37

72 15 0
                                    

Bolos pasti hanya di lakukan oleh murid yang nakal dan tidak tau aturan sekolah. Namun apa jadinya jika yang suka bolos itu adalah murid yang berprestasi? "Kalau di tangkap oleh guru BP gue nggak mau kena hukuman," ujar Aldo, namun dia tetap mengikuti temannya untuk bolos.

"Sana masuk aja ke dalam kelas. Belajar sejarah bersama Pak Roby. Kalau gue mending bolos dari pada belajar sejarah."

"Sejarah tidak usah di kenang, apalagi sejarah dengan mantan," tambah Raffa sambil terkekeh. "Lagian Bara nggak masalah bolos."

Aldo menoleh kepada Bara yang sedari tadi diam tanpa suara, biasanya pantang bagi Bara mengikuti kegoblokan sahabatnya. "Mapel lo apa, Bar?"

"Biologi."

"Rugi lo kalau nggak belajar. Kalau gue nggak akan mau bolos demi belajar biologi, apalagi gurunya Buk Kryal yang cantik dan masih belom nikah." Itulah Edgar dengan otak mesumnya.

Alden meletakan tangga di tembok belakang sekolah. Tangga itu biasanya di sembunyikannya di samping toilet cewek, biar guru tidak curiga. Alden naik ke atas tangga, kemudian lompat dari atas tembok. Begitu juga yang di lakukan oleh Aldo, Geri, Edgar dan Raffa.

"Gue duluan," ujar Arkan sambil memegangi tangga.

"Terserah."

Arkan naik ke atas tangga, saat berada di atas tembok Arkan menyempatkan diri untuk menoleh kepada Bara. "Tinggi banget, bar."

"Nggak akan mati, palingan cuma patah tulang."

"Kambing." Arkan melompat dari atas tembok sambil berteriak keras, sehingga Bara yang tinggal sendirian merasa cemas karena takut ada yang mendengarkan teriakan Arkan.

Bara naik ke atas tangga, saat baru menaiki dua anak tangga seseorang menyerukan namanya. "WOI, BARA!!" Ryhana gadis yang berteriak itu berlari menuju Bara. "Gila, nggak nyangka jika cowok kayak lo bisa bolos juga. Gue laporin sama Tante Bella ah."

Bara melompat dari atas tangga, memasukan tangan ke dalam sakunya. "Gue cari inspirasi?"

"Dengan bolos?"

"Nggak, manjat pagar."

"Gue nggak bego, Bar. Lagian lo bolos dengan siapa aja? Nggak mungkin lo bolos sendirian." Ryhana naik ke atas tangga, ingin tau dengan siapa saja Bara bolos biar bisa di laporkan dengan guru BP.

"Kalau lo tetap naik, gue intipin dalaman lo."

Ryhana menoleh ke bawah, mendapati Bara yang sedang melototinya. "BARA, KENAPA LO MESUM KAYAK GINI?" Ryhana turun dari atas tangga, menginjak kaki Bara sehingga cowok itu meringis ke sakitan. "Sejak tadi malam lo berbuat melecehkan gue."

"Kapan gue melecehkan lo? Nyentuh lo aja gue nggak."

"Terus kondom tadi malam apa maksudnya? Ha?"

"Gue udah jelaskan semalam, gue pikir jika kondom itu adalah permen, makanya gue ambil," ujar Bara mencoba menjelaskan apa yang dia jelaskan semalam.

"Dan gue udah jelaskan bahwa orang kayak lo tidak mungkin tidak bisa bedakan mana yang permen dan mana yang itu."

"tu apa?" tanya Bara mencoba memancing emosi Ryhana. Melihat Ryhana emosian sangat menarik bagi Bara.

"Kondom kenapa? Lo lama-lama suka berpikir negatife, ya? Ya Allah, kapan Tante Bella akan pulang?"

"Kenapa lo bawa-bawa nama ibu gue? Kalau lo nggak suka tinggal pergi aja dari rumah gue. Dari awal gue nggak pernah minta lo untuk tinggal di rumah gue. Lo pikir gue senang lihat lo ada di rumah gue? Yang ada gue malah risih, lo pikir gue nggak kesal ibu gue kurangi uang jajan saat terjadi sesuatu sama lo? Jika boleh, gue minta segera pergi."

""Lo..."

"Kenapa? Jika lo pikir omongan gue hanyalah candaan, itu salah. Kalau perlu gue bisa bantuin lo untuk membawa barang-barang lo keluar dari rumah gue, dengan begitu gue bisa bebas."

Tangan Ryhana terkepal saat mendengarkan perkataan Bara. Omongan bara emang pedas, tapi baru ini cowok itu ngomong tanpa berpikir. "Kalau bukan karena Mami, gue juga nggak mau satu rumah dengan lo. Gue pikir lo akan berubah setelah kepergian Kak Caramel, ternyata gue salah, sikap lo jauh lebih buruk dari pada sebelumnya."

Ryhana hendak pergi meninggalkan Bara, namun kembali berbalik. "Lo tau, sejak awal lo masuk ke kamar gue, gue sudah menganggap lo sebagai cowok berengsek." Kemudian pergi meninggalkan Bara.

📱

Jangan lupa vote dan komen ❤️

Distance Between Us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang