S21 : Penjelasan

1K 83 2
                                    

Dealisa Raisani

Setelah acara pernikahan Shofi selesai, aku dan Rian pamit pulang. Kami pulang dari sana jam 4

"Kamu pesen tiketnya kemarin jam berapa?" Tanyaku
"Jam 8 kalo gak salah. Coba kamu buka tuh di HPku. Takutnya salah" kata Rian sambil menyerahkan HPnya kepadaku

Aku mengambil HPnya

"Kuncinya Yan" kataku

Rian mengarahkan jarinya kemudian kunci HP terbuka. Ada fotoku jadi wallpaper disana

"Eh nyolong foto dari instagram nih" kataku"Gak boleh?" Tanyanya"Melanggar hak cipta" kata Dea"Yaudah aku kena denda berapa? Apa mau dinikahin aja nih?""Ya maulah" kataku kemudian Rian tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh nyolong foto dari instagram nih" kataku
"Gak boleh?" Tanyanya
"Melanggar hak cipta" kata Dea
"Yaudah aku kena denda berapa? Apa mau dinikahin aja nih?"
"Ya maulah" kataku kemudian Rian tersenyum

Aku membuka aplikasi travel

"Iya jam 8" kataku
"Langsung ke apartemen kamu ya? Aku udah bawa baju ganti di mobil ini"
"Semua udah dibawa?"
"Udah kok"
"Yaudah aku ganti baju trus siap2 aja berarti. Tapi mobilnya gak kamu taruh pelatnas aja?" Tanyaku
"Gapapa nanti ditinggal aja di gambir"
"Serius?"
"Seriuslah"

Tidak berapa lama kami sampai di apartemen. Sekitar jam 5. Setelah selesai beres2 aku turun menuju lobby tempat Rian menunggu. Setelah aku masuk mobil aku kaget Rian sudah berganti baju

"Kamu ganti baju dimana?"
"Mobil lah"
"Ya ampun. Gak punya malu apa gimana" kataku ngeri
"Gapapa. Kacanya gelap kok"

Rian melajukan mobilnya menuju Gambir. Lumayan macet, tapi tidak parah. Kami sampai di Gambir sekitar jam setengah 7. Aku dan Rian segera mencetak tiket. Setelah mencetak tiket kami sholat maghrib sekalian sholat Isya. Setelah itu, Rian mengajak untuk membungkus makanan untuk nanti di kereta. Aku berdiri di belakang. Rian masih di depan kasir memesan makanan. Tiba2 banyak perempuan berkerumun di dekat Rian. Mereka selfie dengan Rian. Aku melihat saja dari kejauhan. Mengamati gerak gerik perempuan2 itu sambil menaruh kedua tanganku di depan dada. Cukup lama Rian meladeni foto2. Setelah selesai Rian menuju ke arahku

"Ayo. Udah jam 7 lebih. Kan keretanya jam 8" kata Rian "Mana tas kamu biar aku yang bawa" katanya sambil menenteng tas tanganku, tapi aku tarik
"Gak usah" kataku
"Kenapa? Aku kan bawa ransel, tas kamu bisa aku bawa di tangan. Kamu bawa ini makanannya" kata Rian menyerahkan plastik makanan padaku
"Aku bawa sendiri"
"Kenapa sih? Berat tasmu. Biar aku yang bawain"
"Yan. Aku bisa sendiri" kataku berbalik meninggalkan dia, tapi lenganku ditarik
"Cemburu? Mereka fans2ku. Kalo mereka minta foto tapi gak aku ladenin nanti dibilang sombong. Atlet sekarang udah jadi public figure kalo ada apa2 bisa jadi berita. Aku cuma gakmau ada berita aneh2 tentang aku. Bukan karna aku mau jaga image. Tapi aku kasian sama Mama kalo sampe ada berita aneh2 tentang aku. Minta tolong pengertianmu ya Sa" kata Rian menjelaskan. Aku melihat matanya selama dia berkata tadi. Tidak ada kebohongan disana. Aku mengarahkan tasku ke tangannya "Nah gitu dong" katanya sambil mengambil tas tanganku kemudian menyerahkan plastik bungkus makanan padaku

Kisah Kemarin (Rian Ardianto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang