Menyukai orang ngomong tanpa suara.
_Aldebaran Raditya putra🌅🌅🌅
Nama gue Aldebaran Raditya Putra. Biasanya gue di panggil Bara. Kata teman, gue ini adalah cogan sekolah. Bukannya gue sombong dan berlagak sok ganteng di sini. Tapi kenyataan memang mengatakan gue ini ganteng.
Gue mempunyai banyak fans cewek, yang menurut gue mereka itu alay semua. Mereka suka memberikan gue bunga, cokelat atau apapun yang menurut gue nggak masuk akal, bahkan cuma menghabiskan duit aja padahal gue nggak menginginkan barang yang mereka kasih.
Gue pernah di tembak oleh cewek, bukannya gue senang tapi malahan ilfil lihat dia. Kasihan aja, masa cewek nembak cowok. Padahal di luar sana mungkin banyak yang menyukai dia.
Karena keseringan nolak cewek, banyak teman gue yang bilang kalau gue ini homo. Padahal gue ini normal, gue cuma belum dapat cewek yang memang sesuai dengan kriteria gue. Ada sih yang udah centol di hati, sayangnya tidak akan dapat di miliki.
Teman gue juga sering bilang kalau gue ini cuek dan susah di ajak ngomong. Padahal gue malas ngomong karena pertanyaan mereka nggak pernah masuk akal. Apalagi pertanyaan cewek alay yang pada nanya kabar gue. Udah tau gue bisa pergi sekolah, ngapain masih nanya coba?
Dan pertanyaan yang masih nyesek sampai sekarang adalah pertanyaan dari Geri. "Bar, lo masih hidup, kan? Kalau udah mati hutang gue lunas dong."
Gue malas melakukan suatu hal yang menurut gue menyusahkan, bahkan makan juga menyusahkan. "Ma, bara pulang," ujar gue memilih untuk masuk ke dalam kamar untuk menjadi introvert.
"Dari mana aja? Mama telepon tapi nggak di angkat? Jangan bilang ponsel kamu di maling lagi. Makanya, jadi anak jangan ceroboh," ujar Bella, Mama gue yang baik banget karena suka mengurangi uang jajan jika gue membuat kesalahan.
"Nggak. Malas aja ngomong," gue duduk di samping Mama, membiarkan wanita muda itu berkoar sesuka hati.
"Kenapa Mama nggak lahirin anak yang bisu aja? Biar kelihatan nggak bisa ngomong."
"Bunuh aja Bara. Biar mati muda." Gue berdiri dari tempat duduk. Kadang malas aja ngomong dengan Mama.
"Pakai golok mau?"
"Terserah pakai apa aja. Tapi Bara mau mandi dulu. Biar matinya terlihat elegan." gue langsung berlari ke kamar yang berada di lantai atas.
Saat ingin memasuki kamar, gue tanpa sengaja mendengar suara orang yang sedang bernyanyi di kamar sebelah. Kaget? Jangan tanya lagi, karena kamar itu sudah lama nggak berpenghuni. Atau itu suara hantu?
Oke, karena gue hafal surat yasin dan ayat kursi, maka gue memberanikan diri untuk membuka pintu kamar yang sudah lama tidak berpenghuni. Jika hantunya melawan, bakalan gue bacakan yasin biar terbakar.
Pintu kamar terbuka, hal pertama yang gue lihat adalah seorang cewek yang sedang memegang pakain dalam sambil berkata, "Kutang baru."
Gue meneguk saliva, apakah ada hantu yang maling kutang? "Lo siapa?"
🎻🎻
Nah jadi gini, aku pengen kasih sedikit profil dari sih nyebelin Bara ini. Kalau kalian heran karena aku nggak kasih tau profil Ryhana karena lupa. Tapi akan aku kasih tau di next part. So, ini dia profil sih cowok sok cool.
Nama : Aldebaran Raditya Putra
TTL : Perut ibu, 21 April 2001
Hobby : Main biola
Cita-cita : Pembasmi orang cerewet
Motto : Diam adalah emas
Pesan : Ssssstttt, diam.