41

67 14 0
                                    

Biasanya saat jam istirahat Gama dan Sandra berada di atas rooftof sambil memakan gorengan yang dibeli di koperasi. Namun saat ini Gama tidak menemukan keberadaan Sandra, soalnya sejak jam pelajaran fisika Sandra keluar kelas dan tidak masuk lagi sampai jam istirahat.

Gama mengambil ponselnya, sebelum mengirim pesan kepada Sandra, Gama terlebih dahulu mengirim pesan kepada Ryhana seperti in.

Anda: Jangan lupa makan, Dek. Nggak boleh diet.

Setelah mengirim pesan seperti itu kepada Ryhana, Gama menghubungi Sandra tapi tidak di angkat. Merasa cemas, Gama turun dari atas rooftof. Gama berlari menuju kelas tapi tidak menemukan keberadaan Sandra di sana, begitu juga di kantin atau perpustakaan.

Bahkan Gama telah bertanya kepada orang-orang yang kenal dengan Sandra, tapi tidak ada yang tau di mana keberadaan gadis itu. Gama kembali menghubungi Sandra tapi tetap saja tidak diangkat. "Di mana lo, Dra?"

Pikiran Gama tertuju kepada salah satu orang, dan yakin jika dia adalah dalang semua ini. Gama berlari menuju kelas Alike, orang yang dicurigai oleh Gama. Di sana, Gama melihat Alike sedang tertawa bersama temannya. "Di mana Sandra?"

"Maksud Kak Gama apa, ya?" tanya alike.

"Nggak usah sok polos, Kee. Sandra di mana?"

"Gue nggak tau apa maksud Kak Gama," ujar Alike lagi, kemudian tersenyum kepada temannya. "Gue sejak tadi bersama teman gue. Emang ada apa, Kak?"

"Lo hebat acting, Kee. Kalau gue tau jika lo melakukan sesuatu kepada Sandra, gue nggak akan tinggal diam," setelah berkata demikian Gama keluar dari kelas Alike.

Tidak tau lagi harus mencari Sandra kemana, bahkan Gama telah menanyakan kepada ibunya, apakah Sandra telah pulang atau belum tau ibunya bilang Sandra belum pulang. Gama berlari menuju toilet cewek, menyuruh salah satu cewek yang ada di sana untuk melihat Sandra. Tapi tetap saja tidak ada.

Dalam putus asa seperti itu, pikiran Gama tertuju kepada gudang sekolah. Akhirnya Gama memutuskan untuk pergi ke gudang. Dan benar saja, di sana Gama menemukan Sandra yang sedang diikat dengan tali dan mulut yang diikat dengan kain.

Gama berlari menuju Sandra, melepaskan ikatan tali itu dari tubuh Sandra. "Lo nggak papa?"

Seketika Sandra menangis dan memeluk Gama. "Gu..gue takut, Gam. Gue diikat, gue takut."

"Udah nggak papa, gue di sini." Gama menepuk punggung Sandra dengan pelan, memberikan ketenangan kepada gadis itu. Setelah Sandra tenang, Gama membantu gadis itu untuk berdiri dan membawanya menuju UKS. Di saat itu, banyak sekali orang yang memperhatikan mereka dan ada yang memotretnya untuk di posting.

Di UKS, Gama membaringkan tubuh Sandra di loker. "Lo udah nggak papa, kan?"

"Kasih shock."

"Alike yang lakukan ini?"

"Bukan, tapi tiga cowok yang menghadang gue saat di toilet. Tapi sepertinya suruhan Alike, soalnya gue sempat lihat dia saat ke tiga cowok itu membawa gue ke gudang. Gila, ya? Kok nggak ada yang lihat gitu."

"Udah nggak usah pikirkan. Sekarang lo istirahat." Setelah memastikan Sandra tertidur lelap di atas kasur kabin. Gama keluar dari UKS, berjalan menuju kelas Alike.

Gama menarik tangan Alike yang saat itu sedang menulis rumus kimia di papan tulis. Di luar, Gama menghempaskan tangan Alike. "Masih aja lo pura-pura polos di hadapan gue?"

"Sandra itu siapa Kak Gama, sih? Pacar? Perhatian banget sama dia. Jujur gue dalang dari ini semua, jadi Kak Gama mau apa? Tampar gue?"

"Gue nggak perlu nodai tangan untuk menyentuh cewek murahan kayak lo."

Distance Between Us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang