Antara tomboy dan kalem, kamu pilih yang mana?
_Naura dan Windy🎻
"Hai." Seseorang memegang pundak Ryhana. Otomatis Ryhana yang sedang melamunkan masa lalu menoleh kepada orang itu. "Lo Ryhana, kan?" Sambung orang itu lagi.
"Iya," jawab Ryhana kepada cewek tomboy yang ada di hadapannya itu. Sepertinya Ryhana pernah melihat cewek tomboy ini, tapi lupa di mana. Atau dia juga selebgram sepertinya. "Ada apa, ya?"
"Lo tau, karena lo teman gue hilang."
"Ha?" Ryhana menatap cewek itu dengan bingung. Gimana nggak bingung coba, pasalnya Ryhana orang baru di Bandung, kenalannya cuma keluarga Tante Bella doang, jadi kenapa dia bisa bersalah karena teman cewek tomboy ini hilang, kenal dia aja kagak.
"Ini prank, ya?" Ryhana melihat sekeliling, memastikan tidak ada camera yang tersembunyi. Zaman sekarang orang suka ngeprank, padahal menurut Ryhana prank itu tidaklah baik.
"Bukan, lo ingat Naura, kan? Karena dia cariin lo malah ninggalin gue tadi."
Ryhana ingat, kalau tidak salah Naura adalah teman barunya saat di sekolah tadi. Tapi, Ryhana juga tidak tau jika Naura meninggalkan temannya yang lain demi dirinya. "Sorry, gue juga nggak tau."
Cewek tomboy itu memukul bahu Ryhana pelan. "Nggak papa, kok. Kenalin gue Windy, temannya Naura."
Ryhana menyambut uluran tangan Windy. Merasa segan kepada Windy, soalnya di sekolah dia dan Naura terus bersama jadinya Windy sendirian tanpa teman. "Gue Ryhana. Gue benar-benar minta maaf masalah Naura tadi."
"Nggak papa, kok. Santai aja, lagian Naura emang kayak gitu. Naura aja malah bersikap bodoh amat, lo malah minta maaf sama gue." Windy melihat isi belanjaan Ryhana yang hanya beberapa, sedangkan keranjang belanjaan Windy sudah penuh. "Lo udah selesei?"
"Belum, lo?"
"Udah, ada yang nggak lo ketahui? Biar gue tolong." Walaupun penampilan Windy kayak preman yang mau perang, tapi sikap Windy itu udah kayak malaikat. Windy itu orangnya baik banget, sangat peduli kepada temannya jadi tidak heran banyak orang yang suka sama dia, walau ada beberapa juga yang tidak suka dengan penampilan Windy yang tomboy.
"Nggak usah, aman kok."
"Perlu gue tolong bantu cariin?" tanya Windy menawarkan lagi.
"Makasih, Win. Lo pulang aja dulu." Kalau Windy menolong Ryhana pasti bakalan gawat. Nanti kalau Bara tiba datang dan ada Windy dia pasti bakalan berpikir yang aneh. Dan yang pastinya Bara akan ngomel kepada Ryhana karena semuanya terbongkar.
"Oke, gue pulang dulu, ya. Sampai jumpa besok pagi." Windy melambaikan tangannya, hilang begitu saja di tutupi oleh rak makanan.
"Bara mana, ya?" Ryhana celingak-celinguk kiri kanan, tapi tidak menemukan keberadaan Bara, padahal ini sudah lebih dari sepuluh menit hilangnya Bara dari peradaban bumi, tapi sampai sekarang batang hidung anak itu belum nongol. "Apa dia ninggalin gue? Awas aja kalau benar."