Tersenyumlah selagi kamu bisa untuk tersenyum.
_ Caramel Queeny Renata🎻
"Bara, lo apain lagi cewek tadi? Sampai-sampai lo bopong ke UKS? Udah terbukti dia hamil?" tanya Alden ngaco. Saat ini BTS KW sedang berkumpul di ruangan OSIS, tempat bertapa mereka setelah kantin. Biasanya mereka ke ruangan OSIS saat ingin tidur massal bersama, ya seperti saat ini.
"Nggak jelas." Bara lebih memilih untuk duduk di samping Aldo, karena dari sekian temannya hanya Aldo yang waras, walau terkadang temannya yang satu ini juga akan menjadi gila karena tertular penyakit yang lainnya.
"Lo ngomong apa sih, Den? Belum pernah di rukya, ya?" tanya Aldo. Di antara semua BTS KW, Aldo adalah yang paling alim dan yang paling baik walau terkadang karena sikap alimnya itu membuat temannya menjadi risih. Contohnya Edgar, Aldo sering sekali menghapus vidio bokep yang ada di ponsel Edgar, padahal itu vidio baru di download oleh Edgar bahkan belum sempat di tonton.
"Apaan, sih? Teman yang di sebelah lo yang seharusnya di rukyah." Alden berjalan mendekati Bara, sedari tadi Alden sudah berniat untuk berbuat usil kepada temannya itu. "Lakuinnya di mana, Bar?"
Bara melempar buku sastra kepada Alden, walau tampang Alden ini polos kayak baby tapi otaknya itu jauh lebih busuk dari pada bangkai ayam. "Otak lo jauh lebih parah dari pada Edgar."
"Woooiii, ngapain bawa nama gue?" tanya Edgar yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya karena sedang mendowload, hmm you know lah. Eh, Edgar sengaja duduk menjauh dari Aldo agar tidak ketahuan download begituan, supaya tidak di delete lagi oleh Aldo, kan kasihan vidio yang dia download berjam-jam malah di hapus.
"Nggak ada Gar. Bara cuma mau tanya link Kakek legent," ucap Alden di sertai dengan cekikan, namun terdiam saat melihat Aldo mempelototinya.
"Bar, tadi Caramel cariin lo. Kayaknya ada hal yang penting deh." Geri yang tadi lagi enak tidur terganggu juga karena suara bising dari temannya. Kalaupun Geri tidur juga nggak akan nyenyak karena Arkan terus saja mengganggunya sambil mencubit hidungnya.
"Caramel?"
Geri mengannguk, mengiyakan perkataan Bara. "Iya, Caramel. Gue dengar dia putus lagi dengan Malvin." Geri mengernyitkan dahi saat melihat ekspresi bingung Bara. "Lo udah tau, kan?"
"Belum." Bara mengambil ponselmya, melihat ada sepuluh notofikasi chat dari Caramel. Dan isi chat itu semua memintanya untuk menemui Caramel. Tadi Bara tidak sempat melihat WhatsApp karena sibuk. "Gue cabut dulu."
"Mau kemana?" tanya Alden.
"Temuin Caramel."
"Bar, lebih baik lo dekat dengan cewek bunting dari pada Caramel. Udah berapa kali lo di giniin sama Caramel?" Walau Alden rada rese dan menyebalkan tapi tetap saja dia ingin yang terbaik untuk sahabatnya itu. Mana mungkin ada orang yang rela sahabatnya di gituin.