S50 : Bapak

775 59 10
                                    

Rian Ardianto

Aku selesai latihan lebih lama dari biasanya. Sengaja aku mengambil jam lebih lama. Aku harus lebih bersemangat, untuk istriku, dan calon anakku. Aku segera mandi kemudian menuju kamar Ginting

"Tumben belum pulang mas jombi?" Tanya Ginting
"Iya baru kelar latihan"
"Luar biasaaa. Gak jemput istri?"
"Masih ada operasi ting"
"Gila, sampe jam segini?"
"Jam 4 tadi baru mulai. Katanya sih sekitar 3 jam. Nanti gue jalan habis maghrib aja"
"Gak bakalan kecapekan tuh jom istri lo? Kan baru hamil"
"Gue udah bilang sih beberapa kali. Tapi katanya dia bisa ngukur sendiri kemampuannya segimana. Dia bilang kalo udah gak sanggup bakalan dikasih ke yang lain. Kata perawat, Dea tuh favorit pasien2"
"Kenapa?"
"Soalnya sabar banget dan teliti. Katanya kalo sama pasien bisa deket gitu. Jadi banyak yang suka"
"Gak heran sih jom. Lo emang beruntung dapetin dia. Gak sia2 lo sholat mulu, kalo kelar sholat doanya lama banget, malem2 bangun sholat lagi, puasa senin kamis juga, dapetnya kaya Dea"
"Alhamdulillah ya ting. Emang jodoh tuh tergantung gimana usaha kita"
"Mantap masjom"

🏸🏸🏸

Aku menjemput Dea. Sampai di lobby ternyata sudah ada Dea disana

"Assalamualaikum" kata Dea sambil salim padaku
"Waalaikumussalam" kataku sambil mencium keningnya "Udah lama nunggunya?"
"Belum mas" katanya sambil duduk disampingku, menaruh jas dokter dan tasnya ke jok belakang "Ayo jalan" katanya
"Seatbeltnya dipake dulu istriku" kataku sambil memasangkn seatbelt
"Eh iya lupa hehehe" katanya, aku mencium bibirnya sekilas
"Lama2 kok makin gemesin"
"Mas, besok jadwalnya kontrol ke Gilang. Mas mau nemenin?"
"Jelas nemenin dong. Jam berapa?"
"Kan besok hari rabu, mas kan latihannya setengah hari, jadi aku minta jadwal jam 2 sore. Udah bilang tadi sama Gilang"
"Oke besok mas dateng ya"
"Kira2, anak kita laki2 apa perempuan ya mas? Aku pengennya perempuan deh"
"Kenapa?"
"Biar bisa dikuncir2 lucu, trus bisa kembaran baju sama aku, bisa main masak2an sama aku juga"
"Laki2 atau perempuan kan sama aja sayang, yang penting sehat dan jadi anak sholih/sholihah"
"Iya bmas. Cuma ngebayangin aja kok. Kalo lahirnya laki2pun aku juga gapapa. Bersyukur banget dikasih rejeki yang luar biasa ini"
"Iya sayang"

🏸🏸🏸

Aku duduk di sofa ruang tengah asrama putra. Main PS melawan Jojo. Anak2 yang lain sedang makan diluar. Kami berdua titip untuk dibungkus. HPku berdering

Mbak Arshita is calling.......

Mbak Ita? Tumben sekali

"Assalamualaikum mbak"
"Waalaikumussalam. Yan dimana?" Suara mbak Ita parau
"Di pelatnas mbak. Kenapa mbak?"
"Yan, bapak drop. Ini di rumah sakit. Di Siloam"
"Innalillahi. Trus kondisinya gimana mbak?"
"Bapak gak sadar, ini di ICU. Yan, aku ngabarin karna kamu tetep harus tau kondisi bapak. Tapi tolong, jangan bilang sama Sasa ya. Aku takut nanti Sasa kenapa2, apalagi masih hamil muda, baru 3 bulan"
"Aku pulang ke Jogja ya mbak sama Sasa"
"Gakusah. Ada aku sama mas Endi kok. InsyaAllah kami berdua masih sanggup Yan"
"Tapi bapak kan orangtuaku juga mbak. Aku juga punya tanggung jawab buat ngerawat Bapak"
"Iya yan mbak paham. Kamu jagain Sasa aja. Kasian kalo harus perjalanan jauh kesini. Doain aja bapak cepet sembuh, bisa kumpul sama kita lagi. Bisa nunggu kehadiran cucunya dari kamu dan Sasa. Titip Sasa ya yan"
"Mbak kalo ada apa2 kabarin aku ya mbak. Kalo mbak sama mas butuh apa2 bilang sama aku juga. Atau kalo aku harus pulang, aku pasti langsung pulang"
"Iya yan pasti. Pokoknya kamu fokus aja disitu jagain Sasa"
"Iya mbak"
"Yaudah ya yan. Aku titip Sasa. Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam"

Aku menutup telepon. Bingung harus bagaimana. Aku meletakkan stik PS

"Kenapa jom?" Tanya Jojo
"Mertua gue sakit"
"Trus lo mau pulang Jogja?"
"Gak dibolehin kakak ipar gue"
"Kenapa?"
"Istri gue masih hamil muda Jo. Takutnya kalo perjalanan jauh dan kecapekan malah jadi kenapa2"
"Ya didoain aja jom. Semoga cepet sembuh"
"Aamiin"

Kisah Kemarin (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang