAA" kata yang lainnya lagi
"HEH NGIMPI LO KEJAUHAN. JELAS2 DIA DADAH DADAH KE GUE"Dea hanya bisa geleng2 kepala
"Ini daritadi cewek2 heboh gara2 Rian?" Tanya Galih
"Iya kayanya"
"Ganteng ya?"
"Haa?"
"Iya menurutmu ganteng gak?"
"Gantenglah. Kan cowok" kata DeaRian dan pasangannya segera naik podium. Semua bertepuk tangan meriah. Rian bertepuk tangan diatas kepala dan menghadap ke masing2 tribun penonton seperti memberi hormat pada setiap fansnya. Jujur Dea bangga. Bagaimanapun juga Dea tau betapa berat perjuangan Rian. Dan dia berhasil di titik sekarang. Dea ikut tersenyum tulus dan bangga untuk Rian. Dea berdiri bersama2 yang lain bertepuk tangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kemarin (Rian Ardianto)
RomanceJika memang aku boleh mengulang kisah, aku ingin memperbaiki apa yang pernah aku perbuat padamu. Aku menyesal, pernah meragukanmu -M Rian Ardianto- Jika memang aku boleh mengulang kisah, aku ingin berhenti mengharapkanmu. Aku menyesal, sampai detik...