Di surga nggak bisa pake orang dalam, jadi tobatlah.
_Aldo Adryan Ishak🎻
Sesuai rencana, para BTS KW telah sepakat untuk bolos belajar di hari pertama. Bahkan Bara dan Aldo juga ikutan bolos di hari pertama ini, dan ini merupakan suatu keajaiban dunia karena biasanya mereka berdua tidak pernah mau mengikuti kebodohan temannya.
BTS KW sepakat untuk bersembunyi di ruangan OSIS, tentunya mereka mengunci pintu OSIS itu agar tidak ada yang bisa masuk. "Gue punya pertanyaan buat kalian semua," ucap Edgar membuka suara karena sejak tadi ruangan OSIS sangat sunyi karena semuanya pada sibuk sendiri.
"Nggak, gue malas jawab." Aldo lebih memilih bermain game di ponselnya. Aldo bisa bermain game berjam-jam tanpa harus belajar, tapi dia tetap juara kelas.
"Ini tentang Mbak Wati loh guys. Masa pada nggak mau dengerin, sih?"
Mendengar penuturan Edgar semuanya mendekati cowok itu. Bahkan Bara yang begitu nyaman dengan posisi tidurnya memilih untuk mendengarkan perkataan temannya itu. "Apaan?"
"Apa pendapat kalian jika Bang Toyib minta balikan sama Mbak Wati?"
"Kagak setujulah. Lo goblok di pelihari, sih babi?" tanya Raffa dan kembali fokus membalas pesan-pesan dari gebetannya.
"Gue juga kagak setuju, buaya. Tapi ini masalahnya." Edgar mengeluarkan ponselnya, meletakkan di antara tengah-tengah mereka. "Kemaren gue lihat Facebook Mbak Wati. Dan ini yang gue dapatkan."
Geri mengambil ponsel Edgar. Di sana dia dapat melihat komentar yang mengatakan seorang meminta rujuk kepada Mbak Wati. "Pasti ini adalah Bang Toyib."
"Sialan, pantas aja Mbak Wati nggak jualan beberapa hari ini. Ternyata ini penyebabnya. Padahal gue udah kangen dengan cireng buatannya."
"Gue juga sama. Gimana pulang sekolah kita jengukin rumah Mbak Wati dan suruh dia menolak rujuk."
"Gimana kalau sekarang aja? Malas sama pelajaran hari ini. Masa semua tentang berhitung. Guru killer lagi," ucap Arkan memberikan ide yang tidak masuk akal. Tapi walaupun Arkan sering bolos belajar setidaknya dia tidak terlalu goblok amat.
"Nggak, mending gue tidur," ucap Bara.
"Gue ada penjas nanti. Masa gue bolos belajar, kan enak lihat cewek lompat-lompat," ujar Raffa di sertai dengan cekikan, membayangkan teman sekelasnya pada lompat manja. "Gue emang sayang Mbak Wati. Tapi lebih sayang lagi sama lompatan cewek kelas gue."
"Okey, sepulang sekolah kita jengukin Mbak Wati. Ini udah deal dan tidak bisa di ganggu gugat. Sekarang kita lanjutkan acara tidur."
Bara menggeleng kepala melihat tingkah absurd temannya itu, walaupun mereka semua pada gila tapi setidaknya mereka tidak munafik dan mungkin itu adalah alasan kenapa Bara masih mau berteman dengan orang gila kayak mereka.
Bara berbaring di samping Alden, memperhatikan temannya itu yang sedang sibuk bermain game Ludo di ponselnya. Namun, karena bosan melihat Alden yang kalah terus bermain, akhirnya Bara memilih untuk melihat ponselnya sendiri.
Bara melihat seluruh sosmed miliknya, memastikan jika Caramel mengirim pesan atau tidak. Namun tidak ada pesan sama sekali dari gadis itu.
Bara beralih melihat Email. Biasanya Bara tidak pernah melihat Email, karena tidak akan ada orang yang berkirim pesan di sana. Namun ternyata Bara salah, ada satu pesan masuk.
Bara mengernyitkan alis saat melihat pengirim Email itu, Caramel. Pesan itu sudah terkirim tiga hari yang lalu. Kenapa Bara tidak dapat notifikasi?
Bara membaca isi Email itu, yang bertuliskan seperti ini.
Untuk Bara-ku.
Ra, akan pulang Bara. Nanti kamu jangan sedih, ya. Ra mau Bara bahagia. Jika Bara udah dapatkan yang terbaik dari Ra, maka terima dia. Ra nggak tau kapan Bara akan baca pesan ini. Ra hanya ingin Bara tersenyum walau tidak ada Ra. Pecayalah satu hal, Ra akan pulang.
Dari Ra-mu.
Bara mengernyitkan alis, tidak mengerti dengan pesan yang di kirim oleh Caramel. Di sini Caramel mengatakan akan pulang, tapi sampai sekarang belum juga pulang. Padahal pesan ini terkirim tiga hari lalu.
Pintu ruang OSIS di ketuk dengan keras sehingga mampu membuat para BTS KW berhenti melakukan aktifitas mereka. "Mampus, pasti guru BP menemukan persembunyian kita. Semuanya sembunyi." Alden memberikan aba-aba dan menyuruh yang lainnya untuk bersembunyi.
Tapi beda dengan Bara, karena Bara tau suara orang yang berteriak di luar itu. Bara membuka pintu ruangan OSIS itu walau temannya sudah pada mencegah.
Dan benar perkiraan Bara, orang yang mengetuk pintu tanpa kasih sayang itu adalah Shintya. "Ada apa?"
"Bara, Caramel... Caramel dalam bahaya."
🎻
Oke, kali ini aku akan kasih sedikit profil dari Aldo. Sih Aldo ini adalah salah satu tokoh yang paling aku sukai soalnya alim banget, sumpah dah. Jadi ini dia profil cogan alim ini.
Nama : Aldo Adryan Ishak
TTL : 12 November 2000
Hobby : beribadah kepada Tuhan
Pesan : Neraka itu panas, broo. Nggak takut apa? Ayo tobat sebelum mati
Motto : Bisa tobat sebelum mati.
Eh, jangan lupa untuk vote, komen dan share cerita ini, ya. ♥️