35

76 18 0
                                    

Gue tau, suasana hati lo nggak baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue tau, suasana hati lo nggak baik. Tapi jangan sampai bertindak bodoh.
📷

Suasana malam yang awalnya begitu tenang berubah menjadi rusuh saat mendengar pertengkaran antara Ibu dan anak. Gama yang saat itu sedang mengerjakan tugas sekolah memilih untuk melihat pertengkaran yang sedang terjadi di ruang tamu. Pertengkaran siapa lagi kalau bukan Sekar dan anaknya Sandra.

Padahal baru kemaren Ibu dan anak itu datang ke rumah Gama, tapi rumah ini sudah dianggap rumah sendiri dan tidak peduli dengan tatapan sekitar, mereka berdua tetap adu mulut. "Bagaimana dengan Sandra, Ma? Apa pernah Mama nanya sama Sandra, Nak apakah kamu setuju dengan pernikahan Mama? Apa pernah? Nggak pernah Ma."

"Sandra jaga omongan kamu."

"Setiap hari Sandra diam, Ma. Semenjak Papa meninggal, Mama udah nggak peduli lagi dengan Sandra, Mama lebih peduli sama cowok bangsat itu dari pada Sandra."

Reflex, Sekar menampar wajah anak semata wayangnya itu. Namun penyesalan datang saat melihat anaknya menangis dengan memegangi pipinya yang baru saja di tampar. "Sandra, maafin Mama."

Sandra menghempaskan tangan Sekar dari bahunya. "Kamu bukan Mama aku. Mama aku nggak pernah nampar aku," setelah berkata demikian Sandra keluar dari rumah, pergi begitu saja dengan luka yang dipendamnya.

"Biar Gama yang kejar Tante." Gama berlari keluar rumah, mengejar Sandra yang telah pergi jauh. Setelah dekat dari Sandra, Gama menggenggam tangan gadis itu. "Sandra berhenti, dengerin gue."

Sandra menghempaskan tangan Gama, sayangnya genggaman cowok itu terlalu kuat. "Lepasin gue, Gam."

"Lo mau kemana malam-malam begini?"

"Pergi, kalau bisa gue gue nggak akan pulang lagi."

"Yaudah gue ikut juga." Gama melepaskan genggaman tangannya, bertopang dagu di hadapan Sandra. "Gue bosan di rumah, mau kabur juga gue."

"Lo gila, ini urusan gue, bukan urusan lo."

"Gue serius, gue belum pernah minggat dari rumah. Sekalian mau ngerasain juga." Walaupun Sandra telah menyuruh Gama untuk pergi, tapi tetap saja cowok itu tidak peduli. Dan akhirnya mereka berdua sama-sama kabur dari rumah dengan berjalan kaki.

Gama membawa Sandra ke taman yang dulu dia sering banget kunjungi dengan Ryhana. Sebelumnya Gama menyempatkan ke warung untuk membeli air minum dan balon. "Di sini banyak orang, kalau lo teriak pasti di kira orang gila. Jadinya lo lampiaskan aja ke balon ini."

Walaupun Sandra menganggap sikap Gama itu aneh, dia tetap saja melakukannya. Bahkan lima balon yang dibeli oleh Gama pecah karena dia meniupnya terlalu besar. "Udah mendingan?" tanya Gama sambil memberikan air minum kepada Sandra.

"Sedikit."

"Kalau belum sepenuhnya, lo bisa bawa solat dengan demikian hati lo bisa tenang. Atau berwudhu juga boleh."

Distance Between Us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang