44

65 12 0
                                    

Kabar Ryhana dan Bara tinggal satu rumah telah tersebar dengan cepat. Jangan tanya siapa yang menyebarkan gosip secepat kilat itu, yang pasti pelakunya adalah temannya Bara sendiri.

Walapun gosip telah tersebar luas, tidak ada rasa peduli bagi Bara. Baginya, satu bulan kemudian gosip itu pasti akan menghilang dengan adanya gosip yang baru.

Bara dan temannya sudah kembali baikan, walau masih ada rasa kesal karena Bara tidak memberi tau berita itu terlebih dahulu. Namun, mereka semua maklumi karena sikap Bara memang seperti itu, tidak akan mengasih tau sebelum orang itu menanyakannya.

"BARA, GAWAT. CALON BINI LO BERTENGKAR DENGAN JESIKA DI KELAS CALON BINI LO," teriak Edgar histeris, namun orang yang diberi tau malah bodoh amat. "Bar, lo dengar apa yang gue bilang, kan?"

"Gue masih punya telinga."

"Terus kenapa nggak lo lerai?"

"Bukan urusan gue," ujar Bara masih sibuk bermain game di ponselnya, game yang baru saja dia download karena Aldo sering memainkan game itu.

"Uang jajan lo bisa di kurangin sama Ibu lo," ujar Edgar menakut-nakuti, sekalian ingin melihat bagaimana reaksi Bara.

Sayangnya reaksi yang di berikan oleh Bara tetap saja sama, tidak peduli. "Gue bisa puasa."

"Bar, kasihan anak orang udah mau mati."

Entah kenapa Bara sangat membenci mendengar kata mati, hanya saja ada rasa tidak peduli jika kata itu ada sangkut pautnya dengan Ryhana. "Kalau lo peduli, lo lerai aja sendiri. Gue nggak peduli."

"Cemen lo Bar. Sih Joni lo aja yang besar, namun nyali nggak." Edgar keluar dari ruang OSIS dengan di ikuti temannya yang lain, sehingga hanya Bara sendirian di ruangan itu.

Bara mengepalkan tangannya melihat kepergian temannya itu. "Sialan." Akhirnya Bara pergi mengejar temannya yang ada di kantin. Hal pertama yang di lihat oleh Bara adalah temannya yang sedang memarahi Jesica, dan Ryhana yang sedang menangis cegukan di pelukan temannya.

Terlihat rok yang di kenakan oleh Ryhana sobek, Bara yang ingin menolong Ryhana membatalkan niatnya saat melihat Aldo mengikatkan jaket miliknya ke rok Ryhana. Bara mengepalkan tangannya, ada rasa kesal melihat adegan itu.

Bara hendak pergi meninggalkan tempat itu, namun tertahan saat meilhat Jesica yang mengamuk kepada Ryhana, bahkan Jesica dengan begitu jahatnnya menampar wajah Ryhana. Hal itu reflex terjadi dan tidak dapat di cegah oleh BTS KW.

Karena tidak terima melihat perlakuan Jessica kepada Ryhana, akhirnya Bara menyamperin gadis itu. "Apa hak lo menampar dia?" tanya Bara setelah berada di hadapan Jesica.

"Bara?" Jesica sedikit kaget melihat kedatangan Bara yang tiba-tiba, namun dia dapat menutupi kekagetannya itu. "Bagus jika kamu sudah ada di sini. Aku minta sama kamu agar menjauhi pelacur ini. Jika tidak, aku akan terus berbuat buruk terhadap dia."

"ke, gue jauhin," ujar Bara tanpa beban.

Tentu saja perkataan Bara barusan membuat kaget semua orang yang di kantin, bahkan Ryhana tidak kalah kagetnya. "Lo taukan kenapa gue mau jauhin dia?"

"Kenapa?" tanya Jesica.

"Oarena gue nggak mau orang yang terpenting dalam hidup gue harus tersakiti oleh orang yang nggak guna kayak lo."

"Bara!" bentak Jesica tidak terima dengan perkataan Bara barusan.

"Gue dengar lo dekat dengan Kelvin, jadi buat apa lagi lo dekatin gue? Lo kekurangan? Kurang belain?" Bara menarik nafasnya dalam. Bara membisikan sesuatu ke telinga Jesica, "Jangan berlaku buruk lagi sama dia, ya. Gue suka sama dia, kalau lo macam-macam gue nggak akan segan melakukan hal buruk sama lo. Jangan sampai lo menyakiti dia seperti yang lo lakukan kepada Caramel."

Setelah membisikan hal itu kepada Jesica, bara menggenggam tangan Ryhana, namun sayangnya Ryhana melepaskan genggaman itu. Bara melototot kepada Ryhana, seakan menyuruh gadis itu menuruti kemaunnya. Karena tidak ada respon dari Ryhana, akhirnya Bara menarik tangan Ryhana kemudian mengendongnya.

"Lo nyuruh gue jangan mencari masalah yang melibatkan lo, terus kenapa lo cari masalah yang melibatkan gue?" tanya Bara yang menggendong Ryhana menuju UKS. Saat itu banyak sekali orang yang memperhatikan mereka berdua, hanya saja Bara bersikap bodoh amat.

"Pacar lo aja yang sensi," ujar Ryhana sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan karena malu menjadi pusat perhatian semua orang.

"Dia bukan pacar gue."

"Sayang sekali, padahal kalian berdua itu sangat cocok."

"Bagus jika lo sadar akan hal itu." Bara membaringkan tubuh Ryhana ke atas kabin UKS. Bara memperhatikan sekeliling, tidak ada Dokter yang biasanya ada di sana bahkan PMR juga tidak ada, yang ada di sana hanyalah mereka berdua.

Akhirnya Bara menjadi dokter dadakan untuk Ryhana. Bara mengambil P3K yang ada di dalam loker. Membersihkan luka yang ada di bibir Ryhana, mungkin luka itu di dapatkan pada saat Jesica menampar Ryhana tadi.

"Sakit, Bar," ringis Ryhana sambil memegangi tangan Bara agar membersihkan lukanya itu dengan perlahan.

Bara menepis tangan Ryhana yang memeganginya. "Lo bersihkan sendiri, gue nggak peduli."

Ryhana menggerutu kesal dengan sikap Bara yang suka berubah hanya dalam waktu beberapa detik. Akhirnya Ryhana membersihkan luka di bibirnya seorang diri, tanpa bantuan dari siapapun. "Walau sikap lo menyebalkan, gue tetap berterima kasih karena lo sudah tolongin gue hari ini."

"Nggak ada yang gratis saat ini."

"Maksudnya?"

"Uang jajan gue berkurang karena lo. Jadi setiap hari lo harus kasih gue uang jajan. Ets, lo nggak bisa menolak karena gue bisa aja nyuruh fans fanatic gue untuk bully lo."

"Lo—" Ryhana mengepalkan tangannya, tidak menyangka jika Bara akan mengatakan hal yang begitu jahat. "Tunggu, apa yang lo katakan kepada Kak Jesica tadi sehingga dia terdiam kayak gitu?"

"Gue takuti dia. Gue bilang kalau lo memelihara tuyul."

"Lo kok ngomong gitu, sih? Kalau dia percaya gimana?"

"Bagus dong, jadi lo nggak perlu takut kalau lo nyakitin lo lagi, otak tuh digunakan? Kerjaan cuma pacaran makanya kayak gini." Setelah mengatakan hal itu, Bara pergi meninggalkan Ryhana yang sudah menggerutu kesal kepadanya.

🎻🎻

Terima kasih sudah baca cerita aku, jangan lupa untuk vote dan komen. Bagi yang belum follow harap follow akun aku terlebih dahulu agar tidak ketinggalan cerita ❤️

Distance Between Us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang