BAB III
Teman teman nya di buat pusing saat Rian tidak kembali. Sudah dua jam semenjak dia pamit ke toilet
"Coba cek di toilet cewek, siapa tau dia nyasar kesana, terus di tahan sama cewek cewek." Semua menatap kevin dengan datar semi mau membunuh.
"Yakali dok." Kevin manyun saat di sebut medok oleh fajar.
"Gini aja, berhubung udah malem dan kalian harus balik sebelum jam delapan, yaudah kalian balik duluan aja tanpa Rian. Biar Rian saya yang urus." Kata kata final panitia itu membuat mereka naik bus khusus dari pelatnas.
Saat kerumunan cewek cewek itu tidak mengikutinya lagi, Rian menghentikan langkahnya, napasnya terengah.
Tak terduga bahwa ia akan olahraga lari malem malem begini.
Ia merogoh kantong celana nya untuk mencari hpnya tapi tidak ada.Rian menepuk dahinya, hpnya masih ada di kamar, saat tadi siang dia cari tapi belom ketemu.
Lantas bagaimana Rian menghubungi teman teman nya kalau begini.
Taxi Rian memasuki gerbang pelatnas, Penjagaan di sana ketat, tidak sembarangan orang bisa masuk. Tak terkecuali dengan taxi yang Rian tumpangi."Selamat malam pak, maaf ada keperluan apa?"
Rian membuka kaca kursi belakang kemudi
"Rian pak."
Saat wajah Rian terlihat di jendela, Satpam itu berubah Ramah.
"Oh mas Rian toh, yo monggo mas monggo. Selamat malam mas."
KAMU SEDANG MEMBACA
The way I love You [Rian Ardianto] TAMAT
Teen FictionRian. Remaja irit ngomong yang gemar bermain tepok bulu angsa, dan misterius. Anya. Gadis dingin, minim ekspresi dan mempunyai banyak rahasia. Rian dan Anya Sepasang insan manusia yang dipertemukan oleh takdir. Mempunyai kesamaan rasa, yaitu sama sa...